Kamis, 23 Maret 2017

Berdandan untuk Suami


.
Entah, kemarin saya tiba-tiba teringat sebuah cerita dari salah seorang budhe (bibi)  saya. Cerita tentang salah seorang tetangga beliau dulu saat tinggal di jakarta. Budhe bercerita bahwa si tetangga ini suaminya pulang kerjanya malam, namun si istri selalu siap ketika mendekati waktu pulang suami. Si istri selalu mengambil air mencuci muka lalu berhias diri, menyenangkan mata suami ketika disambut sepulang kerja, masyaAllah. Hal sepele namun sangat penting untuk keharmonisan keluarga.
.
Sayangnya saat ini fenomena yang terjadi di kebanyakan rumah tangga justru sebaliknya, di rumah pakai baju kucel seadanya giliran ke luar rumah pakai baju rapi harum plus dandan cantik. Memang sih perginya gandeng suami tapi yang menikmati dandanan cantiknya bukan hanya suami kan?
.
Dalam islam dilarang bertabbaruj, berdandan berlebihan selain untuk suami. Namun dandan berlebihan dan seksi untuk suami justru sangat dianjurkan. Apalagi saat ini godaan di luar begitu luar biasa. Begitu banyak wanita yang tak lagi memiliki malu berjalan keluar rumah hanya dengan kain yang sangat minim pun dengan parfum semerbak yang menggoda. Ah betapa kasiannya mata para laki-laki jaman ini.
.
Hayuk para istri berdandan cantik untuk suami. Dandannya cukup di rumah tanpa ada orang lain yang melihat ya 😄😄😄.
.
*note to my self*
Bunda jundi
27 februari 2017
29 jumadil awwal 1438

Rabu, 22 Maret 2017

Persalinan kembar normal

Obrolan basic ibu-ibu :
I : Wah lucunya kembar
S : Iya, alhamdulillah
I : Dulu lahirnya yang mana dulu?
S : Yang ini (nunjuk Fara)
I : Oh, jarak berapa menit mbak lahirnya?
S : 50 menit
I : Hah? Normal?
S : Inggih alhamdulillah
I : Gimana lahirnya mbak kalau kembar normal?
Dan mulailah saya bercerita... Sudah pernah sih saya cerita detailnya disini http://bundajundi.blogspot.co.id/2015/11/tentang-persalinan-si-kembar.html?m=1 , tapi saya tulis lagi deh ya versi singkat obrolan ibu-ibu perumahan 😂.
.
Jadi yang lahir dulu si Fara, mulai pecah ketuban dan bloody show dari sebelum shubuh, ba'da shubuh langsung cus ke bidan Rina ternyata baru buka 2. Singkat cerita jam 08.50 lahirlah si Fara dilanjut IMD dan drama saya udah setengah sadar, jadilah langsung diberi oksigen, infus untuk induksi dan kopi biar melek 😆.
.
Pas si Fara nemu puting pas saya ngerasa kontraksi kedua. (Nih ibu-ibu biasanya langsung heboh, wha sakitnya dua kali mbak? Enggak kok, yang kedua sama sekali gak sakit, hihi) Mengejan buat Fasya, eh ternyata kaki duluan yang keluar, dan ketuban masih utuh membungkus bayi mungil unyu-unyu nan lincah itu (dari mulai di perut sampek sekarang lincah sekali daripada Fara). Dan alhamdulillah tangispun pecah 09.40. Dan begitu deh lanjutlah IMD 2 bayi. .
Jahitan? Aslinya gak ada sobekan pas Fara yg bb nya 2,5kg, tapi berhubung Fasya meski cuma 2,3kg sungsang jadilah sobek juga dan lanjutlah jahit menjahit 3 jahitan aja, gak seekstrim jaman lahiran mas Jundi yang belum bisa kalem lahirannya, haha. Semoga next bisa bener-bener tanpa jahitan, karena kemarin juga gak praktek perinium massage 😅.
.
Bunda Jundi 4 maret 2017
#latepost karena nyari-nyari foto yang pas dulu. In frame kaka Fara lagi ngelirik dede Fasya, 'Siapa sih nangis gangguin tidur aja' 😂.
*Melahirkan nyaman dan lembut*
.
*ditulis untuk ikut giveaway di @rumahbidanrina
#hypnobirthingmalang #gentlebirth #rumahbidanrina
#birthstory
.
Colek kaka @dyan_rizz @maulidah_dian @rosyidhaanggrarini @okiandhikauntari @nenk_c

Gigi susu


Cerita bunda yang baru bersihkan karang gigi berujung pada obrolan singkat dengan akang Jundi.
.
'Bunda,gigi bunda kok lubang lubang gitu (renggang-renggang, red). Punya Jundi kok nggak? Kenapa bunda?'
.
Punya bunda tumbuhnya gak bagus le 😂. Tapi saya gak jawab gitu. Saya jawab gini,
'Iya, punya mas Jundi masih gigi susu jadi masih bagus dan rapi' ~ngeles~
Padahal aslinya mah dulu seusia Jundi gigi saya sudah gigis habis 😂. Alhamdulillah mas Jundi so far giginya tetep seksih.
.
'Lho, kalo Jundi masih gigi susu punya bunda gigi air putih ta?'
😂😂😂
.
Oalah cek cerdase anak mbarep iki. Bunda pun butuh loading beberapa saat mencerna kalimatnya, dan ngakak telat, wkwk.
.
Selamat malam saudaraku semua. Lailatus sa'idah
.
Bunda Jundi 18 maret 2017
*kejadian beberapa hari yang lalu 😁

Mengajarkan kemandirian


Bagi saya mengajarkan kemandirian pada anak itu tak mudah. Butuh proses berdarah-darah yang bisa bikin stres *lebay*. Salah satu kemandirian yang bikin cukup stres adalah ketika anak minta makan sendiri. Dari jaman mas Jundi bayi, usia sekitar 9 bulan udah sering banget minta makan sendiri. Udah makanan banyak yang kececer, lengket dimana-mana, di baju, di lantai, belum lagi makanan yang akhirnya hanya sedikit sekali yang masuk ke perut si kecil.
.
Saya sendiri bukan penganut metode BLW dimana sejak awal MP-ASI anak sudah dibiarkan makan semua sendiri. Saya sadari saya bukan ibu yang super telaten dan penyabar yang bisa meladeni anak untuk makan sendiri.
.
Pada beberapa kali kesempatan makan, memang tidak selalu mereka minta makan sendiri, tapi sering sekali mereka minta makan sendiri. Yah saya pikir mereka memang meniru apa yang orang dewasa lakukan. Dan keinginan belajar mereka luar biasa kuatnya, masyaAllah.
.
Meski ulang kali jatuh dan belum bisa mengendalikan sendok dengan baik mereka tetap berusaha memasukkan makanan ke mulutnya sendiri. Kadang kalau sudah keinginannya begitu kuat sambil saya bantu suap pun mereka tolak. Dan sungguh aslinya ini bikin saya cukup nyut-nyutan, harus membersihkan makanan yang tercecer, belum lagi harus ganti baju lagi, huahah.
.
Dan saya berusaha tetap waras, biarlah mereka belajar mandiri, karena tak jarang anak usia SD masih minta makan disuapi.
.
Bunda Jundi
21 Maret 2017

Minggu, 08 Januari 2017

Makanan sehat vs makanan tidak sehat


.
Sejujurnya saya bukanlah ibu yang sangat ketat aturan untuk apa-apa yang dimakan anak. Anak-anak saya bukan anak yang 100% bebas msg, gluten, atau makanan lain yang kurang baik bagi tubuh. Cemilan anak saya bukan cemilan 100% homemade dan buah-buahan saja, tapi juga cemilan-cemilan kemasan jadi yang banyak dijual di pasaran.
.
Meski begitu saya punya aturan sendiri terhadap apa yang boleh dan tidak boleh, karena cemilan yang umum dimakan anak di usia anak saya banyak yang sebenarnya tidak boleh dikonsumsi untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia kurang dari 5tahun. Himbauan di kemasan juga sudah ada, hanya saja ukurannya kecil, jika tidak jeli maka tidak akan terbaca. Beda dengan peringatan rokok, meski peringatan bahayanya sudah segede gajah para ahli hisab tetep membeli dan membakarnya 😁.
.
Dari kecil cemilan anak-anak saya yang beli sekitaran di puff, biskuit, wafer,  coklat, es krim. Tak heran jika mas Jundi tidak suka permen, karena dari kecil tidak kenal permen. Beberapa kali diberi permen di sekolah atau di tempat lain hanya dijilat beberapa kali lalu sudah dikasih ke saya atau dibuang.
.
Pun dengan snack 'ciki-ciki' favorit jutaan anak, kalaupun diberi dia bakal nyomot 1-2 saja habis itu bilang, 'gak enak, sudah'. Alhamdulillah lidahnya sudah menolak sendiri dengan makanan yang kurang baik bagi tubuhnya. Inipun semakin diperkuat dengan materi yang diberikan di sekolah tentang makanan sehat dan makanan tidak sehat, dia jadi lebih menolak lagi.
.
Kejadian lucu terjadi beberapa hari lalu, ada salah seorang sahabat lama berkunjung ke rumah, dia membawakan jundi 3 bungkus ukuran paling besar snack t**o. Tanggapan jundi, 'gak mau, itu gak sehat!'. Sontak teman saya tertawa terpingkal. Maafkan kelakuan anak saya cikgu 😑.
.
Ada kejadian lain. Saya memang tidak suka jika anak saya terlalu banyak mengonsumsi teh, karena kurang baik untuk anak-anak. Untuk bumil dan busui saja harus dibatasi konsumsinya. Namun, anak saya terlanjur suka dengan teh karena di rumah eyangnya suka diberi teh terutama saat masa penyapihan. Untuk mengatasi ini saya bilang ke anak saya bahwa teh itu tidak sehat jika dikonsumsi terlalu banyak, jadilah kejadian memalukan lagi. Saat bertamu ke tempat orang disuguhi teh dengan lantang dia ngomong, 'loh, teh itu kan gak sehat kan?'. Aih, padahal di rumah kadang juga masih minum teh, saya berikan dalam batas wajar kalau pas dia meminta dengan sangat.
.
Terakhir, saya jadi teringat di salah satu diskusi parenting, kala itu ibu ketua fatayat NU Malang yang sharing. Beliau cerita, beliau sangat protect terhadap makanan anak pertamanya, benar-benar tidak pernah terkena msg sama sekali dari kecil. Masalah datang saat usia SMA anaknya mondok, sering sakit karena terkena makanan di pondok yang tidak bisa steril dari msg. Wallahu'alam.
.
Suatu saat pasti datang masa dimana anak harus menghadapi semua sendiri, maka tugas orang tualah mempersiapkan kekebalan sang anak, kebal bukan berarti steril tidak pernah bersinggungan sama sekali, tapi justru diperkenalkan agar mereka 'tahu'.
.
Bunda Jundi
5 Rabiul Tsani 1438H
4 januari 2017

GTM : cobaan terberat mamah muda


.
Terdengar lebay, namun begitulah nyatanya,  GTM a.k.a Gerakan Tutup Mulut  pada bayi bisa bikin ibu stres, emosi, bahkan nangis (curhatan para ibu). Beragam cara akan dilakukan ibu agar anak mau makan lagi, mulai dari mencoba berbagai varian masakan sampai mencoba berbagai vitamin penambah nafsu makan.
.
Untuk yang kasih mpASI homemade bisa double stres, bayangkan saja, sudah harus buat masakan khusus (yang tentunya menyita waktu lebih) eh ujung-ujungnya harus berakhir di tempat sampah 😭😭😭. Lebay yak, apalagi kalau semua dihandle sendiri, tanpa ART pun tidak serumah dengan orang tua ataupun mertua, klop 😅😅😅.
.
Entah, masalah GTM ini sepertinya menyerang banyak bayi, termasuk bayi kembar saya. Sejak usia sekitar 11bulan sampai sekarang sekitar 14bulan, GTMnya sering kambuh-sembuh kambuh-sembuh. Kalau sudah kambuh, sehari bisa masuk 5 sendok bayi itu sudah prestasi, mulutnya benar-benar dikunci rapat ketika ada sendok berisi makanan disodorkan di depan mulut. Saya pun sempat stres, apalagi masnya gak pernah GTM, eh adiknya kembar kalau GTM langsung janjian berdua barengan 😂😂😂.
.
Ada beberapa faktor juga yang memicu stres tambahan pada ibu yang anaknya GTM, salah satunya adalah bb bayi yang tetap atau bahkan turun saat di posyandu setiap bulan. Untung-untung kalau petugasnya gak bawel pakai ceramah abc bikin ibu makin stres. Tanpa di ceramahi pun seorang ibu pasti kepikiran jika 2kali saja bb bayinya tidak naik ataupun turun, apalagi jika sudah dengar namanya gagal tumbuh, hua 😭😭😭.
.
Ada salah satu tetangga hingga memutuskan tidak pernah pergi ke posyandu tiap bulan untuk menjaga diri tetap waras, tidak stres memikirkan bb bayi. Pasalnya si anak makannya luar biasa susahnya. Atau ada juga yang memang genetis tubuh mungil dari orang tua.
.
Kalau ke dokter anak biasanya disuruh konsul ke ahli gizi. Memang gizinya harus dicukupkan, tapi bagaimana bisa cukup sedang masuk mulut saja tidak bisa?
.
GTM, hal remeh yang harusnya tidak menyita banyak pikiran ibu. Saya sendiri sebenarnya ingin tidak memikirkan ini tapi kadang di saat puncaknya mereka menolak makanan disitulah saya kepikiran.
.
Baca-baca sebenarnya GTM bisa diatasi dengan mengenalkan anak apa itu rasa lapar? Caranya dengan membuat jadwal makan yang teratur pun dengan jadwal cemilan. Waktu makan bayi pun harus dibatasi maksimal 30 menit, habis tidak habis stop. Buat mereka menghargai waktu makan.
.
Tapi, yang susah adalah ketika sudah jadwal makan bayi GTM justru nemplok minta menyusu, ditolak bisa meronta-ronta hingga keinginannya dikabulkan 😢😢😢. Mengasuh bayi benar-benar kompleks, tak heran jika Allah pun menjanjikan pahala. Maka niatkanlah untuk ibadah agar tidak sia-sia. Dan yang anaknya tidak pernah GTM, bersyukurlah, karena pikiran mu bisa untuk memikirkan hal yang lebih penting dari sekedar GTM.
.
GTM. Semoga cepat berlalu. Ibu, semoga semua aktivitas mu bernilai ibadah.
.
Bunda Jundi
2 Januari 2017 M
3 Rabiul Tsani 1438 H