Tampilkan postingan dengan label Bunda Sayang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bunda Sayang. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 September 2018

Review Presentasi Kelompok 1 by Agie Botianovi

Kelompok 1 adalah kelompok saya sendiri yang mendapat kesempatan pertama untuk presentasi. Kelompok saya terdiri dari
1 Agie Botianovi
2 Sri Lestari
3 Imaniar P
4 Supriatin
5 Ruswita P S
6 Zeina R
7 Ninda Rizki F

1. REVIEW MATERI DARI KELOMPOK 1

FITRAH SEKSUALITAS

1. Apa itu Fitrah Seksualitas?
Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai seorang lelaki sejati, atau sebagai perempuan sejati.
Secara umum fase seksualitas pada anak dibagi menjadi:
1. Fase oral (0-2 tahun): nikmat saat menghisap puting susu ibu.
2. Fase anal (2-4 tahun): merasa nikmat saat mengeluarkan feses dari anus.
3. Fase phallic (4-7 tahun): anak mulai memegang alat kelamin.
4. Fase genital (8-12 tahun): mulai tertarik pada lawan jenis.

Tahap pendidikan seksualitas pada anak sebagai berikut:
1. Tahap usia 1-5 tahun: kenalkan anggota tubuh secara detail.
2. Tahap usia 5-10 tahun: jawab pertanyaan anak secara benar.
3. Tahap usia 10-12 tahun: kenalkan tentang haid, mimpi basah, dan perubahan fisik.

2. Apa pentingnya membangkitkan fitrah seksualitas?
Kurangnya pengetahuan seksual pada anak akan memicu keingintahuan berlebih pada anak, terutama jika anak tersebut telah menginjak remaja. Anak-anak, khususnya remaja,rentan terhadap informasi yang salah mengenai seks. Keberadaan sosok ayah dan sosok ibu serta peranan keduanya berkaitan erat dengan kesesuaian fitrah kelelakian dan fitrah kewanitaan.
a. Usia 0-2 tahun
Sesuai kebutuhan anak untuk menyusu, pada usia ini anak didekatkan pada ibunya.

b. Usia 3-6 tahun
Anak laki-laki dan perempuan didekatkan dengan ayah dan ibunya secara seimbang.
Anak laki-laki dapat mengatakan “Aku adalah anak laki-laki seperti ayah, “ dan anak perempuan dapat mengatakan “Aku adalah anak perempuan seperti ibu. “

c. Usia 7-10 tahun
Anak laki-laki didekatkan dengan ayah, diajak sholat berjama’ah, diajak bermain dengan ayah, diberi nasihat tentang kepemimpinan dan cinta, dijelaskan tata cara mandi wajib dan konsekuensi memiliki sperma.
Anak perempuan didekatkan dengan ibu, diajari tentang peran keperempuanan dan peran keibuan, dijelaskan tentang konsekuensi adanya rahim dan telur yang siap dibuahi.

d. Usia 10-14 tahun
Dilakukan pemisahan kamar antara anak laki-laki dan perempuan.
Diberikan warning keras jika anak tidak mengenal Tuhan secara mendalam, misalkan jika meninggalkan sholat.
Anak laki-laki didekatkan dengan ibu agar dapat memahami secara empati sosok wanita terdekatnya. Ibu menjadi sosok ideal pertama dan tempat curhat bagi anak laki-laki.
Anak perempuan didekatkan dengan ayah. Ayah menjadi sosok ideal pertama dan tempat curhat anak perempuan.

3. Masalah yang dihadapi berkaitan dengan gender
Kebanyakan orang tua masih menganggap pendidikan seks sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan, akibatnya anak mencari tahu dari tempat lain.
Mudahnya akses di internet tentang seksualitas/pornografi.
Kekerasan seksual terhadap anak.
Anak mengenal tentang pacaran.
LGBT dan eksposnya di media sosial.

4. Solusi terhadap masalah yang dihadapi berkaitan dengan gender
Kesadaran orang tua untuk belajar tentang fitrah seksualitas.
Menerapkan fitrah seksualitas sesuai usia anak.
Menjalin hubungan yg baik dan terbuka antara orang tua dan anak.
Tidak menganggap tabu membahas perihal seksualitas, bagian mana yang perlu dijaga dari pandangan atau sentuhan orang.
Membentuk kepribadian berani menjaga diri sendiri.
Memberi pandangan tentang pacaran pada usia remaja dan kapan boleh mengenal lawan jenis lebih dekat sesuai ajaran agama.
Orang tua memberi contoh yang benar, misalkan dengan tidak telanjang di depan anak.
Anak dibiasakan memakai pakaian sesuai gendernya.

Referensi:
Santosa, Harry. 2017. Fitrah Based Education. Yayasan Cahaya Mutiara Timur.

Indonesia Belajar Parenting, https://m.facebook.com/indonesiaparenting/posts/487089238305266, diakses tanggal 19 September 2018.

Komunitas Institut Ibu Profesional. 2013. Bunda Sayang : 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak. Jakarta : Gazza Media.

2. MEDIA EDUKASI DARI KELOMPOK 1
Media edukasi seks dari kelompok 1 berupa video interaktif mengenai perbedaan laki-laki dan perempuan.  Berikut link videonya:

https://youtu.be/X2Zu0VKGreQ


3. PERTANYAAN DAN JAWABAN PRESENTASI KELOMPOK 1

1. PERTANYAAN:
(SARI, MALANG)
1. Usia berapa yang paling aman untuk mengajak anak berdiskusi ttg seksualitas? Secara verbal??

JAWABAN:
1. Sesuai tahapan usia, diskusi tentang seksualitas bisa dimulai saat anak umur 3 tahun, misalkan mengenalkan perbedaan laki-laki dan perempuan, dengan bahasa yang sesuai dengan usia mereka tentunya.
Seiring pertambahan usia, bahan diskusi juga berubah.
Usia 10-12th mulai mengenalkan haid, mimpi basah, dan perubahan fisik. Pada fase ini penjelasan sudah mulai mendetail.

2. Secara umum, pengamatan Mba-Mba sekalian selama ini apakah pendidikan ttg seksualitas di sekolah sdh memadai? mungkin di PAUD atau TK?
3. Sebaiknya, pendidikan seksualitas di TK ini bagaimana?

JAWABAN(2 dan 3):
2 dan 3.
 Menurut kami pendidikan seksualitas di PAUD  belum mencakup keseluruhan konsep fitrah seksualitas karena sebagian besar guru-guru PAUD hanya perempuan.
Sebaiknya bagi anak usia PAUD sudah saatnya dikenalkan guru laki laki sebagai sosok ayah dan guru perempuan sebagai sosok ibu.

2. PERTANYAAN
(IIL, JOMBANG)
NO. 4
 Mbak, terkait tantangan gender, apabila anak terlahir dalam keluarga yang masih menganut patrilineal  atau sebaliknya, bagaimana mengubah cara mendidik anak agar tidak ada yang dianakemaskan? Karena dikhawatirkan akan berpengaruh pada pertumbuhan fitrah seksualitasnya
     JAWABAN:
  No.4
 Konsep patrilineal ini memang sulit untuk dihapuskan, karena jika dikaitkan dengan agama, secara fitrah laki-laki adalah pemimpin.
Tetapi yang perlu diubah adalah cara kita sebagai orang tua dalam menghargai emansipasi terhadap perempuan. Oleh karena itu anak laki-laki  pada usia 10-14 tahun didekatkan dengan ibu supaya memahami wanita sehingga tidak akan timbul rasa superior sebagai laki-laki.
Dan pola asuh orang tua harus diubah dengan tidak menganakemaskan. Harus sama rata. Adil. Adil artinya sesuai porsi gender masing-masing.

3. PERTANYAAN
(TIKA, TULUNGAGUNG)
NO.5
Disekitar lingkungan saya masih byk anak-anak kecil yg telanjang di luar rumah atau mandi diluar kadang ada yang pipis jg diluar. Sudah saya ingatkan misalnya pas pipis di luar ada ibunya..eh kok g di kamar mandi. Secara pribadi, jg saya sarankan. Tapi sepertinya belum ngreken. Mhn diberi solusi / tips yg lain
JAWABAN:
Yang perlu diberitahu adalah orang tuanya. Bagaimana konsep membangkitkan fitrah seksualitas anak. Pun bagaimana dampaknya jika tidak dijaga dengan benar. Maka dari itu mbak Tika bisa mengajak perlahan secara persuasif untuk mengubah konsep-konsep yg dianggap jamak seperti kasus-kasus tersebut.
Karena akibatnya bisa fatal.
Bisa dicontohkan kasus-kasus pencabulan anak usia dini, LGBT, dll. Na'udzubillah min dzalik..
Harapannya orang tua akan tercerahkan.
Juga bisa mengingatkan anak-anak dengan kata-kata seperti "Nanti bisa sakit lo karena gak higienis, banyak kuman lo."
Tetapi poin pentingnya adalah, bahwa kuncinya ada pada pendekatan ke orang tua agar orang tua sadar untuk belajar tentang fitrah seksualitas yang benar.
NO.6
Anak saya umur 8 tahun masih sering menyentuh kemaluannya.misalnya saat mau tidur. Atau saya dapati pagi-pagi saat bangun pagi. Apa yg sebaiknya saya lakukan. Sudah saya minta berhenti tapi kadang kalau lupa ngelakuin lagi. Msh tahap wajar tidak?
JAWABAN:
Hal ini salah satu kewajaran karena merupakan naluri lelaki. Tetapi sebaiknya dihentikan. Amati, kapan dan pada saat bagaimana anak melakukannya. Kira-kira pada waktu anak akan memegang, segera cari pengalihan dan beritahu bahwa hal iti tidak baik.
4. PERTANYAAN
(ARIES, NGANJUK)
NO. 7
Menurut pendapat/saran tmn2 bagaiman jika salah satu figure orangtua (ayah) tidak optimal dalam menjalankan peran karena LDM, sedang figure pengganti laki2 spt kakek sudah ndak ada, dan anak sehari2 berada dalam lingkungan perempuan semua. ๐Ÿ™ˆ _kebetulan ini kasus yg sedang sy alami_ ๐Ÿ™‡‍♀kira2 solusi terbaik apa yg dapat dilakukan ?
JAWABAN :
Saran kami bagi anak yang harus menjalani hubungan jarak jauh dengan ayah bisa didekatkan dengan saudara terdekat sebagai sosok ayah, seperti kakek, paman, atau om.
Komunikasi dengan ayah harus terjalin secara terus menerus (bisa menggunakan video call atau media lain).
Dan selalu ceritakan tentang sosok ayah, bagaimana dia bertanggung jawab sampai harus kerja jauh demi keluarga.
Sampaikan penjelasan tersebut dengan bahasa logis anak2 yang menumbuhkan rasa cinta.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review1

Sabtu, 28 Juli 2018

BE CREATIVE (3) Ayunan Sewek


Melihat ada sewek cantik milik almarhumah eyang putri di rumah ibu saya membuat saya tiba-tiba terpikir untuk mengayun si kembar dengan sewek itu. Bukan ide baru, tapi satu hal baru yang seingat saya belum pernah saya lakukan pada si kembar.

Dan benar saja, ternyata mereka mintanya diayun bersamaan dalam satu jarit. Maka saya pegang di satu ujung dan adik saya memegang di ujung yang lain untuk mengayun 2 batita yang mulai berat ini.

"Sudah ya eteh capek," begitu kata adik saya ketika si kembar minta lagi dan lagi ๐Ÿ˜‚.

Dan begitulah serunya permainan ayunan dengan sewek ini, permainan yang saya yakin tidak ada anak kecil yang menolaknya, hihi.

@agiebotianovi

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Sabtu, 14 Juli 2018

Cerdas Finansial (10)


Kemarin saat mainan sore di luar rumah ada tukang bakso yang memang biasa lewat dan kami juga sering belinya ke orang tersebut. Saat dihentikan di rumah sebelah Jundi ternyata juga ingin beli, akhirnya beli dengan Fasya menggunakan uang bunda.

Dan wus dalam waktu singkat baksopu habis, dia pun ingin lagi. "Bunda Jundi mau lagi, belikan,"
"Loh kan sudah dibelikan semua dua-dua, brati sudah gak beli lagi,"
Namun dia ngeyel, hingga akhirnya saya menyudahi, "Ya sudah gapapa beli lagi, tapi pakai uang Jundi sendiri ya,"
Dia pun lari menuju rumah, mengambil uang di dompetnya. Meski memang belum dirupakan sesuatu, saat ini Jundi mulai saya ajari membelanjakan uangnya sendiri selama masih dalam koridor tidak berlebihan.

Tahun lalu dari angpao dapat sepeda baru (meski akhirnya uang angpao adiknya juga ikut urun ๐Ÿ˜‚), tahun ini apa ya? Mungkin gantian adik yang beli sepeda baru yang bisa boncengan kali ya ๐Ÿ˜….

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Cerdas Finansial (9)

Beberapa hari yang lalu saat kami ke keluarga di Nganjuk, Jundi lagi-lagi dapat angpao, tapi karena dia tidak membawa dompet akhirnya dititipkan ke saya dan ke ayahnya. "Titip dulu ya, nanti sampek rumah ditaruh dompet Jundi," begitu jelasnya.

Dan ternyata hingga sekarang yang angpaonya yang terkumpul beberapa ratus ribu tak juga dimanfaatkan untuk 'sesuatu'. Dan nanti akan saya arahkan agar digunakan untuk yang bermanfaat.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Rabu, 11 Juli 2018

Cerdas Finansial (8)

Godaan terbesar saat perjalanan jauh seperti hari ini adalah keinginan untuk mampir ke swalayan waralaba yang ada dimana-mana ๐Ÿ˜. Di perjalanan pulang dengan energi yang masih 'full' dia minta mampir lagi kesana. Namun coba saya jelaskan dan beri pengertian, "Tadi pagi kan sudah jajan kesana, terus tadi siang waktu di rumah eyang juga udah beli jajan ke toko, berarti kan Jundi sudah jajan dua kali, jatahnya memang cuma dua kali kan?"

Alhamdulilah langsung manut ๐Ÿ˜‚. Semoga bisa konsisten ๐Ÿ˜….

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Selasa, 10 Juli 2018

Cerdas Finansial (7)


Pagi tadi Jundi lagi-lagi saya briefing masalah beli jajanan. "Jadi sekarang Jundi jatah jajannya sehari cuma 2 kali ya, pagi dan sore aja, karena tadi pagi sudah, jadi tinggal nanti sore ya jatahnya, adik juga gitu," jelas saya sambil menoleh ke adiknya yang terlihat ikut menyimak.

Memiliki rumah berhadapan dengan toko adalah tantangan tersendiri untuk anak kecil seperti mereka. Bagaimana tidak, warna-warni bungkus makanan selalu melambai-lambai di depan mata mereka.

Bismillah mulai mendisiplinkan, agar terbiasa menahan keinginan dan mencukupkan kebutuhan.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Senin, 09 Juli 2018

Cerdas Finansial (6)

Saya menyadari selama ini kurang membatasi pola jajan anak-anak, termasuk Jundi. Sehingga seringkali ketika menginginkan sesuatu dengan mudahnya dia meminta uang.

Dan hari ini saya mencoba memberikan pengertian ke Jundi bahwa membeli kue pun harus dibatasi, tidak setiap dia menginginkan sesuatu maka harus segera dibelikan saat itu juga. Saya katakan sehari hanya boleh 2 kali jajan. Semoga dia paham apa yang saya maksudkan.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Minggu, 08 Juli 2018

Cerdas Finansial (5)


Tempo hari ketika Jundi ke masjid dia lupa membawa uang untuk dimasukkan ke kotak amal. Lalu saya ingatkan, kalau ke masjid jangan lupa lagi ya.

Hari ini saat persiapan berangkat sholat Maghrib saya lagi-lagi mengingatkan agar dia membawa uang. Seketika dia ingat sesuatu, "Oh iya, tadi Jundi nemu ada uang receh!"

"Loh kalo buat amal jangan uang receh sayang, kalau beramal itu harus disiapkan sendiri uang yang besar, karena amal itu nanti jadi pahalanya Jundi,"

"Lalu ayah menimpali, nanti bawa uang **** aja ya, gak boleh uang receh sayang,"

Dan saat dia sudah berangkat saya pun baru ingat dia akhirnya belum membawa uang ๐Ÿ˜ช.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Sabtu, 07 Juli 2018

Cerdas Finansial (4)


Menurut saya pribadi indikasi cerdas finansial itu adalah suka berbagi a.k.a tidak pelit ๐Ÿ˜…. Berbagi dengan saudara ataupun berbagi dengan yang membutuhkan. Karena berbagi adalah bagian dari sedekah.

Terkadang mas Jundi masih sering muncul rasa enggannya untuk berbagi. Seperti kejadian tempo hari saat dia ingin meminum semua susu yang ada tanpa dibagi ke adiknya. Akhirnya si ayah menasehati, "Mas Jundi harus berbagi ya, gak boleh pelit, apalagi sama saudaranya. Kalau kita suka berbagi, sama Allah malah akan diganti dengan yang lebih baik. Tapi kalau pelit sama Allah malah dibuat gak punya uang, hayo... Jundi mau gak punya uang lagi buat beli kue?"

"Gak mau..." jawab Jundi sambil menatap takut ke ayahnya.

Dan alhamdulillah hari ini Jundi bahkan mau membelikan adiknya es krim dengan uang angpaonya sendiri walau dia tahu adiknya punya uang sendiri.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Jumat, 06 Juli 2018

Cerdas Finansial (3)

Selama ini Jundi yang masih berusia 6 tahun memang belum saya berlakukan pemberian uang saku. Namun tiap pembelian kue atau apapun yang dia inginkan selalu langsung saya atau suami dampingi, jadi langsung keluar dari dompet kami.

Kebiasaan ini pun masih belum mulai bisa kami ubah karena saat sekolah pun dia sudah terbiasa tidak membawa uang saku. Di sekolahnya setiap hari Jundi sudah mendapat kue dan sudah membawa air minum, jadi sudah cukup. Biasanya jika dia ingin membeli kue maka dia langsung meminta pada ayahnya tentunya dengan batasan.

Hari ini saat adiknya saya antar membeli kue di toko dekat rumah Jundi tiba-tiba meminta membeli kue juga namun harganya 3,5 kali lipat harga kue adik. Dengan tegas saya katakan, "Boleh beli kue, tapi harganya harus sama dengan yang adik beli ya, kalau beli yang itu brati pakai uang Jundi sendiri ya,"

Dan alhamdulillah dia langsung nurut pergi ke rumah mengambil uang dari dompetnya sendiri. Dompetnya berisi uang hasil angpao saja :D .

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Kamis, 05 Juli 2018

Cerdas Finansial (2)


Salah satu bentuk cerdas finansial adalah cerdas dalam membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Hal ini kemarin coba saya praktekan kepada Jundi yang minta jalan-jalan.

Awalnya kami jalan ke tempat permainan anak-anak, lalu ke foodcourt, dan berakhir di toko buku (lama banget gak beli buku offline ๐Ÿ˜‚). Dan cobaan 'keinginan' diuji saat di toko buku. Setelah saya ajak ke bagian buku anak akhirnya dia memilih 1 buku. Namun saat akan ke kasir terlihatlah sederetan miniatur mobil-mobil yang unyu-unyu ๐Ÿคฃ. Dan dia pun tergoda.

Awalnya hanya melihat-lihat, lama-lama, "Nda...beli mobil juga ya..."
"Lho kan sudah milih buku, mobilnya Jundi yang seperti ini juga sudah banyak kan?"
Dan alhamdulilah gak terlalu banyak nego dia langsung menurut.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Rabu, 04 Juli 2018

Cerdas Finansial (1)


Akhirnya saya mengalahkan rasa wegah saya untuk mengerjakan tantangan 10 hari BunSay level 8. Yups, tantangan kali ini adalah tentang cerdas finansial. Sebelum bahasan lebih lanjut, ada baiknya tahu dulu apa itu cerdas finansial. Secara umum cerdas finansial adalah kemampuan untuk mendapatkan dan mengatur keuangan secara baik. Namun jika disesuaikan dengan value ibu profesional, maka cerdas finansial harus dilandasi bahwa rejeki itu datangnya dari Allah Sang Pemberi Rejeki.

Pada hari pertama ini saya ingin menceritakan tentang saya dan Jundi dalam sebuah obrolan tentang 'uang'. Bagi anak usia 6 tahun seperti Jundi tentu pemahaman tentang cerdas finansial masih dalam koridor mengenai asal rejeki dan bagaimana pemanfaatannya. Namun dalam percakapan kemarin kami membahas tentang pemanfaatan uang angpao Jundi yang dia dapat selama lebaran kemarin.

"Beli kue pakai uang Jundi sendiri ya,"
"Gak mau! Pakai uang bunda aja," ๐Ÿ˜‚ walau pada kesempatan lain dia mau memakai uangnya.
"Lalu uangnya buat apa? Dimasukkan ke masjid?"
"Iya dimasukkan ke kotak amal kayak di sekolah sama masjid,"
"Tapi kan tidak semua sayang, sebagian bisa dipakai untuk keperluan Jundi, tapi Jundi mesti rajin bawa juga ya tiap ke masjid," dari dulu Jundi selalu bersemangat jika mendapat bagian memasukkan uang ke kotak amal.
"O gitu ya bunda,"

Walau sepertinya entah dia sudah paham atau tidak, hari ini akan saya coba memulai obrolan tentang rejeki lagi.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Kamis, 12 April 2018

Math Around Us (14) (Membeli Susu)



Ketiga anak saya suka susu, alhamdulillah ketiganya bisa saya penuhi haknya untuk full ASI 2 tahun. Hingga sampai pada penyapihan, ketiga anak saya mengkonsumsi susu uht sebagai pelengkap gizi mereka. Walau secara teori susu itu tidak wajib, yang penting adalah gizi seimbang, namun tetap saja they love milk so much. Ya minimal sehari 2-3 kotak per anak, tinggal dikalikan 3 lalu dikali harga susu per kotak. Kalau dihitung-hitung lumayan juga pengeluaran untuk susu anak dalam sebulan ๐Ÿ˜…. #emakperhitungan

Untuk berhemat, biasanya saya belikan susu satu karton isi 40 kotak untuk jatah seminggu, walau seringnya belum genap seminggu sudah habis stoknya ๐Ÿ˜‚. Kalau sudah habis belilah ke warung tetangga. Nah, kemarin kebetulan pas stok habis, saya ajak 3 anak ke warung tetangga depan rumah. Biasanya saya belikan mereka susu uht 125mL atau yang ukuran 190mL, selisih 1000 lah harganya, saya biasa memberi kesempatan mereka memilih sendiri susu yang mana. Dari 3 anak sering juga pilihannya tidak sama, dan kemarin si sulung memilih susu yang jarang sekali kami beli, susu steril dengan gambar beruang di kemasannya ๐Ÿ˜….

Mulailah saya negoisasi, "Lho mas Jundi kalau yang itu harganya beda, itu mahal."

"Gak mau, Jundi pokoknya mau yang ini!"

"Bener? Ini ya, harganya itu tiga kalinya harga yang ini, jadi kalau Jundi beli ini satu bisa buat beli yang ini tiga. Yang biasanya aja ya? Mau yang ini apa yang ini?" bujuk saya sambil menunjuk susu kemasan yang dimaksud.

"Jundi mau yang ini!"

"Ya udah, brati kalau beli ini Jundi cuma beli 1 adik beli 2 ya? Gapapa?"

"Iya gapapa!" jawabnya sambil muka ditekuk.

Di rumah pun saya jelaskan lagi tentang harga susu tersebut, harapan saya Jundi yang belum paham betul tentang jumlah uang jadi paham konsep sederhananya, bahwa 1 kaleng susu tersebut bisa mendapat 3 kotak susu yang biasa dibeli. Tinggal ngitung ulang aja kalau tiap minum susu minum susu kaleng, bisa sejuta setengah sendiri buat susu. Dasar emak irit ya, padahal kalau saya pikir lagi gak ada apa-apanya dengan harga sufor yang dalam seminggu saja bisa habis jutaan. Maka nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan? Karena rejeki bukan hanya tentang uang.

#HariKe14
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Selasa, 10 April 2018

Math Around Us (12) (Everyday is Math Day)



Setiap hari adalah matematika. Akhir-akhir ini Jundi memang sangat antusias dengan angka-angka. Yang bikin ngeri yang ditanyakan bukan lagi angka receh, tapi 12 digit angka. Wow buat saya, emaknya keder duluan, pegang aja belum pernah apalagi memiliki ๐Ÿ˜….



Jadi Jundi suka bereksperimen dengan kalkulator jualan milik ayah (bukan kalkulator sains ya, tapi kalkulatornya pedagang, yang gak ada sin cos tan nya, cuma tambah, kurang, bagi, kali ๐Ÿ˜). Kebetulan kalkulatornya maksimal 12 digit angka, jadilah dia suka memencet semua angka sekenanya hingga penuh semua digit lalu bertanya, "Ayah ini berapa?" "Bunda ini berapa?" "Banyakan mana sama sepuluh ribu?"

Jedieng, emake langsung melotot, "Itu bacanya 900 milyar, buanyak, jauh lebih banyak dari sepuluh ribu," Dan esoknya pun dia bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama. Yes, emak kudu sabar, woles buk.


#HariKe12
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Senin, 09 April 2018

Math Around Us (11) (Panjang mana?)

Salah satu aplikasi matematika yang sering kita jumpai adalah tentang perbandingan baik dari segi panjang, luas, ataupun volume. Kemampuan ini sangat penting karena akan sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari. Maka anak-anak pun mulai saya asah tentang perbandingan ini agar terbiasa.

Awalnya ada 2 botol dengan tinggi yang berbeda, lalu saya tanyakan ke Fara dan Fasya, "Hayo lebih tinggi yang mana botolnya?" Spontan mereka menunjuk botol yang lebih tinggi, yeay betul! Ternyata mereka sudah bisa.



Semalam lagi-lagi saat bermain bombik, Fara membuat menara dari bombik kompor dan bombik roket, coba saya tes lagi, panjang mana? Dan lagi-lagi dia bisa menjawab dengan tepat.

Setelah itu coba saya tanya jumlah bombiknya, karena belum bisa mengurutkan angka dengan baik jadilah hitungan Fara tak beraturan ๐Ÿ˜‚. Sayang kemarin tidak bisa merekam, logatnya menurut saya sangat lucu.

#HariKe11
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Minggu, 08 April 2018

Math Around Us (10) (Mengurutkan bilangan)


Hari ini perjalanan dari Pasuruan ke Malang cukup penat, ada beberapa titik kemacetan karena ada galian dan juga karena melewati daerah pasar yang selalu bikin macet. Perjalanan yang biasanya hanya 2 jaman menjadi 3 jam perjalanan. Anak-anak pun agak rewel di dalam mobil karena gerah, ada saja kehebohan, mulai dari rebutan makanan, tempat duduk atau yang lain. Kondisi normal saja anak-anak saya gak pernah bisa anteng duduk saat perjalanan, apalagi kondisi macet dan panas seperti ini.

Sampai daerah Lawang, Jundi akhirnya menemukan kesibukan mendinginkan coklat yang telah leleh akibat panas di dalam mobil. Dia menaruh coklat di depan lubang ac sambil berhitung. Lama-kelamaan hitungannya mulai ganjal, "Tujuh ratus, delapan ratus, sembilan ratus, sepuluh ratus."

Sontak saya dan ayah tertawa, "Seribu Jundi, bukan sepuluh ratus,"

Mas Jundi memang lagi suka berhitung. Semoga kelak tidak hanya suka tapi cinta ya.

#HariKe10
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Sabtu, 07 April 2018

Math Around Us (9) (Rantai Geometri)



Masih masuk dalam macam-macam permainan bombik a.k.a lego jadul. Meski punya anak-anak saya sudah bercecer dimana-mana gak karuan, tapi alhamdulillah masih bisa dirangkai dan digunakan untuk mengenalkan anak-anak saya terhadap bentuk-bentuk geometri dan mengklasifikasikan bentuk yang sama.



Awal beli mainan ini sekitar 2 tahun lalu saat si kembar masih baru umur beberapa bulan, dulu masih banyak banget. Jundi mainan ini bisa dengan berbagai cara, mulai dari merangkai rantai dengan bentuk yang sama hingga merangkai dengan warna yang sama. Dari bentuk kotak, bulat, segitiga, hati, dan bintang Jundi kala itu berusia 3,5 tahun tampak antusias sekali memainkannya.

Kini, saat si adik sudah mulai bisa memainkan permainan yang sama, jumlah rantai sudah tinggal sedikit sekali banyak yang hilang tercecer ๐Ÿ˜…. Namun alhamdulillah masih tetap bisa digunakan untuk mengenalkan bentuk geometri ke si kembar, meski di usianya dia belum terampil memasang dan melepas sendiri rantainya.

#HariKe9
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Jumat, 06 April 2018

Math Around Us (8) (Buku angka)

Akhirnya krucil punya buku baru lagi, alhamdulillah bisa nambah koleksi buku bacaan anak gara-gara ada BBW dan RH reject ๐Ÿ˜‚. Salah satu koleksi buku baru krucil dari BBW adalah sepaket buku My Little Library of Animal. Paket ini terdiri dari 4 boardbook yang salah satunya berjudul Number.



Seperti buku mengenal angka pada umumnya, buku ini juga menyajikan benda dan jumlahnya. Namun karena judul paketnya tentang hewan, maka benda yang dihitung juga hewan. Mulai dari menghitung badak, kambing, hingga ikan, anak-anak terutama si kembar suka sekali dengan buku ini. Kemarin lusa Fara justru meminta membawa paket buku ini saat akan tidur malam ๐Ÿ˜‚.

Matematika itu menyenangkan, tak sekedar bisa namun cinta.

#HariKe8
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Kamis, 05 April 2018

Math Around Us (7) (Bermain bombik)


Bombik a.k.a lego jadul adalah salah satu permainan anak-anak yang bisa memantik kreatifitas anak. Selain itu bombik bisa bikin anak anteng dan memanjangkan rentang konsentrasinya yang masih rendah.

Awalnya saya dulu kepengen belikan anak-anak mainan ini, namun lama kelamaan justru saya jadi jualan mainan ini karena banyak yang pingin beli juga tapi gak tau dimana tempat belinya ๐Ÿ˜‚. Yah lumayan lah beliin anak-anak jadi gratis, malah dari keuntungan masih sisa, bisa buat jatah kue anak-anak.



Jadi, beberapa hari terakhir anak-anak saya lagi suka lagi mainan bombik, terutama bombik kubus. Walau si kembar masih perlu dibantu saat menyusun, namun mereka sudah mulai bisa memasang antara bombik satu dengan bombik yang lain. Sambil menyusun, saya mengajarkan kepada mereka bentuk-bentuk ruang maupun bentuk datar, mulai dari istilah kotak, segitiga, hingga kubus.

#HariKe7
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Rabu, 04 April 2018

Math Around Us (6) (Edisi ke ATM berdua)



Kemarin siang pertama kalinya saya jemput jundi sekolah sendirian. Ceritanya di rumah lagi ada tukang, jadi seseayah gak bisa antar. Sedang saya harus mengurus ke bank untuk menonaktifkan notifikasi sms (nguras saldo banget ๐Ÿ˜‘), sekalianlah saya ngurus daftar ulang sekolah Jundi ke TK B lalu menunggu waktu Jundi pulang.

Saya jalan kaki dari bank ke sekolah Jundi, menurut ayah sih cukup jauh, tapi lumayan lah bisa buat latihan jalan biar gak gampang ngos-ngosan. Sampai di gerbang sekolah kebetulan kelas Jundi sedang kegiatan di luar kelas dan tepat berada di dekat gerbang, langsung hebohlah Jundi dan terlihat senang sekali saya jemput, karena jarang sekali sejak ada adik kembarnya.

"Lhoh bunda, Jundi kan belum waktunya pulang, kok sudah dijemput?"

"Iya, bunda kan mau daftar ulangkan Jundi dulu jadi nanti sekalian pulang ke rumah eyang jalan kaki sama Bunda ya,"

Lalu saya pun mengurus daftar ulang dan tidak berapa lama Jundi sudah boleh pulang. Jalanlah kami berdua, tidak seperti orang tua lain yang menjemput dengan sepeda motor (ini lebih karena ibunya gak bisa motoran ๐Ÿ™ˆ).

Jalan berdua Jundi saya ajak ke atm dulu karena uang di dompet saya habis untuk membayar registrasi ๐Ÿ˜…. Di atm mulailah dia heboh tanya tentang nominal uang.

"Bunda, kalo di atm yang itu kok tulisannya lima, nol nol nol nol?"
"Iya, itu bacanya lima puluh ribu,"
"Oh gitu, lha ini yang bunda ambil warna merah uang berapa? Seratus ribu?"
"Iya,seratus ribu,"
"Kalau seratus ribu sama lima puluh sama sepuluh ribu banyakan mana?"
"Ya yang paling banyak seratus ribu"
"Kalo lima puluh ribu dan sepuluh ribu?"
"Lima puluh ribu,kan lima puluh lebih banyak dari sepuluh"



Endingnya foto dulu setelah agak jauh dari atm, lalu lanjut belanja ke swalayan sekalian beli 3 cone es krim.

#HariKe6
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs