Selasa, 21 Agustus 2018

IMD

IMD. Inisiasi Menyusui Dini. Dari ketiga anak saya, yang benar-benar IMD dan menemukan puting sebagai sumber gizinya sendiri hanyalah Fara, Hafizhah Faradillah Ayat. Dialah anak kedua yang saya lahirkan dari rahim saya.

Fara dan Fasya di usia mereka menjelang 3 tahun


Kali ini saya ingin bercerita tentang amazingnya proses IMD ini berhubungan dengan proses kelahiran kembaran Fara, yaitu Fasya.

Saat itu adalah persalinan kedua yang saya alami dalam hidup, dan yang membuat istimewa persalinan tersebut adalah persalinan kembar. Dalam satu waktu saya harus berusaha melahirkan dua bayi. Selain kesiapan mental, energi juga harus siap karena harus mengeluarkan bayi dua kali.

Sesaat setelah Fara lahir, Fara langsung ditaruh di atas dada saya dengan posisi tengkurap. Dan saya jujur saya merasa 'kagok' memegang bayi mungil cantik itu. Antara kelelahan, gemetar, dan kepikiran dengan satu bayi lagi yang tak kunjung menyusul si kakak keluar dari kenyamanan rahim.

Menanti kontraksi bayi kedua, saya diinfus, disuntik oksitosin di pangkal paha, oksigen di hidung, dan tak ketinggalan kucuran kopi pahit di mulut agar saya tetap sadar. Lama, lama sekali menanti datangnya kontraksi, asisten bidan melakukan RPS dan yah, ternyata si cantik Fara akhirnya turut membantu RPS itu. Tepat beberapa saat setelah Fara sukses menemukan puting dan mengulumnya kontraksi pun saya rasakan. Ah betapa indahnya kerjasama antara seorang kakak membantu adiknya.

Beberapa kali mengejankan bayi dengan posisi sungsang, akhirnya si adik lahir dengan posisi kaki keluar terlebih dahulu, langsung ditaruh pula di dada kiri saya karena Fara telah memilih dada yang kanan. Saya semakin gemetar memegang dua bayi IMD di waktu bersamaan, tak kuat akhirnya Fasya tak sampai menemukan sendiri putingnya, saya kelelahan. Maafkan bunda Fasya, meski IMD tak sempurna alhamdulilah engkau pun bisa sempurna mendapat ASI 2 tahun seperti kakakmu Fara, bukankah itu rezeki yang tak ternilai? Bersyukurlah hanya pada Allah, Maha Pemberi Rezeki.

Bunda Jundi, Fara, Fasya
Malang, 21 Agustus 2018
Jarak kelahiran Fara dan Fasya adalah 50 menit, sebanyak waktu Fara berusaha mencari putingnya.

Sabtu, 28 Juli 2018

BE CREATIVE (3) Ayunan Sewek


Melihat ada sewek cantik milik almarhumah eyang putri di rumah ibu saya membuat saya tiba-tiba terpikir untuk mengayun si kembar dengan sewek itu. Bukan ide baru, tapi satu hal baru yang seingat saya belum pernah saya lakukan pada si kembar.

Dan benar saja, ternyata mereka mintanya diayun bersamaan dalam satu jarit. Maka saya pegang di satu ujung dan adik saya memegang di ujung yang lain untuk mengayun 2 batita yang mulai berat ini.

"Sudah ya eteh capek," begitu kata adik saya ketika si kembar minta lagi dan lagi ๐Ÿ˜‚.

Dan begitulah serunya permainan ayunan dengan sewek ini, permainan yang saya yakin tidak ada anak kecil yang menolaknya, hihi.

@agiebotianovi

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Rabu, 25 Juli 2018

FASTABIQUL KHOIROT

Berlomba-lomba dalam kebaikan. Hal yang kadang diri saya pribadi sering melupa. Melihat teman berprestasi lempeng, tanpa keinginan untuk berbuat kebaikan yang sama atau minimal mengukir prestasi yang lain. Ah.

Dan diri ini pun harus diingatkan tentang pentingnya berlomba dalam kebaikan oleh anak saya sendiri. Bahkan dirinya yang belum sempurna otaknya memiliki naluri untuk 'mengunggul', berlomba dalam kebaikan.

Adalah Fara, si gadis kecil itu. Di rumah, anak-anak mulai saya ajarkan untuk berbagi, entah itu dalam bentuk kue atau mainan. Meski saya tahu fase mereka masih fase egosentris, namun kebiasaan berbagi ini saya ajarkan karena di rumah ada 3 anak yang tak jarang berebut sesuatu ๐Ÿ˜‘.

Cerita bermula saat baik Fara ataupun Fasya baru saja saya antar beli kue di tetangga sebelah. Mereka ternyata memilih kue yang berbeda. Kue yang Fasya pilih memiliki isi lebih banyak (dengan harga hampir 4 kali lipat dengan yang dipilih Fara, ya biar emaknya kan bisa ikutan makan ๐Ÿ˜‹).



Sampai rumah saya pun meminta kue Fasya dan langsung diberi oleh Fasya. Saya makan dan Fara yang melihat saya makan kue Fasya pun ingin berbuat hal yang sama. Padahal kue dia hanya berisi 2 bungkus dan per bungkus berisi 2 kue. Aslinya ya seneng lah saya dikasih kue coklat enak lagi, tapi saya kasian, karena jika diberi ke saya satu bungkus ya habis sudah kue dia. Sebungkus satunya sudah dia makan 1, jika 1 bungkus lagi dia berikan saya maka kuenya hanya tinggal 1 sedang milik Fasya masih banyak.

Maka saya pun memilih untuk menolak niat baiknya,"Udah gapapa sayang buat Fara aja, nanti habis kalau dikasih ke bunda," Lalu saya tak menyangka responnya yang ternyata ngambek dengan penolakan saya, dilancipkan bibirnya ke depan seperti mau menangis. Refleks saya berusaha memeluk mengambil hatinya lagi, "Kenapa kok mau nangis?"
"Bunda mau makan kue adik tapi gak mau makan kue dari Aya," jelasnya menahan tangis.

Astaghfirullah, maafkan bunda ya nak, bukan maksud bunda seperti itu. Ah, harus belajar lagi menjadi orang tua yang adil.

Dan, terimakasih anakku sayang sudah mengingatkan pentingnya berlomba dalam kebaikan, ah bunda jadi malu harus diingatkan dulu oleh anak kecil sepertimu.

Agie Botianovi
23-24 Juli 2018

Sabtu, 14 Juli 2018

Cerdas Finansial (10)


Kemarin saat mainan sore di luar rumah ada tukang bakso yang memang biasa lewat dan kami juga sering belinya ke orang tersebut. Saat dihentikan di rumah sebelah Jundi ternyata juga ingin beli, akhirnya beli dengan Fasya menggunakan uang bunda.

Dan wus dalam waktu singkat baksopu habis, dia pun ingin lagi. "Bunda Jundi mau lagi, belikan,"
"Loh kan sudah dibelikan semua dua-dua, brati sudah gak beli lagi,"
Namun dia ngeyel, hingga akhirnya saya menyudahi, "Ya sudah gapapa beli lagi, tapi pakai uang Jundi sendiri ya,"
Dia pun lari menuju rumah, mengambil uang di dompetnya. Meski memang belum dirupakan sesuatu, saat ini Jundi mulai saya ajari membelanjakan uangnya sendiri selama masih dalam koridor tidak berlebihan.

Tahun lalu dari angpao dapat sepeda baru (meski akhirnya uang angpao adiknya juga ikut urun ๐Ÿ˜‚), tahun ini apa ya? Mungkin gantian adik yang beli sepeda baru yang bisa boncengan kali ya ๐Ÿ˜….

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Cerdas Finansial (9)

Beberapa hari yang lalu saat kami ke keluarga di Nganjuk, Jundi lagi-lagi dapat angpao, tapi karena dia tidak membawa dompet akhirnya dititipkan ke saya dan ke ayahnya. "Titip dulu ya, nanti sampek rumah ditaruh dompet Jundi," begitu jelasnya.

Dan ternyata hingga sekarang yang angpaonya yang terkumpul beberapa ratus ribu tak juga dimanfaatkan untuk 'sesuatu'. Dan nanti akan saya arahkan agar digunakan untuk yang bermanfaat.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Rabu, 11 Juli 2018

Cerdas Finansial (8)

Godaan terbesar saat perjalanan jauh seperti hari ini adalah keinginan untuk mampir ke swalayan waralaba yang ada dimana-mana ๐Ÿ˜. Di perjalanan pulang dengan energi yang masih 'full' dia minta mampir lagi kesana. Namun coba saya jelaskan dan beri pengertian, "Tadi pagi kan sudah jajan kesana, terus tadi siang waktu di rumah eyang juga udah beli jajan ke toko, berarti kan Jundi sudah jajan dua kali, jatahnya memang cuma dua kali kan?"

Alhamdulilah langsung manut ๐Ÿ˜‚. Semoga bisa konsisten ๐Ÿ˜….

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial