Senin, 02 Oktober 2017

Berhati-hati dalam memilih kata

Seringkali, berbicara dengan anak kecil itu harus tepat dalam pemilihan kata, jika salah sedikit saja maka bisa membentuk persepsi yang salah di benak mereka.

Saya teringat salah satu materi yang saya dapat dari Sekolah Ibu sekitar 2,5tahun yang lalu, lupa siapa saat itu pematerinya, yang saya ingat beliau bercerita tentang kesalahan pemilihan kata yang diajarkan orang tua kepada anak. Kurang lebih cerita yang saya ingat seperti ini, ada seorang ibu memberitahu anaknya tentang batasan hubungan laki-laki dan perempuan, antara laki-laki dan perempuan itu tidak boleh saling menyentuh dsb. Lalu ternyata dari kalimat si ibu ini membawa 'petaka', si anak nangis uring-uringan melihat ayahnya bersentuhan dengan ibunya. Si ibu lupa menjelaskan pengecualian-pengecualian, kecuali pada mahram. Kalimat yang kurang tepat dan lengkap bisa membentuk persepsi yang salah kaprah di otak anak. Akhirnya si ibu harus berusaha keras menjelaskan lagi kepada anaknya yang membutuhkan proses yang tak mudah.

Ada lagi cerita tentang penggunaan kata pengganti yang kurang umum di masyarakat. Ada seorang ibu yang membiasakan menyebut kata 'pipis' dengan 'nyanyi'. Lalu ketika suatu hari si anak diajak neneknya (yang belum ditahu tentang arti 'nyanyi' tadi), terjadilah kerancuan. Si anak teriak-teriak, 'aku mau nyanyi' si nenek jawab 'ya udah nyanyi aja' si anak ngrengek lagi 'aku mau nyanyi' dan si nenek jawab lagi 'ya udah nyanyi aja disitu',  maka terjadilah peristiwa 'ngompol' di sembarang tempat. Yuk ah, ajari kata yang tepat untuk anak, paling risih kalau ada yang ngajari anak menyebut alat kelamin laki-laki dengan sebutan 'burung', coba bayangkan apa yang ada di persepsi otak anak.

Dan kemarin lagi-lagi saya dapat 'ujian' pertanyaan yang 'wow' dari mas Jundi, entah tiba-tiba dapat darimana, 'bunda, kalau cium mulut sama mulut itu gak boleh?' bundanya langsung muter otak sejenak bingung jawab apa 'hm, iya gak boleh' dan masih mikir lagi jawaban yang tepat. 'meskipun sudah besar tetap gak boleh bunda?' huik bunda masih mikir, lalu muncullah jawaban ini 'iya nak, meskipun sudah besar tetap gak boleh, kecuali kalau sudah menikah baru boleh'. 'bunda sudah menikah?' 'sudah, kan bunda menikah sama ayah nak' 'bunda menikah sama ayah?' 'iya, kan ayah suaminya bunda'. 😭 agak deg-deg an jawabnya, bismillah semoga jawaban bunda dapat diterima dengan tepat oleh otakmu yang sedang berkembang anak.

Kita sama-sama belajar ya, bunda belajar jadi orang tuamu, dan kamu belajar menjadi pribadi shalih. Dan jadikanlah Allah sebagai sebab segala tindakanmu ya nak, lillah lillah lillah. Uhibuka fillah ya bini.

00.36
25 september 2017
5 muharram 1439 h
Bunda Jundi

0 komentar:

Posting Komentar