Beberapa lembaga dunia, UNICEF, WHO dan UNAIDS memiliki panduan pendidikan seksual bagi orangtua dan pendidik. International Guidance Sexuality Education volume 2 membagi pendidikan seksual anak dalam empat level.
Level I untuk anak usia 5-8 tahun
1. Mulai dengan hal dasar tentang fungsi dan peran keluarga.
2. Ajarkan anak untuk berteman dengan siapapun berlandaskan pada rasa percaya, peduli, empati dan solidaritas.
3. Cara mengekspresikan cinta dan kasih ditunjukkan dengan kata-kata dan perbuatan.
4. Kenalkan anak dengan perbedaan
5. Kenalkan anak dengan arti pernikahan
Level II, anak usia 9-12 tahun
1. Peran dan tanggungjawab anggota keluarga
2. Libatkan anak dalam mengambil keputusan
3. Pertemanan yang sehat tanpa kekerasan
4. Pernikahan, menjadi orangtua dan tanggungjawabnya
Level III, anak usia 12-15 tahun
1. Pertemanan bisa jadi memberi dampak positif dan negatif. Pertemanan yang terlalu dekat bisa berakhir dengan hubungan seksual. Hubungan seksual yang terlalu dini berisiko pada kesehatan reproduksi.
2. Pelecehan dan kekerasan dalam pertemanan bisa terjadi karena perbedaan gender dan labelisasi.
3. Pernikahan akan bahagia jika berdasarkan cinta, toleransi, menghargai dan tanggung jawab.
Pada poin ini orangtua bisa menjelaskan lebih detil soal anatomi tubuh dan organ reproduksi manusia. Jelaskan juga secara ringkas proses pembuahan yang bisa menyebabkan seseorang hamil. Terangkan tentang risiko kesehatan akibat hubungan seksual yang tidak sehat.
Level IV, anak usia 15-18 tahun ke atas
1. Peran keluarga bisa berubah ketika ada anggota keluarga yang hamil, menolak menikah atau menunjukkan orientasi seksual tertentu. Di sini orangtua bisa menjelaskan apa itu LGBT.
2. Anak mulai mengerti aturan dan hukum terkait pelecehan dan kekerasan seksual.
3. Pernikahan bisa jadi hal yang sangat berharga dan penuh tantangan.
Sumber :
https://www.google.co.id/amp/s/id.theasianparent.com/ini-panduan-pendidikan-seksual-menurut-unicefdan-who/amp
#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review15
Level I untuk anak usia 5-8 tahun
1. Mulai dengan hal dasar tentang fungsi dan peran keluarga.
2. Ajarkan anak untuk berteman dengan siapapun berlandaskan pada rasa percaya, peduli, empati dan solidaritas.
3. Cara mengekspresikan cinta dan kasih ditunjukkan dengan kata-kata dan perbuatan.
4. Kenalkan anak dengan perbedaan
5. Kenalkan anak dengan arti pernikahan
Level II, anak usia 9-12 tahun
1. Peran dan tanggungjawab anggota keluarga
2. Libatkan anak dalam mengambil keputusan
3. Pertemanan yang sehat tanpa kekerasan
4. Pernikahan, menjadi orangtua dan tanggungjawabnya
Level III, anak usia 12-15 tahun
1. Pertemanan bisa jadi memberi dampak positif dan negatif. Pertemanan yang terlalu dekat bisa berakhir dengan hubungan seksual. Hubungan seksual yang terlalu dini berisiko pada kesehatan reproduksi.
2. Pelecehan dan kekerasan dalam pertemanan bisa terjadi karena perbedaan gender dan labelisasi.
3. Pernikahan akan bahagia jika berdasarkan cinta, toleransi, menghargai dan tanggung jawab.
Pada poin ini orangtua bisa menjelaskan lebih detil soal anatomi tubuh dan organ reproduksi manusia. Jelaskan juga secara ringkas proses pembuahan yang bisa menyebabkan seseorang hamil. Terangkan tentang risiko kesehatan akibat hubungan seksual yang tidak sehat.
Level IV, anak usia 15-18 tahun ke atas
1. Peran keluarga bisa berubah ketika ada anggota keluarga yang hamil, menolak menikah atau menunjukkan orientasi seksual tertentu. Di sini orangtua bisa menjelaskan apa itu LGBT.
2. Anak mulai mengerti aturan dan hukum terkait pelecehan dan kekerasan seksual.
3. Pernikahan bisa jadi hal yang sangat berharga dan penuh tantangan.
Sumber :
https://www.google.co.id/amp/s/id.theasianparent.com/ini-panduan-pendidikan-seksual-menurut-unicefdan-who/amp
#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review15