Bagi pengguna internet banking tentu sangat menggantungkan transaksi pada benda kecil satu ini: token. Token digunakan untuk otentikasi bank pada setiap transaksi perbankan. Tanpa token, internet banking hanya bisa digunakan untuk cek saldo dan mutasi tanpa bisa melakukan transaksi.
Ada juga bank yang tidak menggunakan benda bernama token tapi menggunakan media SMS untuk mengirimkan kode otentifikasi. Menurut saya cara ini cukup menguras pulsa, belum lagi jika transaksi gagal.
Namun jika memiliki anak kecil dengan rasa penasaran yang tinggi, maka token harus diamankan agar tidak sampai terblokir. Seperti yang terjadi pada salah satu token saya kemarin.
Tak biasanya anak kembar saya bisa membuka laci tempat token disimpan, jadi saya santai saja ketika melihat dari kejauhan mereka berdua bermain di dekat laci tersebut. Saya pun saat itu sedang sibuk dengan token salah satu bank untuk transfer ke beberapa tujuan.
Saat saya mengembalikan salah satu token ke tempatnya ternyata token yang lain terletak keluar dari dompetnya. Curiga saya cek keduanya, yang satu sudah ter-lock dan satu lagi fail-1, masih aman.
Pengen marah dan pengen nangis, saya sudah teledor mengawasi mereka. Bukan salah mereka bermain dengan rasa ingin tahunya yang tinggi. Selama ini mereka memang begitu penasaran dengan token setiap saya menggunakannya.
Setelah kejadian itu saya menasihati mereka agar tidak bermain dengan benda itu lagi. Semoga saja mereka sudah tidak penasaran lagi, atau mungkin lain kali perlu diajak mencet saat saya menggunakannya agar tidak lagi penasaran.
Hikmahnya, kami diminta sedekah lagi ke bank buat ganti token yang baru 😅.
#30HariMemetikHikmah #TantanganMenulisIPMalang #RumbelMenulisIPMalang
#IbuProfesionalMalang
#HariKe-12
Token yang Terblokir
Related Posts:
Gaya Belajar Anak (5) (Membaca simbol) Beberapa waktu terakhir ini saya mengamati Jundi sedang suka menerjemahkan simbol-simbol yang dia lihat di alat-alat dengan asumsi dia sendiri. Terkadang saya dan suami menangkap dia menerjemahkan suatu simbol di luar dugaa… Read More
Gaya Belajar Anak (3) (Bebikinan) Kali ini yang ingin saya amati adalah bab bebikinan, karena saya membaca di buku Bunda Sayang, salah satu cara mengamati gaya belajar anak adalah dengan cara mengamati saat dia membikin atau menyusun sesuatu. Jika dia suka … Read More
Gaya Belajar Anak (1) (Belajar Mengaji) Bismillah, mulai hari ini saya akan mengerjakan tantangan kelas BunSay level 4 tentang mengamati gaya belajar anak. Tantangan kali ini saya akan memilih Jundi lagi sebagai partner tantangan saya. Fasya bagiannya next tantan… Read More
Gaya Belajar Anak (4) (Melipat dan Membeli Buku) Kegiatan edukasi kami kemarin adalah membeli lalu bermain kertas lipat dan membeli buku baru di IBF lalu membaca dan mengerjakan aktivitas yang ada di buku. Dari pagi kami berempat sudah berada di rumah eyang Jundi karena s… Read More
Gaya Belajar Anak (2) (Menonton Video Edukasi) Salah satu jadwal rutin Home Education di keluarga kami adalah menonton video edukasi bersama setelah sholat isya'. Di keluarga kami memang tidak ada tv, jadi saat ingin melihat video, kami memutarnya lewat laptop atau pons… Read More
0 komentar:
Posting Komentar