Minggu, 28 April 2013

Dari Pembalut Herbal Beralih ke Menspad



Menspad, mungkin bagi sebagian besar orang kata ini sedikit asing. Tapi dengan kata pembalut atau softex tentu semua tidak asing lagi, terutama bagi wanita, yang tiap bulan menggunakan benda itu. Rutin. Bicara soal pembalut, semua pasti udah sering dengar tentang bahaya pembalut, dioxin, klorin, dan lain sebagainya. Saya sendiri sebagai orang kimia sebenarnya tidak ingin mengulas bahaya pembalut dari sisi tersebut, tapi bahaya pembalut jika menumpuk terus menjadi sampah. Bayangkan saja, 1 wanita saja tiap bulannya jika memakai pembalut sekali pakai maka paling tidak menghasilkan sampah 1 bungkus pembalut, itu hanya 1 bulan, kalau sampai menopause berapa banyak sampah yang dihasilkan? Apalagi sampah pembalut termasuk sampah yang susah terdegradasi.

Masa-masa kuliah, dengan alasan kesehatan aku memakai pembalut herbal yang harganya cukup melangit, 1 bungkus isi 10 lembar harga 32000,
cukup mahal bagiku. Namun karena nyaman dipakai (karena ada mintnya) dan sama sekali nggak bikin gatel atau iritasi, aku terus memakainya. Alhamdulillah waktu itu masih diberi rezeki buat kuat beli :D.

Masa-masa setelah nikah aku juga masih pakai pembalut herbal sampai stok persediaan habis. Karena belinya lumayan susah, jadi aku coba pakai pembalut yang katanya sih juga 100% dari kapas, hanya saja tidak ada herbalnya. Tapi walau tidak ada herbalnya harganya cukup mahal jika dibanding pembalut pada umumnya :). Namun entahlah, aku ngerasa nggak nyaman, mungkin karena aku terbiasa memakai pembalut herbal yang ada kandungan mintnya.

Bersamaan dengan Jundi beralih ke clodi, aku pun mulai melirik menspad, pembalut yang bisa dicuci dan dipakai lagi. Sebelum benar-benar pakai, seperti memilih clodi untuk Jundi dulu aku juga searching dulu dong testimony orang-orang yang udah make’. Dan ternyata dari beberapa blog yang kubaca komen mereka cukp bagus tentang menspad. Oleh karenanya aku langsung searching deh merk-merk menspad, dari yang harga murah sampai yang mahal :D. Akhirnya ketemu satu olshop di Malang yang jual merk murah sampai merk mahal (karena yang langgananku beli clodi cuma jual yang mahal aja, hehe). Di olshop itu aku langsung pesen 5 buah, 2pcs harga mahal, 1 pcs menengah, 2 pcs harga murah. Beberapa testi sih cerita pake yang mahal aja, kl yang murah dipake pas udah hari-hari terakhir, jadi aku juga mau kayak gitu, hehe.

Emang bener sih apa kata testi-testi yang udah aku baca, pake menspad nyaman banget. Mungkin karena dia dari kain ya? Jadi comfort, dan yang paling penting gak gatel, hehe. Mencucinya pun cukup mudah, nggak serumit yang kubayangkan, kan bisa bareng cuci clodi Jundi juga :D. Cukup lima buah seharga sekitar 120rb bisa buat selama-lamanya asal pintar perawatannya, hehe (mata duitan). Dan lagi yang bikin wow banget, sejak aku pake menspad, nggak ada lagi yang namanya geser trus darah haid kena di celana dalam, celana dalam benar-benar bersih, hehe. Pake menspad buat kita jadi lebih rajin ganti juga, pas lagi deres-deresnya paling gak 4-5 jam sekali musti ganti, pas ganti langsung dicuci, jadi 5 buah cukup buat awal haid sampai akhir haid.

Tulisan ini nggak bertujuan terlalu vulgar atau apa, tulisan ini hanya ingin berbagi dan memberi tahu banyak orang, apa yang bisa kita lakukan untuk go green? Ini salah satunya! ;)

Malang, 28 April 2013

menspad yang the best, paling nyaman dari yang sudah saya coba

Related Posts:

  • Sakit melahirkan Hei kamu yang orang Malang, terutama emak-emak, udah pada denger berita yang heboh kemarin kagak? Yang pada hari Jumat 31 Maret 2017 sore ada bayi ditemukan udah meninggal di sebuah kamar kos. Kejadiannya ada di sumbersari ga… Read More
  • Menyusui Di sudut sana seorang ibu dengan ASI mengucur deras hingga baju yang dipakainya kuyup memilih memberi anaknya susu botol karena bayinya masih belajar mengulum puting ibu dengan benar, lalu si ibu menyerah dan memilih susu bot… Read More
  • MENYUSUI BAYI KEMBAR*MENYUSUI BAYI KEMBAR*(1) Hari ini sudah begitu banyak beredar tips-tips menyusui bayi kembar. Tapi saya sebagai ibu dengan bayi kembar ingin sedikit sharing tentang pengalaman saya menyusui bayi kembar. Meskipun ini adalah k… Read More
  • Membiasakan makan sayur si kecilAlhamdulillah mas Jundi suka sayur, malah kalau gak ada sayur di piring makannya dia bakal tanya kenapa kok gak ada (bundae durung masak T-T). Sayur yang bagi sebagian besar anak kecil jadi momok, justru jadi kesukaan mas Ju… Read More
  • Edisi kerakusan mas JundiCerita 3 hari terakhir mas Jundi main ke rumah temannya 1. Hari selasa main ke rumah mas Hammam dari jam 11an sampek stg2,pas dijemput ibu Hammam cerita, "enak banget mbak nyuapin Jundi, ini tadi habis 2 piring maem sama sop"… Read More

0 komentar:

Posting Komentar