Selasa, 16 Januari 2018

Melatih Kecerdasan (12) (Menyayangi hewan)


Salah satu jenis kecerdasan intelektual adalah kecerdasan naturalis yang salah satu cirinya adalah menyayangi hewan. Di rumah sendiri kami sekarang memiliki 2 ekor ikan mini (yang kami gak tahu namanya) pemberian saudara. Awalnya ada 3, tapi mati 1 tinggal 2. Beberapa kali saat memelihara ikan, ikannya pada mati, walau lama hidupnya tiap ikan beda-beda.

Dua hari yang lalu ayah mengajak kami sekeluarga makan di luar karena ada mbah dari Pasuruan. Tempat yang dipilih adalah tempat yang ada aquarium juga kolam ikannya, jadi sambil makan di lesehan anak-anak bisa melihat ikan yang seliweran. Kalau saya dan suami memang lebih suka ke tempat makan lesehan jika mengajak anak-anak ikut serta. Namun terkadang lesehan saja tak cukup membuat nyaman mereka, perlu sesuatu yang mampu mengalihkan perhatian agar mereka betah.



Saat sampai di tempat makan, Fara tertidur, jadilah Jundi dan Fasya yang girang melihat ikan di akuarium tepat di sebelah meja. "Wha, ada ikan besar... " sahut saya agar mereka ikut antusias. Ada ikan yang cukup besar kira-kira panjangnya 30cm lewat di akuarium sebelah meja kami. Fasya dan Jundi senang melihatnya, walau mereka awalnya ragu menempelkan tangan ke akuarium.

Tak berapa lama pesanan makan datang dan kami mulai makan. Fara baru terbangun ketika kami sudah setengah jalan makan. Dia pun antusias melihat ikan yang lewat di akuarium sebelah meja kami.



Sebelum pulang, mereka melihat ikan di kolam besar yang ada tepat di depan meja kami, alhamdulillah. Selain mengasah kecerdasan naturalis, kegiatan ini juga bisa mengasah kecerdasan spiritual mereka dengan mengagumi ciptaan Allah.


#tantangan_hari_ke12
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Senin, 15 Januari 2018

Melatih Kecerdasan (11) (Buku emosi)


Dari dulu sebenarnya maju mundur terus mau beli buku ini, mahalnya bikin nelen ludah (bagi saya lho ya, karena mahal murah itu relatif ๐Ÿ˜€). Namun alhamdulillah Allah mampukan saya beli buku yang reject, hehe. Rejectnya hampir gak keliatan bagian mana, tapi harga hanya setengahnya, lumayan kan sisanya bisa buat beli buku emaknya ๐Ÿ˜ (emak irit).



Buku emosi yang dikemas dengan judul 'Hmmm' ini sangat membantu anak-anak saya untuk mengerti jenis-jenis emosi. Apa pentingnya? Penting, karena salah satu indikasi kecerdasan emosi adalah seorang anak tahu emosi apa saja yang sedang terjadi pada dirinya. Kalau Fara, antusias banget ketika saya ajari berbagai macam ekspresi, ibunya juga mesti total kalau mencontohkan ๐Ÿ˜ฌ.

Yang saya tahu, anak tantrum nangis gak jelas salah satu penyebabnya dia gak tahu emosi apa yang sedang terjadi pada dirinya dan dia kesulitan mengungkapkan, jadilah nangis gak jelas. Maka penting pelajaran emosi ini.

Selain tentang emosi, buku ini juga dilengkapi dengan sentuh rasa, melatih anak mengenal macam-macam tekstur. Ini juga penting untuk melatih motorik halus anak yang nantinya akan sangat berperan untuk perkembangan ketrampilan tangannya seperti menulis dan lain sebagainya.

#tantangan_hari_ke11
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Minggu, 14 Januari 2018

Anakku, Anak Akhir Jaman



Anakku anak akhir jaman
Begitu berat beban kalian
hingga bunda tak kuasa
Membayang jaman
yang akan kalian hadapi

Anakku anak akhir jaman
Sudah siapkah bunda
mempersiapkan kalian?
Terbayang betapa berat
huru hara akhir jaman

Anakku anak akhir jaman
Terjal nak
Bunda yakin kalian bisa

Anakku anak akhir jaman
Semoga Allah lindungi
Kalianlah tombak kemenangan islam!

Bunda Jundi
13 Januari 2018
02.37

#RumbelMenulis
#InstitutIbuProfesional
#PuisiTentangAnak
#WeeklyChallenge

Dua Janin



Dua janin menari nari
Ah, debar jantungku tak juga usai
Waktu seakan bergulir lama

Allah, kejutan dariMu membuat hidupku tak lagi sama
Ah, debar jatungku tak juga usai
Penuh otakku
Kisah ini baru akan dimulai

15 minggu awal babak baru
Ah, debar jatungku tak juga usai
Bisakah aku?

Ah, debar jantungku tak juga usai

14 januari 2018
03.37

#RumbelMenulis
#InstitutIbuProfesional
#PuisiTentangAnak
#WeeklyChallenge

Melatih Kecerdasan (10) (Saat tangan kanan sakit)



Kemarin beberapa kali saya mengingatkan Fara karena saya melihat dia makan dengan tangan kiri, "Fara, tangan kanan ya!"

Namun dengan suaranya yang serak dia segera menanggapi dengan cerdas, "Tanan aya atit idha!" (Tangan Fara sakit bunda!)

"Oh iya bunda lupa," (ih bunda ini, lupa kok berulang kali ๐Ÿ˜‘) lalu saya lihat luka bakar di tangannya, terlihat melepuh dan menggembung, tak tega meluhatnya, 'semoga lekas sembuh' batin saya.

Namun saya mengamati kadang Fara sendiri lupa, mengambil makanan tetap dengan tangan kanannya. Dan saat dia merasakan sakit baru dia pindah ke tangan kirinya. Ah sayang, alhamdulillah kau sudah terbiasa dengan tangan kanan, semoga lekas sembuh ya.


#tantangan_hari_ke10
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Sabtu, 13 Januari 2018

Melatih Kecerdasan (9) (Saat sakit)



Alhamdulillah, kemarin Allah menegur kami. Allah menegur kami lewat insiden kecil Fara terkena knalpot panas. Dan inilah saatnya memetik hikmah. Karena tidak ada satu kejadian pun di dunia ini yang tanpa hikmah. Selalu ada maksud dari Allah menegur hambaNya.



Kejadiannya sekitar pukul 10.30 saat sang ayah baru datang dari toko sekalian menjemput Jundi sekolah. Si kembar seperti biasa langsung menyerbu ayahnya datang, dan entah bagaimana kronologi persisnya, Fara tiba-tiba terjatuh dan menangis memanggil adiknya Fasya, "Adek... Adek... "

Lalu saya pun menolongnya dari jatuh, dan baru saya ketahui beberapa saat setelahnya bahwa dia terkena knalpot panas di telapak tangannya ๐Ÿ˜ฉ. Langsunglah hektik saya dan ayahnya bingung kasih obat apa hingga saya ingat salah satu nama salep untuk luka bakar. Si ayah langsung cus, dan Fara gak mau berhenti ditiup atau dikipas tangannya yang melepuh (alhamdulillah gak parah).

Dia terus menangis tersedu dan minta terus saya peluk. Salep datang dan dioleskan alhamdulillah langsung mulai mereda tangisnya. Saya angkat dia ke tempat tidur lalu saya mengipasi tangannya sambil menjadikan kesempatan ini untuk melatih SQ, EQ, dan AQnya.

"Fara, sakit ya rasanya, semoga cepat sembuh ya sayang, Fara berdo'a ya ke Allah agar cepat disembuhkan, karena Allah Yang Menyembuhkan." beberapa kali saya ulangi kalimat serupa, yang diajak ngomong malah mewek dan melelehkan air mata sambil menatap saya. Alhamdulillah beberapa saat kemudian dia tertidur dan masih minta terus dikipas. Ketika sudah terlihat nyenyak saya tinggal.

Bangun sekitar 2/3 jam setelahnya, dia minta dikipas lagi dan saya kasih salep lagi, masih merengek beberapa kali. Dan sorenya langsung mau mandi, alhamdulillah lukanya tidak ada reaksi saat terkena air, setelah mandi cuma minta sebentar dikipas dan dioles salep lagi. Dan malamnya saya minta melihat lukanya dia dengan tegas menjawab, "Dak akit." Alhamdulillah Allahlah yang menyembuhkan nak.

Saya lihat masih terlihat bekas merah-merah di tangannya, namun sudah tidak semerah sesaat setelah kejadian. Alhamdulillah banyak hikmah yang bisa dipetik. Semoga Fara menjadi pribadi yang lebih tangguh menghadapi tantangan dari sebelumnya. Good job girl!


#tantangan_hari_ke9
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa