Kamis, 23 Maret 2017

Lomba duduk


.
Lucu ketika melihat si kembar lomba duduk. Apa pasal? Kalau lagi minta makanan atau minuman kesukaan yang sedang dipegang bundanya. Siapa yang duduk duluan bakal dapat bagian duluan. Tanpa saya minta duduk alhamdulillah sudah reflek duduk karena biasanya saya minta duduk terlebih dahulu.
.
Saya berusaha membiasakan agar anak-anak saya makan dan minum sambil duduk, dimanapun tempatnya akan saya minta duduk dulu baru saya berikan, jadilah biasanya 'ndeprok' dimanapun berada.
.
Yah walaupun kadang juga masih kecolongan, karena membiasakan hal kecil tapi penting ini pun tidak mudah. Butuh konsistensi juga dari orang tua agar memberi contoh yang benar tentang adab makan dan minum ini.
.
Jadi kalau anda masih suka makan dan minum berdiri, tak malulah dengan si kembar yang baru 16 bulan ini 😁😁😁.
.
Bunda Jundi
25 februari 2017
28 jumadil awal 1438

Urip iku sawang sinawang


.
Entah, beberapa hari ini saya agak baper lihat tetangga yang belum dikaruniai anak. Boncengan kesana kemari berdua, kelihatan bahagiaaaa sekali, mesra.  Rasanya hidup mereka isinya cuma romantisme orang pacaran (tapi) halal.
.
Adududu bahagianya. Kalau saya entah udah berapa lama tidak berbonceng berdua saja hanya sekedar jalan-jalan atau apa. Mau nitip anak juga ke siapa? Hahahaha.
.
Yang belum dikaruniai anak pun pasti ada rasa 'ingin' bisa menimang bayi seperti yang sudah dikaruniai anak. Tapi yang sudah dipercaya juga bisa saja melewati fase 'lelah' atau entah. Yang kalau saya pribadi terkadang timbul lelah dan merasa sendiri.
.
Allah lebih tahu apa yang terbaik. Setiap manusia tinggal menjalankan peran apa yang sudah diatur Allah sebagai jalan beribadah.
.
Yang sudah memiliki anak barangkali ladang pahalanya lebih banyak dari mengurus anak. Yang belum punya anak memiliki mobilitas yang lebih tinggi sehingga lebih bermanfaat terutama aktivitas dakwah.
.
Ah, ini saja perasaan saya yang masih memiliki 3 balita sehingga mobilitas terbatas, beberapa tahun lagi ketika mereka mulai mandiri tentu beda cerita.
.
Edisi baper bunda jundi
18 februari 2017/22 jumadil awal 1438

Berdandan untuk Suami


.
Entah, kemarin saya tiba-tiba teringat sebuah cerita dari salah seorang budhe (bibi)  saya. Cerita tentang salah seorang tetangga beliau dulu saat tinggal di jakarta. Budhe bercerita bahwa si tetangga ini suaminya pulang kerjanya malam, namun si istri selalu siap ketika mendekati waktu pulang suami. Si istri selalu mengambil air mencuci muka lalu berhias diri, menyenangkan mata suami ketika disambut sepulang kerja, masyaAllah. Hal sepele namun sangat penting untuk keharmonisan keluarga.
.
Sayangnya saat ini fenomena yang terjadi di kebanyakan rumah tangga justru sebaliknya, di rumah pakai baju kucel seadanya giliran ke luar rumah pakai baju rapi harum plus dandan cantik. Memang sih perginya gandeng suami tapi yang menikmati dandanan cantiknya bukan hanya suami kan?
.
Dalam islam dilarang bertabbaruj, berdandan berlebihan selain untuk suami. Namun dandan berlebihan dan seksi untuk suami justru sangat dianjurkan. Apalagi saat ini godaan di luar begitu luar biasa. Begitu banyak wanita yang tak lagi memiliki malu berjalan keluar rumah hanya dengan kain yang sangat minim pun dengan parfum semerbak yang menggoda. Ah betapa kasiannya mata para laki-laki jaman ini.
.
Hayuk para istri berdandan cantik untuk suami. Dandannya cukup di rumah tanpa ada orang lain yang melihat ya 😄😄😄.
.
*note to my self*
Bunda jundi
27 februari 2017
29 jumadil awwal 1438

Rabu, 22 Maret 2017

Persalinan kembar normal

Obrolan basic ibu-ibu :
I : Wah lucunya kembar
S : Iya, alhamdulillah
I : Dulu lahirnya yang mana dulu?
S : Yang ini (nunjuk Fara)
I : Oh, jarak berapa menit mbak lahirnya?
S : 50 menit
I : Hah? Normal?
S : Inggih alhamdulillah
I : Gimana lahirnya mbak kalau kembar normal?
Dan mulailah saya bercerita... Sudah pernah sih saya cerita detailnya disini http://bundajundi.blogspot.co.id/2015/11/tentang-persalinan-si-kembar.html?m=1 , tapi saya tulis lagi deh ya versi singkat obrolan ibu-ibu perumahan 😂.
.
Jadi yang lahir dulu si Fara, mulai pecah ketuban dan bloody show dari sebelum shubuh, ba'da shubuh langsung cus ke bidan Rina ternyata baru buka 2. Singkat cerita jam 08.50 lahirlah si Fara dilanjut IMD dan drama saya udah setengah sadar, jadilah langsung diberi oksigen, infus untuk induksi dan kopi biar melek 😆.
.
Pas si Fara nemu puting pas saya ngerasa kontraksi kedua. (Nih ibu-ibu biasanya langsung heboh, wha sakitnya dua kali mbak? Enggak kok, yang kedua sama sekali gak sakit, hihi) Mengejan buat Fasya, eh ternyata kaki duluan yang keluar, dan ketuban masih utuh membungkus bayi mungil unyu-unyu nan lincah itu (dari mulai di perut sampek sekarang lincah sekali daripada Fara). Dan alhamdulillah tangispun pecah 09.40. Dan begitu deh lanjutlah IMD 2 bayi. .
Jahitan? Aslinya gak ada sobekan pas Fara yg bb nya 2,5kg, tapi berhubung Fasya meski cuma 2,3kg sungsang jadilah sobek juga dan lanjutlah jahit menjahit 3 jahitan aja, gak seekstrim jaman lahiran mas Jundi yang belum bisa kalem lahirannya, haha. Semoga next bisa bener-bener tanpa jahitan, karena kemarin juga gak praktek perinium massage 😅.
.
Bunda Jundi 4 maret 2017
#latepost karena nyari-nyari foto yang pas dulu. In frame kaka Fara lagi ngelirik dede Fasya, 'Siapa sih nangis gangguin tidur aja' 😂.
*Melahirkan nyaman dan lembut*
.
*ditulis untuk ikut giveaway di @rumahbidanrina
#hypnobirthingmalang #gentlebirth #rumahbidanrina
#birthstory
.
Colek kaka @dyan_rizz @maulidah_dian @rosyidhaanggrarini @okiandhikauntari @nenk_c

Gigi susu


Cerita bunda yang baru bersihkan karang gigi berujung pada obrolan singkat dengan akang Jundi.
.
'Bunda,gigi bunda kok lubang lubang gitu (renggang-renggang, red). Punya Jundi kok nggak? Kenapa bunda?'
.
Punya bunda tumbuhnya gak bagus le 😂. Tapi saya gak jawab gitu. Saya jawab gini,
'Iya, punya mas Jundi masih gigi susu jadi masih bagus dan rapi' ~ngeles~
Padahal aslinya mah dulu seusia Jundi gigi saya sudah gigis habis 😂. Alhamdulillah mas Jundi so far giginya tetep seksih.
.
'Lho, kalo Jundi masih gigi susu punya bunda gigi air putih ta?'
😂😂😂
.
Oalah cek cerdase anak mbarep iki. Bunda pun butuh loading beberapa saat mencerna kalimatnya, dan ngakak telat, wkwk.
.
Selamat malam saudaraku semua. Lailatus sa'idah
.
Bunda Jundi 18 maret 2017
*kejadian beberapa hari yang lalu 😁

Mengajarkan kemandirian


Bagi saya mengajarkan kemandirian pada anak itu tak mudah. Butuh proses berdarah-darah yang bisa bikin stres *lebay*. Salah satu kemandirian yang bikin cukup stres adalah ketika anak minta makan sendiri. Dari jaman mas Jundi bayi, usia sekitar 9 bulan udah sering banget minta makan sendiri. Udah makanan banyak yang kececer, lengket dimana-mana, di baju, di lantai, belum lagi makanan yang akhirnya hanya sedikit sekali yang masuk ke perut si kecil.
.
Saya sendiri bukan penganut metode BLW dimana sejak awal MP-ASI anak sudah dibiarkan makan semua sendiri. Saya sadari saya bukan ibu yang super telaten dan penyabar yang bisa meladeni anak untuk makan sendiri.
.
Pada beberapa kali kesempatan makan, memang tidak selalu mereka minta makan sendiri, tapi sering sekali mereka minta makan sendiri. Yah saya pikir mereka memang meniru apa yang orang dewasa lakukan. Dan keinginan belajar mereka luar biasa kuatnya, masyaAllah.
.
Meski ulang kali jatuh dan belum bisa mengendalikan sendok dengan baik mereka tetap berusaha memasukkan makanan ke mulutnya sendiri. Kadang kalau sudah keinginannya begitu kuat sambil saya bantu suap pun mereka tolak. Dan sungguh aslinya ini bikin saya cukup nyut-nyutan, harus membersihkan makanan yang tercecer, belum lagi harus ganti baju lagi, huahah.
.
Dan saya berusaha tetap waras, biarlah mereka belajar mandiri, karena tak jarang anak usia SD masih minta makan disuapi.
.
Bunda Jundi
21 Maret 2017