Jumat, 21 September 2018

Bertemu Saudara Sepersusuan


Setelah bertahun tidak pernah tahu dan berjumpa, alhamdulilah saat perjalanan ke Banjarmasin kemarin Jundi bisa bertemu dengan saudara sepersusuannya. Adalah Tiara, gadis cantik yang dulu pernah meminum air susuku. Saat kami sampai di bandara Syamsudin Noor, Mommy Tiara dan Tante Eta serta Eira adik Tiara yang menjemput kami di bandara.

Air mata saya tiba-tiba meleleh saat Mommy yang sedang menyetir bercerita tentang percakapannya dengan Tiara sebelum Bunda datang.
'Tiara nanti ada Bunda mau datang, dulu Tiara pernah minum air susu bunda, jadi Tiara anak Bunda juga,'
Ah meleleh, ternyata Mommy justru mempersiapkan hal itu, hal yang saya tidak terpikir sebelumnya.

Sebelum sekalian menjemput Tiara pulang sekolah kami diajak makan dulu mencicipi ikan bakar khas Banjar. Macam ikannya lumayan banyak dan namanya cukup asing di telinga saya seperti ikan lais, ikan haruan, dan beberapa ikan yang saya lupa namanya. Ada juga urap-urap khas Banjar dan sayur semacam lodeh yang saya lupa namanya. Lalu sambelnya sambel pencit yang rasanya seperti ada terasinya namun pas di lidah saya.

Setelah makan, kami lanjut ke sekolah Tiara, dan ternyata setelah satu mobil Tiaranya masih malu-malu diminta 'salim' ke Bunda. Dan wah, Tiara sudah besar dan cantik. Tiara sekarang sudah sekolah SD, sedang Jundi kakak susuannya masih TK B. Karena Jundi memang saya cukupkan 7 tahun baru SD.

Sampai di rumah eyang Tiara yang adalah sepupu bunda, tak lama ternyata Jundi dan Tiara sudah menjadi akrab bermain dan belajar. Mereka beberapa kali main tebak-tebakan bersama ayah Jundi.
'Eh kita kan saudara saudari...' sekilas saya dengar Tiara berbicara ke Jundi. Alhamdulillah.

Tak terasa tiga hari kami berada di Banjar dan saatnya kami pulang. Di perjalanan pulang Tiara dan Jundi tertidur saling menyandar, bunda dan ayah mau memfoto sudah tak sempat lagi karena pikiran sudah ke boarding time yang sudah mepet. Sebelum tertidur Tiara sempat berpesan, 'Kalau ke sini lagi mas Jundi harus main ke rumahku ya, ada di jalan .... (saya lupa)'. Ah Tiara, maaf ya kami cuma sebentar saja di Banjar.

Setelah berpamitan dan bergegas untuk check in tak diduga boarding time maju 30 menit dari jadwal yang tertera di tiket, aw aw, benar-benar berkejaran. Kebersamaan yang teramat singkat. Semoga hingga kelak bunda dan mommy tiada, kalian tidak putus silaturahim ya Jundi dan Tiara.

Diselesaikan 20 September 2018
Bunda Jundi

*foto 6 tahun lalu vs foto sebulan yang lalu

20 komentar:

  1. Wahh Aidan juga punya saudara sepersusuan, tapi aku lost contact. Untungnya sama2 cowok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tinggal dimana Mbak kok lost contact? Kali aja ntar kan punya adik cewek,gitu itu jadi saudara juga gak ya jadinya?

      Hapus
    2. yang jadi saudara persusuan cuma yang minum aja.kalo punya saudara lagi udah bukan saudara persusuan. *cmiiw

      Hapus
    3. Oh gitu ya mbak,jadi yang pas disusui bareng aja ya,oke sip,makasih mbak ayik

      Hapus
  2. Ke Banjar main2 Mbak? Atau ada urusan bisnis?

    Sampean cerita tapi enggak dijelaskan Tiara itu anaknya siapa, kapan dan pada kondisi apa dia kok dapat asi dr sampean. Pembacanya bingung, :$

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masak harus semua diceritain wkwkwkwk

      Hapus
    2. sepertinya sudah dijelaskan kalau Tiara itu sepupunya bunda jundi

      Hapus
    3. sepertinya sudah dijelaskan kalau Tiara itu sepupunya bunda jundi

      Hapus
    4. @mahfuzh : udah kutulis sih di tulisan lain, lupa gak tak cantumkan linknya di artikel ini. Thanks fuzh jadi inget,
      @lita dan mbak Nazlah : makasih sudah dibantu menjawab. Tiara ini anaknya ponakannya,eyangnya Tiara yang sepupuku

      Hapus
  3. Saudara sepersusuannya cowok cewek ya mbak? Aiman juga punya nih saudara sepersusuan di Jombang tapinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak,masih saudara juga aslinya. Wah sekarang udah pernah diberitahu belum mbak Ainan?

      Hapus
  4. Balasan
    1. anaknya ponakanku, jadi tiara adalah cucunya sepupuku, hehe

      Hapus
  5. senangnya JUndi punya banyak saudara...

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah :)
      safanya mas dar juga pernah minum air susuku mbak, tapi gak sampai 6 kali mengenyangkan, secara syariat belum jadi saudara susu.

      Hapus
  6. kalo Izah sapa ya saudara persusuannya??? jadi mikir hahhaha...

    BalasHapus