Selasa, 25 September 2018

Review Presentasi Kelompok 4 by Agie Botianovi (5)

Hari keempat presentasi dibawakan oleh kelompok 4 yang beranggotakan :
1 Aisyah Fitriana N A
2 Daru Kusumastuti
3 Elly Rosalina D
4 Fitria Y
5 Galib P P
6 Heni Satika
7 Wardatul Jannah

1. REVIEW MATERI DARI KELOMPOK 4

GAME LEVEL 11 BUNDA SAYANG
“MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK”

❓Apakah itu “Fitrah Seksualitas”?
Menurut Ust. Harry Santoso, pakar dan praktisi Pendidikan Rumah
berbasis Potensi dan Fitrah, Fitrah Seksualitas adalah bagaimana
seseorang bersikap, berfikir, bertindak sesuai dengan gendernya.
 Fitrah Seksulitas Perempuan adalah bagaimana seorang perempuan itu
berpikir, bersikap, bertindak, berpakaian dll sebagai seorang perempuan
 Fitrah Seksualitas Laki-Laki adalah bagaimana seorang perempuan ituberpikir, bersikap, bertindak, berpakaian dll sebagai seorang laki-laki

❓Seberapa pentingkah “Fitrah Seksualitas” untuk kita bangkitkan?
Sangat PENTING!
Untuk memastikan anak-anak tumbuh sesuai fitrahnya dan dapat
menjalankan “amanat” berupa Misi Penciptaannya sebagai
Khalifah lil Ardh.
“Hadapkanlah Wajahmu dengan lurus pada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui”(QS Ar Rum : 30)

❓Apakah saja “Tantangan” yang dihadapi dalam menumbuhkan fitrah seksualitas ini?
Memasuki era Revolusi Industri 4.0, tantangan zaman yang dihadapi
dalam aspek fitrah seksualitas semakin berat, antara lain :
1. Peran orang tua dalam pengasuhan semakin berkurang dan
dioutsourcingkan pihak ketiga
2. Gerakan LGBT yang semakin masif
3. Kejahatan Seksual
4. Kemudahan akses dunia digital dengan bahaya pornografi yang
mengintai anak-anak

❓Solusi
Untuk menjawab tantangan zaman yang sudah tersebut
di atas, solusi yang bisa dilakukan adalah :
1. Menjadi orang tua yang HADIR
2. Pendidikan Seksualitas
Untuk dapat membentuk dan menghadirkan
perubahan tingkah laku, sikap dan karakter dalam
setiap aspek fitrah seksualitas maka proses pendidikan
adalah sebuah keniscayaan. Pendidikan Seksualitas
dapat dimulai dari dalam rumah melalui Gerakan Sadar
Seksualitas. Sebagaimana yang diamanatkan dalam
agama dan UU Kesejahteraan Anak no 4 th 1979, Orang
tua adalah pihak utama dalam pemberian pendidikan
seksualitas tersebut dengan memperhatikan tahapan
usia pendidikan seksualitas pada anak.

▶️PENDIDIKAN SEKSUALITAS ANAK USIA DINI
- Memahamkan anak identitas dirinya
- Paham peran seksualitasnya
- Melindungi diri anak dari kejahatan seksual
- Melindungi anak dari
penyimpangan seksual

▶️Kapan waktu terbaiknya??
Sejak Usia Dini sesuai tahapan usia
pendidikan seksualitas anak.
Usia 4-6 tahun merupakan periode
keemasan untuk menyerap pembelajaran
dan pembiasaan yang ditanamkan
dengan baik.

▶️Siapa saja yang terlibat?
Orangtua sebagai garda terdepan.
Bekerjasama dengan komunitas,
terutama Guru. Dukungan pemerintah
dengan menyediakan payung hukum
untuk menjamin perlindungan Hak
Anak

▶️Mengapa pendidikan seks untuk AUD penting?
1. Anak rentan menjadi korban segala
bentuk kekerasan, termasuk kekerasan
seksual
2. Anak-anak tumbuh lebih cepat dari
generasi orangtuanya : Baligh lebih cepat
tanpa dibarengi kematangan Aqil

▶️Orang Tua bisa mengajarkan aspek fitrah
seksualitas :
- Aku dan Kamu Unik
- Aku dan Tubuhku
- Ketika Aku Bayi
- Aku dan Teman-temanku
- Anak Laki-Laki dan
Perempuan
- Peran Anak Laki-Laki dan Perempuan
- Bagaimana Merawat
Tubuhmu?
- Bagaimana Menjaga
Tubuhmu?
- Keluarga dan Orang di
Sekitarmu
- Aku dan Pakaianku
- Perasaanku dan
Perasaanmu
- Apakah kamu melakukan
apapun yang kamu mau?

▶️Apakah yang dimaksud Kejahatan
Seksual itu?
Bentuk Penyiksaan pada anak dimana
orang dewasa atau remaja yang lebih
tua menggunakan anak untuk
rangsangan seksual

▶️Bentuk
Kejahatan Seksual
Sexual Molestation
(Penganiayaan)
Sexual Assault
(Perkosaan)
Forcible rape
(Perkosaan secara paksa)

“Seringkali anak tidak tahu dirinya menjadi korban
kekerasan seksual karena TIDAK PAHAM bahwa tindakan
yang dilakukanorang dewasa tersebut adalah SALAH”

▶️FAKTOR PENYEBAB
- Pornografi
- Anak-anak jarang diberikan pemahaman
mengenai bagian-bagian tubuh yang
tidak boleh sembarangan disentuh orang
lain. - - Mereka tidak dapat membedakan
mana sentuhan yang aman dan tidak
aman
- Mengingat pelaku kekerasan seksual
seringkali adalah orang terdekat maka
hal ini juga makin membuat mereka
bingung dalam melihat batasan tersebut
“ Mengajarkan batasan
secara jelas dan bagaimana harus
Merespon jika batasan dilewati
menjadi kunci penting untuk
memutus mata rantai kekerasan
seksual ”

DAMPAK ?!
TRAUMA
Dampak dari Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) akan mempengaruhi sikap, cara pandang, orientasi seksual dan perilaku amoral

- Ajarkan anak tentang anatomi tubuhnya
- Ajarkan Anak mengenai BATASAN dan
Cara bereaksi jika ada yang melanggarb batasannya
- Ajarkan anak berkata TIDAK Selalu DAMPINGI anak dalam setiap kehidupannya
- Genapkan ikhtiar kita dengan doa
- Membangun Komunikasi terbuka dengan
Anak dan ajarkan anak mempercayai
perasaannya

Daftar
Pustaka
[1] victimsofcrime.com
[2] www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc
[3] www.kompasiana.com/pentingnya-pendidikan-seksualitas-bukan-pendidikan-seks-buat-anak
[4] www.google.com/amp/s/
Ekoharsono.wordpress.com/mend
idik fitrahseksualitas/amp
[5] www.rutgers.id/pendidikan-
seksualitas-komprehensif/aku-dan-kamu-modul-untuk-anak-usia-4-6-tahun
[6] www.google.co.id/
m.liputan6.com/amp/komnas-pa-
2015-kekerasan-anak-tertinggi-
selama-5-tahun-terakhir
[7] www.google.com/amp/
hellosehat.com/parenting/tipsparenting/ajarkan-anak-lindungi-diri-dari-kekerasan-seksual
[8] Widiningtyas.2017.Melindungi
Anak dari Kekerasan Seksuall :
Apa yang dapat kita lakukan?.Jakarta : Rutgers WPF
Indonesia
[9]Hikmah.2017.Mengantisipasi
Kejahatan Seksual Terhadap Anak
Melalui Pembelajaran
“Aku Anak
Berani Melindungi Diri Sendiri”.
Sawwa Journal, Vol.12, No.2.

2. MEDIA EDUKASI DARI KELOMPOK 4
Media edukasi yang dibagikan kelompok 4 adalah berupa lagu sentuhan boleh dan tidak boleh serta media pembelajaran Allah Ciptakan Tubuhku.



3.PERTANYAAN DAN JAWABAN PRESENTASI KELOMPOK 4
1️⃣ Ruswita-Tulungagung
Semisal di lingkungan kita banyak LGBT, orang2 yg berpakaian seksi, preman2 terkenal pedofil dll yang bertentangan dengan apa yang kita tanamkan ke anak. Bagaimana caranya agar anak tidak jadi korban/ikut2 mereka? apakah kita harus pindah rumah atau mengunci anak kita dirumah?

bagaimana bila anak tak sengaja mengakses video porno di yutub? apa yg harus kita lakukan?

bagaimana mengatasi teman2 anak di SD yg suka buka2 rok? *kecilan saya dulu teman2 usil kayak gt baru sadar ketika sudah kelas 4 SD.
Jawab :
Poin 1⃣ πŸ’’ Pindah rumah memungkinkan?
▶ Segera pindah
Bagaimanapun, anak-anak membutuhkan lingkungan yang *BAIK* untuk tumbuh kembangnya
Lalu, bagaimana jika tidak memungkinkan untuk pindah rumah? Atau, ternyata dimanapun lingkungannya tetap saja akan ada perilaku negatif dan positif?
Lingkungan heterogen sebenarnya bisa memberikan pembelajaran hidup tersendiri untuk mengenal lingkungan luar
Yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah menanamkan dan memperkuat values keluarga kita 😊😊😊 kelak yg akan bs membantu anak menyaring mana yg baik mana yg buruk
Untuk anak usia dini, tuntaskan dulu sosialisasi primernya 😊😊😊

Point 2..Pengalaman saya pribadi, saya hanya akan meminjamkan hp saya bila saya sedang bisa full mendampinginya. Jadi saya tau, apa yang ditonton, berapa lama nontonnya, bagaimana cara nontonnya agar tdk menyakiti mata?
Jadi memang tindakan preventif itu perlu.
Lalu bila sdh terlanjur mengakses video coz mungkin saat dy sdg main di rumah org dsb, kita tanyakan dulu, apa yg dy lihat, apa yg dia pahami? Lalu komunikasikan dan diskusikan bersama sesuai usianya

Point 3 gunakan celana doubelan  dan sebisa mungkin anak tersebut membela diri n melapor perlakuan tidak sopan ke guru

2️⃣Mb wita .. pertanyaan lanjutan
bagaimana menyadarkan ponakan usia 4 tahun yg kalo abis mandi masih telanjang kejar2an ke halaman rumah πŸ™„
kalo dibilang ih malu lhooo.. nanti jangan2 jadi anak pemalu..menyadarkan ponakan usia 9 tahun yg kalau duduk sering keliatan dalemannya..
Jawaban
Kita beri contoh "mbak coba liat bunda, ayah dan anggota klg yg lain klo keluar kamar mandi atau rumah pakai baju. Dilihat orang cantik, ganteng, rapi.
Kakak mau kan dilihat cantik cakep"
Mulai sekarang, minta tolong y klo keluar rumah auratnya ditutup.biar tambah disayang Allah juga"
Jangan lupa harus diajarkan dulu bahwa tubuhnya berharga. Bisa dg dinyanyikan lagu yg kami share td. Atau bermain dg printablenya. Tiap kali dy mau keluar dg kondisi telanjang, katakan "nak, malu itu belum pakai baju. Ditutup dulu nak."

3️⃣Sari.Malang
.
1. Bagaimana cara mengetahui seorang anak sudah menjadi korban kejahatan seksual?
2. Kebetulan review saya hari ini berkaitan dengan acara Bu Elly Risman, beliau menyampaikan 60% orangtua di Indonesia tidak lulus SD. Artinya, hanya ada sebagian kecil orangtua yang bisa mengakses materi ttg pendidikan fitrah seksualitas ini. Apakah ada cara-cara tertentu u mengedukasi orangtua yang tidak tamat SD ini?
3. Sejauh apa kita bisa menyampaikan pada anak, apa maksud pelecehan seksual?  Apakah cukup dg mengatakan jika ada yang memegang bagian tubuh yang ditutupi baju, itu sdh termasuk pelecehan seksual ?

Jawaban :
1.1⃣ Mengenali tanda-tandanya pada Anak
πŸ’’ Kenali apakah ada perubahan perilaku pada anak : lebih tertutup, lebih pendiam, agresif

πŸ’’Perhatikan jika terjadi mimpi buruk atau masalah tidur lainnya

πŸ’’ Perhatikan reaksi anak terhadap orang-orang atau tempat yg ia kunjungi

πŸ’’ Cari tanda tanda fisik yg ada di tubuh anak yang kemungkinan disebabkan oleh akibat kekerasan seksual terutama di sekitar prgan vital

2⃣ Bertanya pada anak

2. Solusi yg bisa saya tawarkan adalah Perlu Adanya *Agent of Change* dengan dukungan dari komunitas sekitar maupun pemerintah. Partner terbaik anak setelah orang tua adalah *Guru*... Edukasi diberikan melalui kurikulum terkait pendidikan seksualitas di sekolah.

3. Sesuaikan dengan tahap usia anak, mbak 😊😊😊

Untuk usia dini, kita bisa jelaskan yang sederhana dg bahasa yg mudah dimengerti. Contohnya bagian tubuh yg ditutupi baju tidak boleh disentuh orang lain

Seiring bertambahnya usia, kita tingkatkan juga informasi dan pemahaman anak tentang pendidikan seksualitas yg termasuk di dalamnya kejahatan seksual

4️⃣ iiL-Jombang

Di era milenial seperti sekarang, ketika akses internet dan pornografi dengan bebasnya dapat diakses anak-anak. Pun begitu dengan _game online_ yang dengan mudahnya dapat diunduh dan dimainkan oleh mereka. Padahal tak sedikit muatan pornografi  secara tak langsung dapat mereka mainkan/ lakukan. Bagaimana langkah orang tua jika mendapati anak yang ternyata telah kecanduan memainkan _game online_ tersebut?

Jawaban
‬Saya jadi teringat sebuah video berdurasi pendek tentang seorang remaja yang kecanduan ngegame. Ibunya punya ide untuk menghilangkan candunya ini dengan menghadirkan teman baru berupa anjing yang pincang.

Loh? Kok pincang? 😟
Karna ternyata, remaja ini juga pincang.

Bisa ditebak, bukan? Remaja ini kecanduan karna dia merasa tidak mempunyai teman. Kurang berharga.

Setelah punya anjing tersebut, dia jadi terbuka, meninggalkan game onlinenya.

Jadi, yang bisa saya sarankan, jalin dulu komunikasi dg si remajanya. Gali dulu apa yang membuatnya kecanduan? Apakah karna kesepian? Atau karna kontennya dsb?
Setelah dipahami, cari media lain yang bisa mengalihkannya dari game tersebut.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review5

0 komentar:

Posting Komentar