Selasa, 03 Oktober 2017

Resume Taujih Ke-1 MQAN

=============================

*Energi Al Fatihah*

Al Quran adalah energi yang begitu dahsyat, sebagaimana Allah berfirman dalam sejumlah ayat :

*لَوْ أَنْزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا ...*

_"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah ...."_*Surat Al-Hasyr, Ayat 21*

Di ayat lainnya Allah berfirman :

*وَلَوْ أَنَّ قُرْآنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْأَرْضُ أَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتَىٰ*

_Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur'an) ..."_ *-Surat Ar-Ra'd, Ayat 31*

Dan Al Fatihah adalah bagian dari Al Quran yang energinya sedemikian dahsyat.

Bahkan Al Fatihah adalah bagian yang spesial dari Al Quran. Sebagaimana spesialnya posisi Jibril dari para Malaikat Allah, sebagaimana spesialnya hari jumat dari hari-hari lainnya. Sebagaimana spesialnya Muhammad ﷺ dari seluruh Nabi dan para Rasul-Nya.

Allah berfirman dalam surat Al Hijr :

*وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ*

_"Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu *tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang* dan Al-Qur'an yang agung."_ *(Surat Al-Hijr, Ayat 87)*

Di ayat tersebut kita melihat bagaimana Allah menyetarakan Surat Al Fatihah dengan Al Quran itu sendiri.

Allah menyebut Al Fatihah secara khusus seolah-olah Al Fatihah sejajar dengan Al Quran itu sendiri.

Dan baginda Nabi ﷺ pun bersabda :

*لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب*

_"tidak ada sholat bagi yang tidak membaca Faatihatul Kitaab (Al Fatihah)"_

Begitulah kedudukan, keutamaan, dan nilai spesial dari surat Al Fatihah yang amat agung ini.

Sudah seharusnya seorang mukmin bisa mengambil energi yang dahsyat dari Al Fatihah ini.

Indikasi seorang mukmin yang telah berhasil mengakses energi yang dahsyat dari Al Fatihah ini adalah saat ia mampu melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah ﷻ , ia pun terlibat aktif dalam proyek _Khidmah_ dan _Ishlaahul Ummah_.

Oleh karenanya, setiap kita harus mengevaluasi, sudahkah Al Fatihah ini membuat air matanya berlinang karena membayangkan *Maqam* (kedudukan) Allah ﷻ

Sudahkah air matanya berlinang saat menghayati ayat :

*اهدنا الصراط المستقيم*

Ia menangis karena begitu mahalnya hidayah Allah.

Ia menyadari betapa lemah dan rapuh dirinya untuk tetap istiqomah di Jalan Allah yang lurus.

Sementara syaithan begitu gigihnya untuk menyesatkan setiap hamba Allah dari _"Ash-Shiraatul Mustaqiim"_

Keagungan Al Fatihah ini, juga digambarkan dalam sebuah Hadits Qudsi bahwa saat seseorang membaca Al Fatihah, maka sesungguhnya Allah menjawab setiap ayat yang dibaca oleh seorang hamba dalam shalatnya.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول : قال الله تعالى : *( قسمت الصلاة بيني وبين عبدي نصفين ولعبدي ما سأل ، فإذا قال العبد : الحمد لله رب العالمين ، قال الله تعالى : حمدني عبدي ، وإذا قال : الرحمن الرحيم ، قال الله تعالى : أثنى علي عبدي ، وإذا قال : مالك يوم الدين ، قال : مجدني عبدي ، وقال مرة : فوض إلي عبدي ، فإذا قال : إياك نعبد وإياك نستعين ، قال : هذا بيني وبين عبدي ولعبدي ما سأل ، فإذا قال : اهدنا الصراط المستقيم ، صراط الذين أنعمت عليهم ، غير المغضوب عليهم ولا الضالين ، قال : هذا لعبدي ولعبدي ما سأل)*

رواه مسلم وأصحاب السنن الأربعة .

Abu Hurairah berkata:

_"aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman : Aku membagi *shalat (maksudnya: Al Fatihah)* menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta._

_Jika hambaku mengucapkan *’alhamdulillahi robbil ‘alamin* (segala puji hanya milik Allah)’, Allah Ta’ala berfirman : Hamba-Ku telah memuji-Ku._

_Ketika hamba tersebut mengucapkan *‘ar rahmanir rahiim* (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku._

_Ketika hamba tersebut mengucapkan *‘maaliki yaumiddiin* (Yang Menguasai hari pembalasan)’, Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku._

_Jika ia mengucapkan *iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in* (hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)’, Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta._

_Jika ia mengucapkan *ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’*(tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.”_

*(HR. Muslim dan Ash-haabus Sunan)*

Karena betapa penting dan urgentnya Al Fatihah ini, Allah menjadikan ia adalah surat yang paling banyak diulang dalam kehidupan.

Dalam sehari kita mengulangnya sebanyak 17 kali.

Dalam sebulan sebanyak 510 kali

Dalam setahun paling tidak kita sudah membaca Al Fatihah sebanyak 6120 kali .

Nah, semangat "Al Matsaani" (yang senantiasa diulang-ulang) juga seharusnya berlaku bagi *seluruh Al Quran* bukan hanya pada Surat Al Fatihah ini.

Bila ada surat yang kita rasa belum lancar, hiburlah diri kita dengan ungkapan : _"yah mungkin kurang banyak diulangnya, belum sebanyak Al Fatihah"_

Jangan sampai kita malah memvonis diri dengan kalimat-kalimat negatif yang akan menyurutkan langkah kita dalam mengulang semua surat di dalam Al Quranul Kariim.

Memang perjuangan untuk menjaga Hidayah Allah ini amatlah mahal, amat melelahkan jiwa dan raga, tetapi yakinlah bahwa semua keletihan lahir & batin dalam perjuangan itu akan sirna saat nanti kita sukses menjejakkan kaki di surga-Nya .

*لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُمْ مِنْهَا بِمُخْرَجِينَ*

_"Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya."_ *(Surat Al-Hijr, Ayat 48)*

Semoga Allah jadikan kita semua menjadi Penghuni Surga-Nya dengan bekal energi dari Al Fatihah dan Al Quran nan mulia.

0 komentar:

Posting Komentar