Rabu, 17 Oktober 2012

Tentang menidurkan bayi

Tentang menidurkan bayi, rasanya aku dulu menjadi sangat ahli. Si bayi kugendong lalu kumasukkan putingku ke mulutnya, bayi mengulum dengan sempurna, dan tak lama kemudian matanya tertidur lelap, putingku dilepas sendiri dari mulutnya, selesai. Adegan yang hampir tiap waktu terjadi itu dulu sempat menjadi guyonan suamiku, di dalam ASI ada obat tidurnya.

Namun semakin bertambah bulan ternyata adegan itu tak lagi menjadi adegan yang lazim terlihat di rumah kami. Bayiku kini tak jarang justru menolak untuk disusui saat dia merengek karena ngantuk. Kadang aku sendiri merasa iri dengan suami yang kini lebih pintar menidurkan bayi. Banyak cara yang bisa dia lakukan, mulai dari menggendong, menidurkan di kereta yang didorong, menggerakkan mainan berbunyi di hadapannya sampai dia tertidur, dan mungkin masih banyak lagi.

Tak jarang di setiap kesempatan aku berusaha menidurkan seperti cara dia menidurkan, suamiku seperti mengajariku trik-trik agar si bayi cepat tidur. Hal itu semakin membuatku miris, ternyata yang aku bisa hanya menetekinya, hanya itu andalanku menidurkan bayiku.

Entahlah sejak kapan ini terjadi, mungkin saat bayiku berumur sekitar 2 bulan, saat aku mulai sering meninggalkan bayiku pergi ke kampus untuk segera merampungkan kuliahku. Saat-saat seperti itu aku terkadang meninggalkan bayiku dengan Eyangnya –jika Eyangnya sedang tidak bekerja- ataupun dengan Ayahnya. Untuk Eyangnya yang sudah memiliki 3 anak termasuk aku, mungkin masalah mengatasi bayi adalah hal yang cukup dikuasai, dan ini tentu saja tidak berlaku untuk suamiku yang masih menjadi ayah baru.

Aku salut dengan apa yang suamiku lakukan, bagiku dia adalah satu contoh ayah idaman. Hanya bermodal ASIP (Air Susu Ibu Perah) yang telah aku siapkan dia mampu menggunakan berbagai cara untuk menidurkan bayiku, tentu itu bukan cara yang mudah. Menjadi ayah harusnya memang turut andil dalam menangani anak, agar nantinya terjadi keseimbangan antara kedekatan anak dengan Bundanya, dan anak dengan Ayahnya.



17 Oktober 2012

10.10 wib

Ditulis sambil mengamati suami menidurkan bayi dengan gantungan ikan di depan pintu kamar :)

0 komentar:

Posting Komentar