Jumat, 02 Maret 2018

Pohon Literasi (2) (Muhammad Teladanku)


Hari ini akhirnya saya dan suami memutuskan melepas pohon literasi yang kemarin sudah saya buat di kertas manila putih dan saya tempel di tembok dekat rak buku. Bakat kompetisi Jundi membuat penulisan judul buku di tiap ranting menjadi tidak sehat. Jundi memang lagi suka dengan satu buku, Dahsyatnya Kisah & Mukjizat 25 Nabi. Hal ini membuat di rantingnya baru muncul 1 daun, sedang pada ranting Fara sudah muncul 5 daun. Protes, dia langsung meminta saya membacakannya beberapa buku MuTe. Belum selesai satu judul dia minta ganti buku lagi hanya demi rantingnya lekas rimbun.



Akhirnya saya membuat pohon sederhana di buku catatan saya, meski suami juga berjanji mau membuatkan saya melalui sebuah aplikasi di laptopnya.

Dan hari ini saya ingin mengulas sedikit tentang buku MuTe a.k.a Muhammad Teladanku. Buku ini terdiri dari 16 jilid utama dan beberapa buku pelengkap sekitar 8 buah. Saya membelinya sekitar 3 tahunan lalu melalui sistem arisan. Sempat ragu saat akan ikut arisan buku ini mengingat harganya yang cukup wow (bagi saya) untuk sepaket buku anak. Saat itu saya yakin beli karena rekomendasi dari seorang ustadzah.



Dan ternyata setelah 3 tahunan, saya masih belum sukses membacakan semua isinya, karena anak-anak saya suka memilih buku yang mau dibacakan. Seperti kemarin,beberapa jilid yang mereka minta dibacakan adalah 5, 12,16, itu pun lompat-lompat. Biasanya mereka suka melihat dari warna buku sampul dan gambar yang ada di dalamnya.

#HariKeDua

#GameLevel5

#Tantangan10Hari

#KuliahBunsayIIP

#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

0 komentar:

Posting Komentar