Ada yang pernah mengalami nggak anak ngompol di masjid? Hu, pasti panik sekali ya. Belum lagi harus ngepel dan nyuci karpetnya. Kalau ditanya balik apakah saya pernah mengalami? Jawabnya iya, tapi pas anak sedang tidak dengan saya.
Weekend kemarin tiga krucil ikut eyang -seperti biasanya. Entahlah apa penyebabnya si Fara yang sudah lulus toilet training kurang lebih satu tahun tiba-tiba mengompol di masjid saat diajak eyang tarawih. Padahal menurut eyang sebelum berangkat sudah dipipiskan dulu. Namun saya tidak tahu si anak baru mengkonsumsi apa saja, bisa jadi makanan atau minuman yang membuat sering berkemih seperti semangka atau teh.
Mengajak anak balita ke masjid memang membawa resiko tersendiri. Kalau saya pribadi jadi nggak khusyuk, apalagi kalau si anak keliling masjid, jadi kepikiran mereka kemana dan apakah ada kejadian tidak diinginkan terjadi?
Lalu daripada tidak khusyuk, maka saya memutuskan tidak sholat tarawih dulu di masjid mengajak anak. Tahun lalu saya sempat mencoba di awal Ramadhan mengajak mereka tarawih, eh mereka heboh berdua wira-wiri dari shof saya ke shof ayah. Ayahnya sujud mereka 'beraksi' menunggangi. Karena itulah saya memilih tarawih di rumah. Bukankah wanita juga lebih utama sholat di rumahnya daripada di masjid?
Suami sendiri setelah kejadian itu tidak mengijinkan saya tarawih di masjid jika anak-anak tidak sedang di eyangnya. Saya pun yakin semua ada masanya, seperti halnya Jundi juga akhirnya ada masanya dia bisa diajak ke masjid setelah bertahun-tahun saya harus menahan diri di rumah. Oke, semua ada masanya. Yang salah adalah yang tidak sholat.
#30HariMemetikHikmah #TantanganMenulisIPMalang #RumbelMenulisIPMalang
#IbuProfesionalMalang
#HariKe-15
Weekend kemarin tiga krucil ikut eyang -seperti biasanya. Entahlah apa penyebabnya si Fara yang sudah lulus toilet training kurang lebih satu tahun tiba-tiba mengompol di masjid saat diajak eyang tarawih. Padahal menurut eyang sebelum berangkat sudah dipipiskan dulu. Namun saya tidak tahu si anak baru mengkonsumsi apa saja, bisa jadi makanan atau minuman yang membuat sering berkemih seperti semangka atau teh.
Mengajak anak balita ke masjid memang membawa resiko tersendiri. Kalau saya pribadi jadi nggak khusyuk, apalagi kalau si anak keliling masjid, jadi kepikiran mereka kemana dan apakah ada kejadian tidak diinginkan terjadi?
Lalu daripada tidak khusyuk, maka saya memutuskan tidak sholat tarawih dulu di masjid mengajak anak. Tahun lalu saya sempat mencoba di awal Ramadhan mengajak mereka tarawih, eh mereka heboh berdua wira-wiri dari shof saya ke shof ayah. Ayahnya sujud mereka 'beraksi' menunggangi. Karena itulah saya memilih tarawih di rumah. Bukankah wanita juga lebih utama sholat di rumahnya daripada di masjid?
Suami sendiri setelah kejadian itu tidak mengijinkan saya tarawih di masjid jika anak-anak tidak sedang di eyangnya. Saya pun yakin semua ada masanya, seperti halnya Jundi juga akhirnya ada masanya dia bisa diajak ke masjid setelah bertahun-tahun saya harus menahan diri di rumah. Oke, semua ada masanya. Yang salah adalah yang tidak sholat.
#30HariMemetikHikmah #TantanganMenulisIPMalang #RumbelMenulisIPMalang
#IbuProfesionalMalang
#HariKe-15