Jumat, 14 April 2017

Belajar sepeda roda 2


.
Yeah, awalnya saya tentu horor duluan membayangkan pinggul encok karena harus megangi si akang Jundi belajar sepeda roda 2. Yah mungkin ini efek saya pernah dengar curcol beberapa ibu yang ngajari anaknya roda 2. Harus megangi bagian belakang terus kesana kemari sampai bisa dilepas.
.
Tapi alhamdulillah saya salah besar, mas Jundi tak perlu melalui proses itu, yeay. Jadi ceritanya sudah sejak belum usia 2tahun sudah dibelikan sepeda sama eyangnya, dengan 2 roda penyangga di bagian belakang. Walau sudah lama beli, baru bener-bener bisa pake sendiri usia sekitar 3 tahun, dan terus beroda 4 seperti itu hingga beberapa hari lalu.
.
Karena roda penyangga sering bermasalah meski sudah ulang kali dibetulkan, akhirnya mau ganti roda 3 (hanya dengan 1penyangga yang baru dibelikan eyangnya). Awalnya bener-bener gak mau dilepas penyangganya, tapi akhirnya tempo hari mau juga. Dan setelah dipakai tara langsung jos lancar jaya.
.
Dan kemarin roda penyangga yang hanya 1 kembali bermasalah (padahal baru ganti 😑), akhirnya ayahnya nyoba dilepas tanpa penyangga. 'Dicoba dulu ya pelan-pelan belajar roda 2'. Dan deng deng deng alhamdulillah langsung bisa, good job my boy!
.
Rasanya lega, karena dulu sempet ngrayu agar dilepas gak pernah mau, alasannya 'Jundi kan belum bisa bunda' 😐. (Bundanya terobsesi karena ada yang seumuran udah bisa, ah gapapa nak lambat asal selamat 😂)
.
Dan pertanyaan Jundi setelah bisa roda 2 adalah, 'Dulu Jundi pertama roda 4, trus jadi roda 3, sekarang bisa roda 2, habis ini kalo sudah besar roda seberapa yah?'
.
'Roda 1 sirkus dong'😂😂😂
.
Bunda Jundi 10 April 2017
14 Rajab 1438

0 komentar:

Posting Komentar