Rabu, 05 Juli 2017

MENDAMPINGI ANAK MENGHAFAL AL-QUR'AN

Bismillah

Dari awal sebelum kelas menghafal Jundi dimulai, pihak yayasan sudah mengingatkan berkali-kali, 'yang berperan penting anak benar-benar bisa menghafal bukanlah kami, tapi orang tua sendiri, jadi jangan hanya pasrah pada kami'. Memang, tak bisa dipungkiri bahwa waktu dengan orang tua jauh lebih banyak daripada waktu anak menghafal di tempat hafalan. Dalam satu pekan hanya ada 4-5hari dengam durasi 3-4jam saja, selebihnya? Di rumah. Dan di rumah siapa yang paling berperan? Ibu.

Maka tak heran jika pada tes wawancara salah satu kuisioner yang harus diisi adalah surat apa saja yang sudah dihafal ibu? Yang ditanya banyaknya hafalan ibunya, bukan bapaknya, saya cuma nyengir sedikit pas ngisi 😭. Hafalan saya masih berputar-putar disitu-situ saja.

Lalu saya teringat perkataan usth. Maya saat pengarahan level 2, 'Ya memang gak bisa dipungkiri, ibu yang sudah hafal lebih gampang menyimak hafalan anak, sambil ngapain aja bisa sambil betulkan'. PR ini PR yang besar buat saya 😭. Dalam waktu 4 bulan Jundi sudah bisa hafal juz 30, sedang saya 1 surat saja yang hanya beberapa lembar belum selesai. Lemah, begitu lemah hafalan saya 🙈.

Hingga saat kemarin saya dinobatkan menjadi orang tua pendamping terbaik di kelas sore, saya sempat sedikit protes ke ustadzah pendamping Jundi 'Indikatornya apa ust? Bagaimana bisa?' lalu jawaban ustadzahnya, 'Karena mas Jundi di kelas sore usianya paling kecil bunda, dan ternyata dia justru lulus di saat ada beberapa teman yang tidak lulus'. Yah sebenarnya Jundinya aja yang memang cepat menghafal menurut saya, bukan karena sayanya, tapi karena Allah yang beri kemudahan, tapi yang namanya apresiasi manusia ya wes diterima, semoga menjadi do'a yang benar-benar terwujud, aamiin.

Dari awal Jundi masih bayi, kami selalu membiasakan membacakan ayat-ayat al-qur'an sebelum tidur, harapannya agar dia cepat menghafal, terutama surat pendek yang sering kami baca (karena sebelum tidur lampu sudah mati semua, maka yang dibaca adalah yang kami hafal). Hingga kini belum bisa membelikannya boneka yang hafal 30 juz yang bisa dipeluk cium kemana-mana, jadi biarlah kami yang dia peluk dan cium.

Lalu kembali ke hafalan saya yang masih sering hang, kemarin malam sebelum tidur mas Jundi murajaah surat al-mulk sambil sesekali dibantu bunda yang sedang menyusui 2 adik betulkan. Lalu saya mulai nge hang di ayat 19, dan Jundi ikut hilang arah, 'ya wes bunda, sudah' 😭. Maaf ya nak, hafalan bunda masih sangat rapuh, mungkin karena dosa-dosa bunda, sehingga ayat al-qur'an saja tak rela bunda hafalkan.

Ya Allah mudahkanlah kami ya Allah mengantar mas Jundi dan adik-adiknya menjadi pecinta al-qur'an. Ampunilah dosa kami, tajamkanlah hati kami dalam menghafal, memahami, dan mengamalkan kalamMu.

Allahummarhamna bil qur'an.
23 juni 2017 00.58
Malam 28 Ramadhan
Bunda Jundi
Agie Botianovi

0 komentar:

Posting Komentar