Jumat, 05 Oktober 2018

Review Mandiri Fitrah Seksualitas (15) by Agie Botianovi

Beberapa lembaga dunia, UNICEF, WHO dan UNAIDS memiliki panduan pendidikan seksual bagi orangtua dan pendidik. International Guidance Sexuality Education volume 2 membagi pendidikan seksual anak dalam empat level.

Level I untuk anak usia 5-8 tahun

1. Mulai dengan hal dasar tentang fungsi dan peran keluarga.
2. Ajarkan anak untuk berteman dengan siapapun berlandaskan pada rasa percaya, peduli, empati dan solidaritas.
3. Cara mengekspresikan cinta dan kasih ditunjukkan dengan kata-kata dan perbuatan.
4. Kenalkan anak dengan perbedaan
5. Kenalkan anak dengan arti pernikahan

Level II, anak usia 9-12 tahun

1. Peran dan tanggungjawab anggota keluarga
2. Libatkan anak dalam mengambil keputusan
3. Pertemanan yang sehat tanpa kekerasan
4. Pernikahan, menjadi orangtua dan tanggungjawabnya

Level III, anak usia 12-15 tahun

1. Pertemanan bisa jadi memberi dampak positif dan negatif. Pertemanan yang terlalu dekat bisa berakhir dengan hubungan seksual. Hubungan seksual yang terlalu dini berisiko pada kesehatan reproduksi.
2. Pelecehan dan kekerasan dalam pertemanan bisa terjadi karena perbedaan gender dan labelisasi.
3. Pernikahan akan bahagia jika berdasarkan cinta, toleransi, menghargai dan tanggung jawab.
Pada poin ini orangtua bisa menjelaskan lebih detil soal anatomi tubuh dan organ reproduksi manusia. Jelaskan juga secara ringkas proses pembuahan yang bisa menyebabkan seseorang hamil. Terangkan tentang risiko kesehatan akibat hubungan seksual yang tidak sehat.

Level IV, anak usia 15-18 tahun ke atas

1. Peran keluarga bisa berubah ketika ada anggota keluarga yang hamil, menolak menikah atau menunjukkan orientasi seksual tertentu. Di sini orangtua bisa menjelaskan apa itu LGBT.
2. Anak mulai mengerti aturan dan hukum terkait pelecehan dan kekerasan seksual.
3. Pernikahan bisa jadi hal yang sangat berharga dan penuh tantangan.


Sumber :
https://www.google.co.id/amp/s/id.theasianparent.com/ini-panduan-pendidikan-seksual-menurut-unicefdan-who/amp

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review15

Kamis, 04 Oktober 2018

Review Mandiri Fitrah Seksualitas (14) by Agie Botianovi

Pendidikan Anak Usia Pranikah

Saya mereview dari buku Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi di bab pendidikan anak usia pranikah. Sebelumnya saya sudah mereview buku ini pada bab lain.

Pendidikan seks perlu disampaikan secara bertahap. Anak yang hampir mencapai usia baligh sebaiknya diberitahu hukum-hukum pubertas, tanda-tanda baligh, dan sebagainya. Bila anak telah baligh,ia cukup diajari solusi persoalan anak pada usia baligh. Untuk anak laki-laki diajari tentang mimpi basah, cara mandi janabat, dan rukun rukunnya. Sedangkan bagi anak perempuan diajarkan pula tentang darah haid, hukum-hukum haid, dan cara bersuci dari nya.

Bagi pemuda baligh yang ingin menikah, orang tua harus mengajarkan pendidikan pranikah. Pengetahuan ini sangat dibutuhkan. Misalnya, hukum-hukum keluarga, pergaulan suami-istri, dan pertemuan pasangan suami-istri terutama saat pertama kali.

Sebaiknya orang tualah yang memberitahukan sendiri semua permasalahan seksual dengan metode pendidikan Islam. Bukan perbincangan bebas di media massa yang tidak memperhatikan aturan aturan syariat dan tahapan usia anak. Bukan pula informasi-informasi yang didapat dari teman-teman sekolahan, kampus, atau teman bermain. Apalagi 'ilmu' yang dihembuskan oleh teman buruk yang tidak pernah dididik dan dibimbing dengan baik.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review14

Rabu, 03 Oktober 2018

Review Mandiri Fitrah Seksualitas (13) by Agie Botianovi

Menyiapkan anak laki-laki menghadapi mimpi basah

Kali ini saya akan mereview hasil membaca buku Bunda Sayang 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak tulisan Komunitas Institut Ibu Profesional bab serba-serbi si kecil #11.


Banyak orang masih menganggap tabu sehingga tidak mengajarkan kepada anak manakah yang benar ketika mengalami mimpi basah. Dalam Islam, konsekuensi seorang anak laki-laki yang telah mengalami mimpi basah adalah mulai menanggung beban syariat. Pahala dan dosa atas perbuatannya akan menjadi tanggung jawabnya sendiri. Maka penting bagi orang tua untuk memberikan informasi yang tepat kepada anak.

Di buku Bunda Sayang dipaparkan mengenai tulisan Bu Elly Risman tentang mempersiapkan anak menghadapi mimpi basah. Di sinilah peran ayah yang sangat diperlukan. Karena ayah tentu lebih paham tentang mimpi basah daripada ibu.

Hal yang harus dilakukan adalah membicarakan apa itu mimpi basah, beda mani dan madzi, serta apa yang harus dilakukan jika keluar cairan tersebut. Untuk membedakan mani dan madzi yang perlu disiapkan adalah kanji+air+sedikit bubuk kunyit (untuk mani) dan lem uhu (untuk madzi).

Langkah yg harus dilakukan tentunya mencari dulu waktu yang tepat, lalu mulai menyampaikan :
1. Mereka saat ini telah tumbuh menjadi remaja dengan perubahan fisik mereka. Lalu mulai mengutarakan akan menyampaikan hal penting menjelang seorang anak menjadi baligh.
2. Awalnya pasti mereka merasa jengah dan malu, maka mereka harus diyakinkan bahwa hal tersebut adalah tanggung jawab orang tua kepada Allah.
3. Menggunakan power of touch seperti yang dilakukan Rasulullah Saw untuk anak yang belum baligh.
4. Mulai menyampaikan tentang mimpi basah dan mani.
- Bahwa tanda seorang telah baligh maka suatu hari ia akan bermimpi bermesraan dengan seorang perempuan, kemudian saat terbangun telah keluar cairan yang disebut mani (sambil menunjukkan contohnya).
- Jika seseorang sudah mengalami mimpi basah maka semua perbuatannya akan dia tanggung sendiri pahala dan dosanya.
- Diberitahukan apabila setelah mimpi basah harus mandi wajib dan cara-caranya.
- Jika keluar madzi saat melihat gambar yang kurang pantas maka harus mencuci kemaluannya dan berwudhu.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review13

Selasa, 02 Oktober 2018

Review Presentasi Kelompok 10 by Agie Botianovi (12)

Hari kesepuluh presentasi dibawakan oleh kelompok 10 yang beranggotakan :
1 Arfiq Isyah R
2 Dwiyanti K R
3 Rifia M D
4 Rina Wahyu D W
5 Robiyatul L


1. REVIEW MATERI DARI KELOMPOK 10
STOP KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK
Kekerasan seksual terhadap anak adalah suatu bentuk penyiksaan anak di mana orang dewasa atau remaja yang lebih tua menggunakan anak untuk rangsangan seksual.

Kekerasan seksual pada anak secara fisik berupa :
Menyentuh area intim atau kemaluan anak untuk memenuhi gairahnya
Membuat anak menyentuh bagian privat atau kemaluan pelaku
Membuat anak ikut bermain dalam permainan seksualnya
Memasukkan sesuatu ke dalam kemaluan atau anus anak

Kekerasan seksual pada anak non fisik dapat berupa :
Menunjukkan hal-hal yang bersifat pornografi pada anak, entah itu video, foto, atau gambar
Menyuruh anak berpose tidak wajar
Menyuruh anak untuk menonton berbagai hal yang berhubungan dengan seks
Mengintip atau menontoni anak yang sedang mandi atau sedang berada di dalam toilet

Tanda-tanda Non Fisik
Sering bermimpi buruk hingga mengalami masalah tidur
Perilaku berubah, misalnya menggunakan mainan atau benda sebagai rangsangan seksual
Menjadi sangat tertutup dan pendiam
Dalam keadaan marah, emosinya akan sangat meledak dan tak terkendali
Menyebutkan kata-kata atau istilah yang tidak pantas, misalnya menyebutkan bagian-bagian tubuh genital dan tidak diketahui dari mana ia mengetahuinya.
Melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya, seperti melukai dirinya dengan benda tajam
Menceritakan teman barunya yang berusia lebih tua dan menyebutkan kalau ia mendapatkan banyak hadiah dari orang tersebut tanpa alasan yang jelas
Tiba-tiba merasa ketakutan jika diajak ke suatu tempat tertentu atau ketika bertemu dengan orang tertentu
Anak mungkin menunjukkan tanda-tanda pemberontakan atau perilaku menantang
Perubahan kebiasaan makan.
Anak mungkin mencoba untuk bunuh diri.

Tanda-Tanda Fisik
Anak merasa sakit, terjadi perdarahan, atau keluar cairan dari kemaluan, anus, atau mulutnya
Merasa sakit yang berulang-ulang, setiap ia buang air kecil
Menjadi sering mengompol kembali
Nyeri atau kesulitan berjalan atau duduk
Terdapat darah di pakaian dalamnya
Memar di tempat-tempat yang tidak biasa, tanpa alasan jelas

Dampak Kekerasan Seksual diantaranya:
Anak menjadi pribadi yang tertutup dan tidak percaya diri.
Timbul perasaan bersalah, stres, bahkan depresi.
Timbul ketakutan atau fobia tertentu.
Mengidap gangguan traumatik pasca kejadian (PTSD).
Di kemudian hari, anak bisa menjadi lebih agresif, berpotensi melakukan tindan kriminal bahkan menjadi calon pelaku kekerasan.
Susah makan dan tidur, mendapat mimpi buruk.
Terjangkit penyakit menular seksual.
Disfungsi seksual.
Tidak bersosialisasi dengan lingkungan luar.
Mudah merasa takut dan cemas berlebihan.
Prestasi akademik menjadi rendah.
Adanya gangguan psikis, dan bisa menghambat tumbuh-kembang anak.

Cara Menghindari Kekerasan Seksual Pada Anak
1. Ajarkan anak tentang anatomi tubuhnya
2. Ajarkan anak mengenai batasan
3. Mana sentuhan yang baik dan yang tidak baik?
4. Ajarkan anak berkata tidak
5. Selalu dampingi anak di kehidupannya

2. MEDIA EDUKASI DARI KELOMPOK 10
Media edukasi yang dibagikan kelompok 10 adalah berupa video lagu edukasi untuk orang tua, vn cerita anak yang terkena pelecehan seksual disertai langkah pencegahan, infografis berjudul anak mampu menjaga diri,


serta video edukasi seks untuk anak yang diupload pada link berikut :
https://youtu.be/XNVfRNcdmdA

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review12

Senin, 01 Oktober 2018

Review Mandiri Fitrah Seksualitas (11) by Agie Botianovi

Mengarahkan Kecenderungan Seksual Anak

Kali ini saya akan mereview salah satu bab pada buku 'Prophetic Parenting' karya Dr. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid. Bab yang akan saya review adalah bab 'Mengarahkan Kecenderungan Seksual Anak'.



Pada bab ini dijelaskan beberapa poin penting dalam menumbuhkan fitrah seksualitas anak.
1.Melatih anak meminta izin ketika masuk rumah atau kamar orang tua
Perintah ini ada dalam Al-Qur'an surat An-Nur (24) ayat 58-59. Perintah untuk meminta izin ini terutama pada 3 waktu, yaitu sebelum shubuh, waktu tidur siang, dan setelah shalat isya' karena pada waktu tersebut biasanya orang tua membuka auratnya.
2.Membiasakan anak menundukkan pandangan dan menutup aurat
Beberapa hadits meriwayatkan Rasulullah Saw menyontohkan untuk menundukkan pandangan. Selain itu perintah menundukkan pandangan juga ada pada Q.S. An-Nur (24) : 30.
3.Memisahkan tempat tidur anak
Perintah ini ada pada hadits Rasulullah Saw, bahwa anak harus dipisah tempat tidurnya saat telah berusia 10 tahun.
4.Melatih anak tidur dalam posisi miring ke kanan
Posisi ini merupakan posisi tidur yang sesuai Sunnah Rasulullah Saw. Karena posisi telentang adalah tidurnya setan, sedang posisi tengkurap menyebabkan seringnya terjadi gesekan organ reproduksi sehingga dapat membangunkan syahwat.
5.Menjauhkan anak dari ikhtilat bersama lawan jenis
6.Mengajarkan kewajiban mandi janabah ketika anak mendekati baligh
7.Menjelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya zina ketika anak mendekati baligh
8.Menganjurkan pernikahan dini pada anak

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review11

Minggu, 30 September 2018

Review Presentasi Kelompok 9 by Agie Botianovi (10)

Hari kesembilan presentasi dibawakan oleh kelompok 9 yang beranggotakan :
1 Laily Indah S
2 Muftiraeni
3 Nurul F
4 Reni T W
5 Aries Tri W
6 Rifaul F

1. REVIEW MATERI DARI KELOMPOK 9
*MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK*

*"Tubuhku Amat Berharga"*

Beberapa poin yang dibahas kelompok 9 antara lain : pengertian fitrah seksualitas, pentingnya membangkitkan fitrah seksualitas, tantangan dalam menumbuhkan fitrah seksualitas.

Beberapa fenomena belakangan ini :
๐Ÿ‘‰๐Ÿป Selebgram/youtuber laki-laki yg suka berperan menjadi wanita atau sebaliknya. Kontennya dianggap lucu,  followernya banyak dan diidolakan
๐Ÿ‘‰๐Ÿป tayangan/bacaan games yg tidak mendidik bahkan cenderung mengarah ke pornografi dll

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ
Belum lagi...
Banyak masyarakat, bahkan orangtua sendiri tanpa sadar melakukan suatu tindakan/Kebiasaan/candaan yang menjurus pada pelecehan seksual karena alasan gemas, bercanda, atau sekedar lucu-lucuan belaka, padahal tindakan lucu ini sebenarnya tidak pantas dan bisa menjurus pada pelecehan seksual.

*contoh-contoh sikap yang lucu, tetapi tidak pantas dilakukan:*
❎ Spank atau memukul bokong
❎ Memeloroti celana
❎ Memfoto dan bahkan mengunggah anak bugil atau berpakaian terbuka
❎ Mendandani anak tak sesuai dengan fitrah seksualnya

Solusi yang bias dilakukan :
๐Ÿ”– *ORANGTUA HARUS SIAP BERUBAH*
๐Ÿ”–  *MENGHINDARKAN ANAK DARI PENYIMPANGAN SEKSUAL* dengan melakukan tindakan antisipasi
๐Ÿ”– *MENGHINDARKAN ANAK DARI PELECEHAN SEKSUAL* dengan membekali anak dengan ilmu

Salah satu prinsip yang harus diajarkan adalah :
*P: Privates are private*
*A: Always remember your body belongs to you*
*N: No means no*
*T: Talks about secrets that upset you*
*S: Speak up, someone can help!*

2. MEDIA EDUKASI DARI KELOMPOK 9
Media edukasi yang dibagikan kelompok 9 adalah berupa lagu yang berjudul 'Jangan Takut Bilang Mama Papa' (tersedia versi karaokenya juga) dan buku permainan edukasi fitrah seksual anak berjudul 'Ohh! Sekarang aku tahu'.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review10