Senin, 13 November 2017

Komunikasi Produktif (Lomba mewarna)

Kemarin ada acara parenting dan taklim di sekolah Jundi, namun diadakan di rumah salah satu walisantri. Pada acara kali ini sekaligus diadakan juga lomba mewarnai mamamia, kerjasama bunda dan anaknya.

Awalnya saya pikir yang dimaksud mamamia bunda boleh ikut menbantu mewarnai, namun ternyata sebelum lomba dimulai dijelaskan bahwa bunda hanya boleh membantu memberikan saran warna yang akan dipakai di masing-masing gambar. Saya clarify hal tersebut ke mas Jundi, "Bunda gak boleh bantu mewarna lho ya, bunda cuma bantu pilihkan warna".

Lalu dimulailah lomba, saya memberikan saran warna yang akan dipakai di tiap bagian, namun dalam memberikan saran saya tidak memaksakan, saya cenderung memberikan opsi, "Bagaimana kalau bunganya warna pink? Mau yang mana?". Saya memberikan pilihan sambil mengeluarkan warna-warna yang dimaksud dari kotak pensil warna. Saya mencoba menggunakan salah satu kaidah komunikasi produktif yakni mengganti kata perintah dengan pilihan.

Melihat salah satu teman perempuan Jundi yang ada di kiri Jundi, aih bagus sekali pewarnaannya, beberapa menggunakan teknik gradasi warna, Jundi boro-boro 😅. Namun saya lihat ibunya memang beberapa kali turut membantu mewarnakan, ya sesuailah 😁.

Jundipun mengerjakan dengan semangat dan terkesan tergesa-gesa, "Nak, mewarnanya pelan-pelan saja biar bagus, nanti jadi jembret-jembret"

"Jundi pengen cepet selesai bunda, Jundi pengen menang"

"Oh ya? Jundi ingin dapat hadiah?"

"Iya, Jundi pengen menang terus dapat hadiah"

Hiks, jujur nak Bunda gak ada harapan dengan hasil pewarnaanmu jika melihat milik teman-temanmu, tapi Bunda salut dengan semangatmu, dan bagi Bunda milik Jundi bagus sekali hasilnya, karena semua Jundi sendiri yang mengerjakan. Bahkan ketika saya coba bantu mewarna bagian kecil yang sedikit saja, saya dilarang Jundi 😅. "Bunda gak boleh, Bunda cuma bantu ambilkan warna".

Lalu tibalah saat pengumuman pemenang, "Dan, saya pilih milik mas Jundi jadi juara 1 kelas Hamzah" 😱 saya langsung shock tidak menyangka. Lalu gurunya menjelaskan, "Milik mas Jundi memang tidak lebih baik hasilnya dari yang lain, namun terlihat dari goresannya mas Jundi mengerjakan sendiri semua" saya lupa detail kalimatnya, tapi kurang lebih seperti itu.

Barakallah anak sholih, bangunlah terus percaya dirimu nak, kamu pasti bisa.

#harike12
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Related Posts:

  • Komunikasi Produktif #13Sebelum proses menyapih, salah satu hal yang saya siapkan adalah botol minuman baru. Alhasil saya sudah menyiapkan 3 botol kecil baru karena mas Jundi sudah pasti harus dibelikan juga. Melihat Fara dan Fasya sudah terampil d… Read More
  • IMDIMD. Inisiasi Menyusui Dini. Dari ketiga anak saya, yang benar-benar IMD dan menemukan puting sebagai sumber gizinya sendiri hanyalah Fara, Hafizhah Faradillah Ayat. Dialah anak kedua yang saya lahirkan dari rahim saya. Far… Read More
  • Komunikasi Produktif #15Memiliki anak kembar bagi saya adalah tantangan, apalagi mengurusnya sendirian, tanpa ART atau bahkan orang tua atau mertua. Perjuangan dari hamil hingga mereka usia 2tahun sekarang bagi saya cukup membuat upgrading diri saya… Read More
  • Tentang persalinan si kembar Tentang persalinan si kembar, banyak yang penasaran dengan bagaimana prosesnya, karena tidak bisa dipungkiri kebanyakan dari kehamilan kembar berakhir dengan persalinan SC. Sejak aku tau kehamilan keduaku kembar aku juga mem… Read More
  • Komunikasi Produktif (Lomba mewarna) Kemarin ada acara parenting dan taklim di sekolah Jundi, namun diadakan di rumah salah satu walisantri. Pada acara kali ini sekaligus diadakan juga lomba mewarnai mamamia, kerjasama bunda dan anaknya. Awalnya saya pikir yan… Read More

0 komentar:

Posting Komentar