Air keras, uhuk, sebagai seseorang yang dulu pernah diwisuda sebagai sarjana kimia, saya jadi pengen mengingat masa-masa dulu. (Pasti gak keliatan saya sarjana kimia, soalnya mahasiswa abal-abal yang akhirnya memutuskan jadi wirausahawan 😜)
.
Apa sih air keras itu? Bukan air yang mengeras (baca : es batu) loh ya. Yang saya pahami sih ya, air keras itu adalah cairan asam kuat yang pekat yang sangat korosif dan berbahaya jika terkena kulit, kulit bisa langsung terbakar melepuh jika terkena walau hanya sedikit saja.
.
Dulu, saat masih praktikum, menangani asam kuat ini harus dengan safety yang 'extra'. Handling di lemari asam, lalu tangan harus mengenakan sarung tangan, pun harus memakai masker dan jas lab tentunya. Uapnya saja apabila terhirup bisa berbahaya, apalagi cairannya. Dan karena pekat, cara mengencerkannya pun tidak bisa asal mengencerkan dikasih tambahan aquades selesai, tapi ada tahapnya agar alat gelas yang dipakai tidak langsung pecah, karena reaksinya akan sangat eksotermis. Deg-degan hati-hati pokoknya kalau handling mereka 😅.
.
Jadi teringat salah satu teman yang mengalami insiden terkena asam sulfat, padahal sudah diencerkan lupa berapa molar. Yang jelas seketika itu langsung diguyur air dingin terus menerus dan dibantu es, saat berhenti mengalir si teman saya ini sampai menangis menahan perih (padahal dia laki-laki dan bukan lekong 😅) dan lanjut segera dilarikan ke rumah sakit. Saya sendiri tidak melihat sendiri kejadiannya, tapi dari cerita teman yang lain sudah cukup bikin pelajaran agar sangat memperhatikan msds bahan a.k.a material safety data sheet.
.
Ah, saya nulis gini pastilah diketawain temen-temen yang sudah pada jadi guru, dosen, laboran, atau bahkan sedang lanjut s2 di bidang kimia. Kalian memang oye, saya sekarang taunya cuma gimana caranya ngitung hpp 😅😂.
.
Bunda Jundi
Owner Botia Hijab
13 April 2017
Jumat, 14 April 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar