Sabtu, 29 September 2018

Review Presentasi Kelompok 8 by Agie Botianovi (9)

Hari kedelapan presentasi dibawakan oleh kelompok 8 yang beranggotakan :
1 Merisa Ayu P
2 Nita Dwi K S
3 Ratna Dwi K R
4 Siti Zainab
5 Aminatuz Z
6 Dewi R N


1. REVIEW MATERI DARI KELOMPOK 8
Seperti halnya kelompok sebelumnya, kelompok 8 juga membahas tentang pengertian fitrah seksualitas, tahap usia untuk membangkitkan fitrah seksualitas anak, tahap perkembangan seks anak serta stimulasi yang tepat, tahapan pendidikan seks secara islam, tahap pendidikan seks pada anak, pentingnya membangkitkan fittah seksualitas, dan tantangan yang dihadapi saat ini.

Hal-hal yang perlu diperhatikan orang tua antara lain :
🌞Mengenalkan anggota tubuh secara detail
🌞Gunakan istilah ilmiah untuk menyebutkan nama alat kelamin.
🌞Tanggapi dengan santai.
🌞Beri pertanyaan balik,
🌞Jangan berbohong dalam memberikan jawaban
🌞Arahkan kepada jawaban yang sesuai dengan norma agama
🌞Berikan pengertian yang jelas menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
🌞Bisa menggunakan media edukasi .

GENDERISASI PERMAINAN
Genderisasi permainan yang terlalu berlebihan mampu menimbulkan dampak antara lain :
Bagi anak laki-laki, kelak akan anti dengan pekerjaan perempuan, dan bagi anak perempuan akan anti dengan pekerjaan laki-laki, kurang mandiri, dan bergantung sepenuhnya.

Langkah yg tepat ketika memergoki anak melihat konten porno
1. Tetap jaga emosi...
2. Komunikasi
Tanyakan  beberapa hal berikut :
✅Sejak kapan mereka menonton konten porno,
✅Dengan siapa ia menonton, dan
✅Dari mana sumber konten porno tersebut.
3. Gali informasi tentang sebab akses tsb,
4. Informasikan tentang dampak buruknya dan batasi aksesnya.

Tentang pemisahan kamar tidur di usia 7-10tahun, jika belum memungkinkan ada beberapa cara.
1.  Jika sama2 perempuan/sama2 laki2 bisa 1 ranjang tapi dipisahkan selimutnya.
2. Jika kamarnya terbatas. Maka bisa diatur laki2 tidur diluar, perempuan tidur di dalam.
3. Menggunakan ranjang tingkat
4. Masih satu kamar (anak laki² dan perempuan) dengan syarat aurat keduanya tertutup, sehingga aman dari hal yg haram.

Contoh kongkrit masyarakat terkesan cuek dengan LGBT adalah pada setiap karnaval biasanya selalu ada pria yg berdandan ala wanita (bencong) dan kita biasanya merasa lucu dengan hal tersebut. Jadi mulailah untuk menjadi agen perubahan, menolak dengan memberikan alasan yg kuat untuk tontonan banci-bancian yg bisa menimbulkan efek jangka panjang.

Meski masih ada beberapa masyarakat yang mengontrol hal tersebut dengan banyak penyuluhan mengenai seks bebas di sekolah. Namun yang bisa mengendalikan anak adalah orangtua. Dengan pendidikan di rumah yang tepat,

Seorang anak SMA putri yang telah merekam bagian dada dan alat kelaminnya untuk dikirimkan kepada kekasihnya. Remaja putri SMA ini memang  berasal dari keluarga _broken home_& ia tinggal dengan ibu dan ayah tirinya. Namun, hubungan mereka sangat kaku. Terlebih setelah kasus tersebut mencuat di sekolah. Solusinya antara lain :
✅Jika kondisinya seperti ini bisa jadi termasuk kasus berat yang perlu bantuan ahli psikolog atau bimbingan konseling.
✅masa2 remaja adalah masa pencarian jati diri, jadi mungkin ada masa itu kita melakukan kesalahan.
saran kami setelah sang gadis menemukan jati dirinya, mulai menata tujuan hidup dan kembali percaya diri, sang gadis bisa mengembalikan kepercayaan orang tuanya.
✅ pendekatan rohani, dengan do'a dari ortu, orang alim
✅ berkomunitas positif
✅ membangun kedekatan dg mengadakan family project dll

2. MEDIA EDUKASI DARI KELOMPOK 8
Media edukasi yang dibagikan kelompok 8 adalah berupa komik edukatif berikut ini :
Nama : Komik Edukatif
Judul : Anti Panik Tanya Jawab Seks dengan Anak
Isi :
Komik berisi berbagai dialog ringan yang sering diutarakan oleh anak, namun pada kenyataannya sulit sekali untuk dijawab. Hal bisa terjadi karena kita belum tahu harus memulai dari mana untuk menjelaskan. Alih-alih berbohong, atau memarahi anak, hal itu menyebabkan anak bisa menutup diri dari kita.
Alangkah baiknya mengatakan jawaban yang tepat.
Singkat, padat, jelas, tuntas.
Jawaban yang sesuai, mudah dipahami anak dan menuntaskan rasa keingintahuan anak.
Berisi 8 komik strip yang berjudul antara lain :

1. Dada Besar
2. Burung
3. Kucing Kawin
4. Kok Berdiri
5. Haid
6. Mimpi Basah
7. Cinta
8. Disakiti

selanjutnya akan bisa dikembangkan lagi seiring banyak pertanyaan yang muncul.

Juga dilengkapi ide main alat peraga dan disertai cerita didalamnya.

Untuk membaca atau mendownload.
Ada di link ini

http://bit.ly/KomikEdukatifKelompok8MRJatsela


#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review9

Jumat, 28 September 2018

Review Presentasi Kelompok 7 by Agie Botianovi (8)

Hari kelima presentasi dibawakan oleh kelompok 7 yang beranggotakan :
1 Alifah Nuru F
2 Dewi Meitasari
3 Evi Widyawati
4 Hurin Insani
5 Krisna Dwi P
6 Liaza

1. REVIEW MATERI DARI KELOMPOK 7
Sebagaimana kelompok sebelumnya, kelompok 7 membahas tentang apa itu fitrah seksualitas dan pendidikan seks beserta tujuannya. Lanjut kepada tahapan fitrah seksualitas serta tahap perkembangan seks pada manusia.

Berbagai masalah muncul ketika orang tua tidak hadir sebagai fasilitator perkembangan fitrah seksualitas anak sesuai tahapannya. Hal yang penting :
- Anak yang kehilangan sosok ayah atau ibunya, wajib mendapatkan sosok pengganti dari orang terdekatnya sampai aqil baligh.
- Pengembangan Fitrah Seksualitas harus diimbangi dengan fitrah lainnya, seperti Fitrah Keimanan, Fitrah Bakat, Fitrah Belajar, dan Fitrah Perkembangan.

Solusi terhadap berbagai tantangan yang ada di masyarakat
☘Jalin kedekatan dengan anak sedari dini
☘Perkuat tujuan kita dalam pengasuhan anak
☘Tidak menganggap tabu komunikasi perihal seksual kepada anak
☘Bangun komunikasi produktif dengan anak
☘Tanamkan keimanan pada anak
☘Pilihkan lingkungan dan teman yang sehat untuk anak

Tips Mencegah Kejahatan Seksual pada Anak
🍂Edukasi seksual sejak dini.
🍂Komunikasi adalah salah satu kunci utama untuk meningkatkan keharmonisan keluarga agar anak merasa nyaman.
🍂Jadilah sahabat anak agar anak merasa bebas bercerita apa saja dan kapan saja pada orang tua.
🍂Perkenalkan alat kelamin dengan istilah asli. Biasakan menyebut ‘penis’ untuk anak laki-laki dan ‘vagina’ untuk anak perempuan. Pembiasaan menggunakan istilah asli adalah langkah pertama pendidikan seks anak. Ketika jika suatu waktu anak mengalami kejahatan seksual, ia bisa mengomunikasikannya dengan bahasa yang dipahami orang lain.
🍂Ajarkan konsep privasi Beritahu anak bahwa tidak semua orang boleh melihat, apalagi menyentuh alat kelaminnya. Ajarkan padanya siapa saja yang boleh, dan dalam situasi apa.
🍂Ajarkan pada anak mengenai sentuhan di tubuhnya. Ada tiga jenis sentuhan yang perlu anak ketahui:
1. Sentuhan baik dan boleh, yaitu sentuhan dari orang lain menggunakan tangan yang dilakukan di bagian tubuh di atas bahu dan di bawah lutut.
2. Sentuhan harus waspada, karena membingungkan untuk menilainya sebagai bermaksud sayang atau napsu, yang merupakan sentuhan di bawah bahu hingga atas lutut tubuh anak.
3. Sentuhan jelek dan terlarang, yaitu orang lain menyentuh bagian tubuh yang tertutup pakaian renang.



🍂Hargai pendapat anak saat anak tidak mau bersalaman dengan teman Anda yang baru dikenalnya. Hargai kemampuan anak untuk bilang tidak. Kemampuan ini merupakan latihan di kemudian hari saat mereka harus berani berkata “Tidak!” –termasuk saat merasa terganggu jika ada yang menyentuhnya.
🍂Percaya naluri Anda, saat Anda merasa ragu saat akan menitipkan anak pada seseorang, jangan lakukan. Tak jarang naluri ibu memang bisa ‘mengendus’ sesuatu yang tidak benar.
🍂Pisahkah tidur Pisahkah tidur kakak dan adik terutama jika berbeda jenis kelamin.
🍂Wajib waspada terhadap orang dewasa yang mencoba menghabiskan waktu hanya berdua dengan anak, bahkan jika orang tersebut Anda kenal. Menurut riset di Assosiasi Psikolog Amerika Serikat, 90% dari kasus pelecehan seksual yang terungkap, ternyata pelakunya merupakan orang yang dikenal korban. Bahkan, 30% di antaranya masih memiliki hubungan keluarga! Hanya 10% pelaku yang betul-betul orang asing bagi korban.



2. MEDIA EDUKASI DARI KELOMPOK 7
Media edukasi yang dibagikan kelompok 7 ada 3, video edukasi untuk orang tua tentang pentingnya mengajarkan pendidikan seksual kepada anak, video edukasi untuk anak, serta cerita pendek untuk dibacakan kepada anak yang ditulis pada link berikut ini :
https://steller.co/s/8fG5YRcvzxv


#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review8

Kamis, 27 September 2018

Review Presentasi Kelompok 6 by Agie Botianovi (7)

Hari kelima presentasi dibawakan oleh kelompok 6 yang beranggotakan :
1 Prasasti Dwi
2 Ratna Desi R
3 Siti Robitoh
4 Tetik F
5 Yuanita
6 Zulfi Eka
7 Yosi E P

1. REVIEW MATERI DARI KELOMPOK 6
*Kurikulum Pendidikan Seksualitas Dalam Al Qur’an dan Hadists*

🎉 presented by Kelompok 6 Bunsay Mr. Jatsela

Pelajaran dari Istri Imran
Maka tatkala isteri `Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.” Qs.3:36

*Perbedaan Melaksanakan Aqiqah*
Anjuran Rasulullah SAW
َنْ يُعَقَّ عَنِ الغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنِ الجَارِيَةِ شَاةٌ.
“Hendaklah melakukan aqiqah untuk bayi laki-laki dengan menyembelih dua ekor kambing yang memadai, dan aqiqah bayi perempuan dengan seekor kambing” H.R. Ahmad Abu Daud dan Tirmidzi[1]
Aqiqah merupakan suatu tradisi yang dilakukan untuk merayakan kelahiran atas bayi baik bayi perempuan ataupun bayi laki-laki.
Waktu aqiqah untuk anak perempuan sama dengan anak laki-laki yakni pada saat bayi berusia 7, 14 atau 21 hari setelah bayi dilahirkan

*Perbedaan Fiqih Sholat*
💡Bersuci
Suci dari Hadas dan Najis. Hadats ada yang mewajibkan wudlu dan ada pula yang mewajibkan mandi jinabat.
➡ Wajib Wudhu
+ Keluar kotoran dari anus dan/atau dari kelamin
+ Laki-laki keluar madzi
+ Wanita mengeluarkan wadzi
➡Wajib Mandi Jinabat
+ Keluar Mani
+ Keluar Darah Haid
+ Jima’
+ Nifas

💡Menutup Aurat
Aurat adalah suatu anggota badan yang tidak boleh ditampakkan dan diperlihatkan oleh laki-laki atau perempuan kepada orang lain
➡Aurat Dalam Pandangan
✅Aurat laki-laki dengan sesamanya
Yang termasuk aurat adalah diantara pusar dan lutut.
“Tutupilah pahamu, sesungguhnya paha itu termasuk aurat. H.R. al-Bayhaqi.[2].
✅Aurat perempuan dengan sesamanya
Sama halnya dengan laki-laki, harus menutupi apa yang ada antara pusar dan lutut. 
✅Aurat perempuan dengan laki-laki yang bukan mahramnya
Auratnya adalah selain wajah, tangan, dan punggung kaki. Selain dari semua itu adalah aurat yang tidak halal untuk di lihat
➡Batasan Aurat
✅Batas Aurat Laki-laki
+ Tidak terlalu tipis dan ketat hingga tak menampakkan bentuk aurat
+ Menutup aurat antara pusar sampai 2 lutut
+ Pakaian tidak menyerupai perempuan
✅Batas Aurat Perempuan
+ Menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan
+ Hijab menutupi hingga dada
+ Pakaian tebal dan longgar hingga tidak menunjukkan kekuk tubuh
+ Tidak menyerupai laki-laki
+ Memakai kaos kaki atau stoking
➡Pendidikan seks untuk anak
✅0-2 Thn
+ Tidak mengumbar aurat anak di sembarang tempat.
+ Jaga aurat orang tua dari pandangan anak.
+ Tidak melakukan hubungan seksual di depan anak
✅2-7 Thn
+ Mengenalkan Anggota tubuh termasuk area vital
+ Menjelaskan bahwa aurat tidak boleh ditampakkan/disentuh orang lain
+ Mengenalkan rasa malu
✅7-10 Thn
+ Diajarkan etika meminta ijin untuk masuk ke kemar orang tua atau orang lain
+ Diajarkan etika melihat lawan jenis.
+ Dipisahkan tempat tidurnya
✅10-14 Thn
Dijauhkan dari segala hal yang mengarah kepada seks
✅14-16 Thn
Diajarkan tentang etika berhubungan badan, ketika ia sudah siap untuk menikah
✅> 16 Thn
Diajarkan tentang cara-cara menjaga kehormatan dan menahan diri ketika ia belum mampu menikah

💡Sholat
Perbedaan Laki-laki dan Wanita dalam Shalat
Ali bin Abi Thalib RA berkata : “Apabila wanita muslimah mengerjakan shalat, maka hendaklah duduk diatas lutut dan merapatkan pahanya”
Ibnu Umar RA disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah memerintahkan wanita muslimah untuk duduk bersilang kakinya dalam shalat.

*Hukum Berhias*
✅Diperbolehkan Memakai Pakaian Sutra Bagi Wanita
✅Tidak Diperbolehkan Memakai Wewangian yang Tercium Aroma oleh Orang Lain
✅Tidak Diperbolehkan Memakai Pakaian Tipis
Perintah untuk Berhijab Bagi Wanita
✅Dan beberarap syariat lainnya

*Hukum Birrul Walidain*
✅Tetap Berbakti Terhadap Orang Tua
✅Membantu Kehidupan Orang Tua
✅Bersilahturahmi dan Menjalin Komunikasi
✅Tidak Menyulitkan atau Menggantungkan Diri Pada Orang Tua
✅Melayani Orang Tua di Masa Renta

*Hukum Wasiat*
➡Dalam haji wada’ diantara kandungan khotbah yang disampaikan Rasulullah adalah:
“…Ingatlah, hendaklah kalian memberi wasiat kepada kaum wanita dengan kebaikan.”
➡Makna Hukum Wasiat :
 + Melarang lelaki bersifat tamak dan rakus terhadap istrinya, atau menjadi beban dan tanggungan bagi istrinya
+ Perempuan menyisakan setengah bagian dari harta warisan untuk saudaranya, secara tidak langsung membantu pembinaan masyarakat yang harmonis

🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂
*Rangkuman diskusi*

_sesungguhnya pendidikan seksual bukanlah perkara tabu untuk diperbincangkan bahkan Islam telah mengaturnya dengan jelas. Mulai dari kelahiran terkait pelaksanaan aqidah, pelaksanaan kehidupan sehari-hari seputar taharah dan sholat pun juga pandangan seputar aurat baik laki-laki maupun perempuan, hingga hukum seputar waris.
Terkait pembatasan batasan aurat ini Islam telah membaginya ke dalam beberapa usia sehingga anak2 dr pra aqil baligh telah memahami konsep pendidikan seksual sederhana sesuai perkembangan akalnya, ketika baligh ia telah siap mengemban beban syariat dan dewasa ia siap menjalani peran fitrahnya sebagai orang tua.

🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃

*Referensi*
✅http://saifuddinasm.com/2012/09/29/02-pendidikan-seks-sejak-dini/
✅Ulwan, Abdullah Nashih. 2017. Tarbiyatul Aulad Fil Islam (Pendidikan Anak Dalam) Islam. Sukoharjo. Insan Kamil Solo
✅https://www.balqisaqiqah.com/syarat-dan-ketentuan-aqiqah-untuk-anak-perempuan-sesuai-syariat-islam/
https://dalamislam.com/hukum-islam/kewajiban-anak-perempuan-terhadap-orang-tua-setelah-menikah
✅Fiqih Wanita, 1998, Muhammad Uwaidah, Syaikh Kamil Muhammad, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

2. MEDIA EDUKASI DARI KELOMPOK 6
Media edukasi yang dibagikan kelompok 6 adalah flash card dengan aturan main sebagai berikut :

🅰🅱🅰🅱🅰🅱🅰🅱

Media Edukasi : Knowledge Flash Card
Tema : Pendidikah Fitrah Seksulitas
Judul : Laki-laki dan Perempuan Saat Sholat
Usia anak : rentang usia 2 - 4 tahun sampai bisa membaca atau kurang dari 2 tahun jika sudah akrab dengan flash card kosakata Bahasa.

🎞🎞🎞🎞
Bahan : 1. Kertas berukuran A4 atau ukuran persegi 28x28
2. Kosakata dan gambar yang di cetak atau bisa juga tulis tangan. Ketentuannya bentuk huruf yang rapi dan konsisten. Ukuran huruf sesuai dengan usia perkembangan anak.
3. Plastik laminasi agar flash card kuat saat digunakan.

✍🏻✍🏻✍🏻🗣🗣🗣
Petunjuk mengajar:
1. Dilakukan saat anak dalam kondisi yang nyaman dan siap untuk belajar.
2. Dilakukan dengan singkat agar anak tidak bosan, sehingga beresiko membuat anak tidak mau bermain flash card lagi.
3.Memperhatikan penyusunan kosakata sesuai perkembangan anak. 4.Melakukan bounding dengan anak di awal hingga akhir permainan
5.Memberikan apresiasi di akhir permainan

🎯🎗🏅🎗🎯
Tujuan :
1. Mengenalkan tata cara sholat laki-laki dan perempuan.
2. Mengenalkan aurat.
3. Mengetahui jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
4. Mengenalkan bahasa

3.PERTANYAAN DAN JAWABAN PRESENTASI KELOMPOK 6

1⃣ Ruswita-Tulungagung

bagaimana cara menjelaskan tentang wadzi ke anak? kapan saat yang tepat?
Jawab
Wadzi ialah cairan bening pelumas vagina wanita, bisa disebabkan adanya rangsangan atau pun sebab lainnya. Wadzi bisa juga disebut keputihan. Biasanya terjadi saat anak berusia >9thn.
Kita dapat menjelaskannya saat anak berusia 7-10 tahun. Saat anak sudah memiliki kewajiban untuk solat. Kita dapat melakukannya sambil berpraktek wudhu.
Keluarnya air wadi dapat membatalkan wudhu. Wadi termasuk hal yang najis. Cara membersihkan wadi adalah dengan mencuci kemaluan, kemudian berwudhu jika hendak sholat.
Selain mencuci kemaluan juga menghilangkan bekasnya misal di celana dalam atau baju  dg cara mengerik bekasnya

2⃣ Sari⁩ Malang
 Pada materi disebutkan kalau 14-16 tahun diajarkan etika berhubungan badan ketika sudah siap menikah, dan menjaga pandangan ketika belum siap menikah. Pada kenyataannya, usia 14-16 di lingkungan kita saat ini belum siap menikah. Bagiamana menjembatani jarak beberapa tahun antara anak sudah baligh (15 tahun) sampai dengan ia berpenghasilan dan menikah (rata-rata 25 tahun) ?
Jawab :
Pada usia 14-16 tahun adalah usia baligh dalam islam. Usia baliqh adalah usia matang untuk menerima beban hukum syara sehingga kesiapan untuk menikah harus dibekali sejak tsb.
Kenapa saat ini anak usia baliqh saat ini blm siap menikah? Krn pre baliqh nya tdk disiapkan untuk mampu mengemban amanah menjadi ayah dan ibu. Rerata anak-anak saat in baliqh tapi tdk aqil. Jadi fisik saja yg berubah namun pemikirannya masih anak-anak.
Syarat menikah dalam islam bukan berpenghasilan tp mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga 😊. Sehingga jika di rasa blm mampu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga maka di perintahkan  untuk berpuasa.

3⃣ bunda Wita Fasil

Jaman sekarang ini usia pubertas anak² sangat beragam, bisa mulai dari usia 9th sampai 17th.
Apakah pengenalan tanda baligh ini selayaknya kita majukan sebelum usia balighnya?
Jawab
Selayaknya kita memang memperkenalkan tanda baligh sebelum usia 9 tahun.

Supaya misal ia menstruasi saat usia 9 tahun,  sang anak sudah tahu apa yang harus ia lakukan.
 Namun demikiam tetap menyesuaikan dengan perkembangan dari anak. Jika anak sudah siap menerima materi maka lebih dini lebih baik di berikan ilmunya...

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review7

Rabu, 26 September 2018

Review Presentasi Kelompok 5 by Agie Botianovi (6)

Hari kelima presentasi dibawakan oleh kelompok 5 yang beranggotakan :
1 Ikha P
2 Jazilatur R
3 Kurnia Wahyu L
4 Lina Y
5 Mila Sholihah
6 Nilla M
7 Tatik W

1. REVIEW MATERI DARI KELOMPOK 5

1⃣*Apa itu fitrah seksualitas?*
Bagaimana seseorang berpikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan gendernya.

2⃣*Pentingkah untuk dibangkitkan? Mengapa?*
Sangat penting
Agar anak mengenal konsep diri dan perannya sesuai dengan gendernya
baik dalam keluarga maupun masyarakat, tidak terjadinya penyimpangan seks/LGBT.
Tempat paling tepat untuk menumbuhkan fitrah seksualitas adalah di dalam keluarga. Fitrah
seksualitas ini ditumbuhkan sejak lahir hingga menjelang aqilbaligh (0-14 tahun).
Ayah dan ibu memiliki peranan penting dalam menumbuhkan, merawat dan membangkitkan
fitrah seksualitas anak. Oleh karena itu sosok ayah dan ibu tidak bisa dihilangkan dalam
kehidupan anak. Seandainya sudah meninggal, harus ada yang menggantikan peran itu.
*Urgensi :*
1. Mengenal & mengokohkan konsep diri dan perannya sesuai dengan gendernya di
keluarga & masyarakat
2. Mencegah terjadinya penyimpangan seksual di masa yang datang
3. Mencegah terjadinya penyimpangan2 sosial di masyarakat
4. Menyiapkan calon2 ayah & bunda sejati sebagai pondasi pembentukan keluarga yang
kokoh
3⃣*Apa tantangan yang dihadapi berkaitan dengan gender?*
*Tantangan Internal Keluarga:*
▶️*Pola asuh*
Pola asuh adalah salah satu tantangan yang dihadapi berkaitan dengan penumbuhan fitrah
seksualitas.

Ibu Elly Risman menyampaikan bahwa pembentukan kepribadian seseorang 20%
ditentukan oleh sifat yang diturunkan dan 80% ditentukan oleh pola asuh.
Maka fitrah seksualitas juga ditentukan oleh pola asuh orang tua terhadap anaknya.
Jika orang tua memiliki pola asuh yang tidak tepat maka anak bisa mengalami _sexual and
gender confuse_ bahkan mengalami disorientasi seksual.
▶️*Role model*
Tantangan berikutnya adalah berkaitan dengan panutan. Anak tidak pernah salah meng-
_copy_. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan anak yang paling efektif adalah dengan
contoh nyata. Anak akan memahami Fitrah seksualitasnya jika mendapatkan contoh nyata
dari kedua orang tuanya.
Ustadz Adriano Rusfi menyampaikan, yang harus diperhatikan adalah apakah anak sudah
merasakan diferensiasi fitrah seksualitas dalam bentuk teladan dari kedua orang tuanya.
Sudahkah ia melihat *perbedaan signifikan* antara sang ayah dan sang ibu baik dalam
sikap, peran dan pembagian tugas kehidupan.

▶️*Paradigma orang tua*
Paradigma orang tua adalah tantangan bagi penumbuhan fitrah seksualitas. Paradigma
merupakan faktor pembentuk pola asuh. Paradigma sendiri dibentuk oleh pengalaman,
informasi dan pola asuh orang tua sendiri.
Jika orang tua memiliki paradigma pendidikan atau penumbuhan fitrah seksualitas adalah
hal tabu hal maka dia akan memiliki preferensi untuk tidak melakukan stimulasi fitrah
seksualitas bagi anak-anaknya. Atau jika orang tua memiliki paradigma bahwa laki-laki dan
perempuan itu setara maka tidak perlu ada pembedaan yang signifikan terhadap laki-laki
dan perempuan.
▶️*Tahapan perkembangan dan pemahaman anak*
dr. Amir Zuhdi seorang Praktisi Neuro Parenting mengatakan dalam pengasuhan dan
pendidikan anak, setiap orangtua & guru harus mengerti dan memahami bagaimana otak
anak dan otak dirinya bekerja dan memahami bagaimana otak anak tumbuh dan
berkembang.

*Tantangan Eksternal Keluarga:*
▶️*Pandangan masyarakat*
Cara pandang masyarakat merupakan salah satu tantangan dalam proses penumbuhan
fitrah seksualitas. Terkadang ayah bunda menjadi ragu2 atau enggan karena dianggap beda
dengan masyarakat umumnya.

▶️*Kebijakan pemerintah*
Kebijakan pemerintah yang bisa dipandang sebagai tantangan bagi penumbuhan fitrah
seksualitas adalah *Pengarusutamaan Gender (PUG)* yang wajib dilaksanakan oleh
institusi2 pemerintahan terkait di semua sektor.
Apa yang dianggap sebagai tantangan ?
Tujuan utama PUG adalah memberikan hak atas layanan/anggaran pemerintah yang sama
antara laki2 & perempuan, orang dewasa & anak2, masyarakat dg tingkat ekonomi yg
rendah maupun tinggi, dll
Namun dalam prakteknya sebagian orang justru fokus pada perbedaan istilah antara jenis
kelamin dg gender bahkan secara ekstrim mempertentangkan.
Jika dilihat dr sudut pandang fitrah seksualitas hal ini tidak sejalan.
Bahkan ada sebagiannya lagi yang menggunakannya sebagai dasar legalitas LGBT.
▶️*Pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan fitrah*
Ini adalah tantangan terbesar di Era Milenial. Para ahli parenting sejak lama sudah
memperingatkan bahaya pemikiran2 yg tidak sejalan dengan fitrah, namun rata2 keluarga
Indonesia belum _aware_ atas persoalan2 demikian
Ibu Elly Risman, Ust. Adriano Rusfi, Ustadz Harry, dll menyampaikan betapa pengabaian
pendidikan atas fitrah seksualitas ini akan mengundang banyak permasalahan2 sosial. Saat
ini sudah cukup banyak kasus2 yang terjadi , penyimpangan sosial semacam pornografi,
pornoaksi, pelecehan seksual, dll atau penyimpangan seksual semacam LGBT, sodomi,
pedofil, dll yang korbannya adalah anak2 atau sebaliknya pelakunya adalah anak2.
4⃣*Apa solusinya?*
*Tantangan Internal Keluarga:*
1. Orang tua harus sepenuhnya ada untuk anak
2. Dibutuhkan attachment (kelekatan)

3. Tujuan pengasuhan jelas

4. Mengatur gaya bicara (komunikasi produktif)

5. Pendidikan agama

6. Mengajarkan anak menahan pandangan

7. Mengajarkan adab pada anak
.
8. Mendidik fitrah seksualitas anak sesuai tahapan usia dan pemahaman anak

Usia 0-2 tahun - merawat kelekatan (attachment) awal
Anak lelaki atau anak perempuan didekatkan kepada ibunya karena ada masa menyusui. Ini
tahap membangun kelekatan dan cinta.
Usia 3-6 tahun - menguatkan konsep diri berupa identitas gender
Anak lelaki dan anak perempuan didekatkan kepada ayah dan ibunya secara bersama. Usia
3 tahun, anak harus dengan jelas mengatakan identitas gendernya.
Usia 7-10 tahun - menumbuhkan dan menyadarkan potensi gendernya

Usia 11-14 Tahun - mengokohkan fitrah seksualitas

Usia > 15 tahun
Ini masa dimana fitrah seksualitas kelelakian matang menjadi fitrah peran keayahan sejati,
dan fitrah seksualitas keperempuanan matang menjadi peran keibuan sejati.
Wujudnya adalah kesiapan untuk memikul beban rumah tangga melalui pernikahan,
membangun keluarga, menjalani peran dalam keluarga yang beradab pada pasangan dan
keturunannya.
*Tantangan Eksternal*
1. Melakukan edukasi tentang pola asuh yang tepat pada anak2 sebagai sarana mencegah
permasalahan sosial akibat salah pengasuhan
2. Memberikan edukasi tentang pentingnya kekokohan keluarga sebagai benteng utama
serangan pemikiran, pengaruh2 negatif maupun dampak kecanggihan teknologi.
3. Melakukan edukasi pada masyarakat tentang ancaman penyimpangan dan pelecehan
seksual, bagaimana pencegahan & penanganannya dengan efektif baik dalam bentuk
seminar atau sosialisasi untuk membuka pikiran dan wawasan masyarakat agar
meningkatkan kepedulian terhadap perlindungan anak.
4. Melakukan kerjasama, sinergi dan berjejaring dengan pemerintah, institusi swasta dan
komunitas2 masyarakat lainnya yang memiliki kepedulian yang sama untuk mengokohkan
keluarga dan melindungi anak2

Persoalan penumbuhan fitrah seksualitas dipengaruhi oleh beberapa hal:
1. Peran orangtua dengan menunjukkan secara tegas antara sikap dan peran seorang ayah dan seorang ibu.
2. Paradigma orangtua tentang deferensiasi gender dan kesetaraan gender.
3. Pemahaman orangtua dan guru terhadap perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
4. Pandangan masyarakat tentang urgensi stimulasi proses penumbuhan fitrah seksualitas pada anak.
5. Kebijakan pemerintah yang memperhatikan urgensi penumbuhan fitrah seksualitas pada anak.

2. MEDIA EDUKASI DARI KELOMPOK 5
Media edukasi yang dibagikan kelompok 5 adalah berupa permainan ular tangga yg berisi edukasi seksual serta lagu edukasi seks.


3.PERTANYAAN DAN JAWABAN PRESENTASI KELOMPOK 5

Ruswita-Tulungagung

Bagaimana cara mencegah penyimpangan sosial dimasyarakat?
 kita bukanlah orang yg vocal atau punya pengaruh. 🤔


Bagaimana cara menyiapkan calon ayah dan calon bunda sejati sebagai pondasi keluarga yang kokoh? Semisal dari seminar atau kegiatan parenting utk generasi muda, tidak selalu mereka tertarik ikut.

Jawab :
Ruswita

1⃣ kita akan kehabisan energy ketika melawan arus. Kalo kata ustadz Harry Santosa, kita buat arus tandingan. Kalo di IIP ada program changemaker. Daripada menggerutu, lebih baik kita menjadi *Agen of Change*

2⃣ ayah dan bunda sejati lahir dengan tempaan. Tanpa ujian dan masalah, impossible muncul ayah dan bunda sejati. Karena masalah dan ujian adalah proses meningkatkan kualitas diri. Belajar dari masalah adalah cara paling jitu.

Yang paling penting dari penyiapan ayah dan bunda sejati adalah bekal agama. Mutlak bin wajib 😍
💐💐💐💐💐💐

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review6

Selasa, 25 September 2018

Review Presentasi Kelompok 4 by Agie Botianovi (5)

Hari keempat presentasi dibawakan oleh kelompok 4 yang beranggotakan :
1 Aisyah Fitriana N A
2 Daru Kusumastuti
3 Elly Rosalina D
4 Fitria Y
5 Galib P P
6 Heni Satika
7 Wardatul Jannah

1. REVIEW MATERI DARI KELOMPOK 4

GAME LEVEL 11 BUNDA SAYANG
“MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK”

❓Apakah itu “Fitrah Seksualitas”?
Menurut Ust. Harry Santoso, pakar dan praktisi Pendidikan Rumah
berbasis Potensi dan Fitrah, Fitrah Seksualitas adalah bagaimana
seseorang bersikap, berfikir, bertindak sesuai dengan gendernya.
 Fitrah Seksulitas Perempuan adalah bagaimana seorang perempuan itu
berpikir, bersikap, bertindak, berpakaian dll sebagai seorang perempuan
 Fitrah Seksualitas Laki-Laki adalah bagaimana seorang perempuan ituberpikir, bersikap, bertindak, berpakaian dll sebagai seorang laki-laki

❓Seberapa pentingkah “Fitrah Seksualitas” untuk kita bangkitkan?
Sangat PENTING!
Untuk memastikan anak-anak tumbuh sesuai fitrahnya dan dapat
menjalankan “amanat” berupa Misi Penciptaannya sebagai
Khalifah lil Ardh.
“Hadapkanlah Wajahmu dengan lurus pada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui”(QS Ar Rum : 30)

❓Apakah saja “Tantangan” yang dihadapi dalam menumbuhkan fitrah seksualitas ini?
Memasuki era Revolusi Industri 4.0, tantangan zaman yang dihadapi
dalam aspek fitrah seksualitas semakin berat, antara lain :
1. Peran orang tua dalam pengasuhan semakin berkurang dan
dioutsourcingkan pihak ketiga
2. Gerakan LGBT yang semakin masif
3. Kejahatan Seksual
4. Kemudahan akses dunia digital dengan bahaya pornografi yang
mengintai anak-anak

❓Solusi
Untuk menjawab tantangan zaman yang sudah tersebut
di atas, solusi yang bisa dilakukan adalah :
1. Menjadi orang tua yang HADIR
2. Pendidikan Seksualitas
Untuk dapat membentuk dan menghadirkan
perubahan tingkah laku, sikap dan karakter dalam
setiap aspek fitrah seksualitas maka proses pendidikan
adalah sebuah keniscayaan. Pendidikan Seksualitas
dapat dimulai dari dalam rumah melalui Gerakan Sadar
Seksualitas. Sebagaimana yang diamanatkan dalam
agama dan UU Kesejahteraan Anak no 4 th 1979, Orang
tua adalah pihak utama dalam pemberian pendidikan
seksualitas tersebut dengan memperhatikan tahapan
usia pendidikan seksualitas pada anak.

▶️PENDIDIKAN SEKSUALITAS ANAK USIA DINI
- Memahamkan anak identitas dirinya
- Paham peran seksualitasnya
- Melindungi diri anak dari kejahatan seksual
- Melindungi anak dari
penyimpangan seksual

▶️Kapan waktu terbaiknya??
Sejak Usia Dini sesuai tahapan usia
pendidikan seksualitas anak.
Usia 4-6 tahun merupakan periode
keemasan untuk menyerap pembelajaran
dan pembiasaan yang ditanamkan
dengan baik.

▶️Siapa saja yang terlibat?
Orangtua sebagai garda terdepan.
Bekerjasama dengan komunitas,
terutama Guru. Dukungan pemerintah
dengan menyediakan payung hukum
untuk menjamin perlindungan Hak
Anak

▶️Mengapa pendidikan seks untuk AUD penting?
1. Anak rentan menjadi korban segala
bentuk kekerasan, termasuk kekerasan
seksual
2. Anak-anak tumbuh lebih cepat dari
generasi orangtuanya : Baligh lebih cepat
tanpa dibarengi kematangan Aqil

▶️Orang Tua bisa mengajarkan aspek fitrah
seksualitas :
- Aku dan Kamu Unik
- Aku dan Tubuhku
- Ketika Aku Bayi
- Aku dan Teman-temanku
- Anak Laki-Laki dan
Perempuan
- Peran Anak Laki-Laki dan Perempuan
- Bagaimana Merawat
Tubuhmu?
- Bagaimana Menjaga
Tubuhmu?
- Keluarga dan Orang di
Sekitarmu
- Aku dan Pakaianku
- Perasaanku dan
Perasaanmu
- Apakah kamu melakukan
apapun yang kamu mau?

▶️Apakah yang dimaksud Kejahatan
Seksual itu?
Bentuk Penyiksaan pada anak dimana
orang dewasa atau remaja yang lebih
tua menggunakan anak untuk
rangsangan seksual

▶️Bentuk
Kejahatan Seksual
Sexual Molestation
(Penganiayaan)
Sexual Assault
(Perkosaan)
Forcible rape
(Perkosaan secara paksa)

“Seringkali anak tidak tahu dirinya menjadi korban
kekerasan seksual karena TIDAK PAHAM bahwa tindakan
yang dilakukanorang dewasa tersebut adalah SALAH”

▶️FAKTOR PENYEBAB
- Pornografi
- Anak-anak jarang diberikan pemahaman
mengenai bagian-bagian tubuh yang
tidak boleh sembarangan disentuh orang
lain. - - Mereka tidak dapat membedakan
mana sentuhan yang aman dan tidak
aman
- Mengingat pelaku kekerasan seksual
seringkali adalah orang terdekat maka
hal ini juga makin membuat mereka
bingung dalam melihat batasan tersebut
“ Mengajarkan batasan
secara jelas dan bagaimana harus
Merespon jika batasan dilewati
menjadi kunci penting untuk
memutus mata rantai kekerasan
seksual ”

DAMPAK ?!
TRAUMA
Dampak dari Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) akan mempengaruhi sikap, cara pandang, orientasi seksual dan perilaku amoral

- Ajarkan anak tentang anatomi tubuhnya
- Ajarkan Anak mengenai BATASAN dan
Cara bereaksi jika ada yang melanggarb batasannya
- Ajarkan anak berkata TIDAK Selalu DAMPINGI anak dalam setiap kehidupannya
- Genapkan ikhtiar kita dengan doa
- Membangun Komunikasi terbuka dengan
Anak dan ajarkan anak mempercayai
perasaannya

Daftar
Pustaka
[1] victimsofcrime.com
[2] www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc
[3] www.kompasiana.com/pentingnya-pendidikan-seksualitas-bukan-pendidikan-seks-buat-anak
[4] www.google.com/amp/s/
Ekoharsono.wordpress.com/mend
idik fitrahseksualitas/amp
[5] www.rutgers.id/pendidikan-
seksualitas-komprehensif/aku-dan-kamu-modul-untuk-anak-usia-4-6-tahun
[6] www.google.co.id/
m.liputan6.com/amp/komnas-pa-
2015-kekerasan-anak-tertinggi-
selama-5-tahun-terakhir
[7] www.google.com/amp/
hellosehat.com/parenting/tipsparenting/ajarkan-anak-lindungi-diri-dari-kekerasan-seksual
[8] Widiningtyas.2017.Melindungi
Anak dari Kekerasan Seksuall :
Apa yang dapat kita lakukan?.Jakarta : Rutgers WPF
Indonesia
[9]Hikmah.2017.Mengantisipasi
Kejahatan Seksual Terhadap Anak
Melalui Pembelajaran
“Aku Anak
Berani Melindungi Diri Sendiri”.
Sawwa Journal, Vol.12, No.2.

2. MEDIA EDUKASI DARI KELOMPOK 4
Media edukasi yang dibagikan kelompok 4 adalah berupa lagu sentuhan boleh dan tidak boleh serta media pembelajaran Allah Ciptakan Tubuhku.



3.PERTANYAAN DAN JAWABAN PRESENTASI KELOMPOK 4
1️⃣ Ruswita-Tulungagung
Semisal di lingkungan kita banyak LGBT, orang2 yg berpakaian seksi, preman2 terkenal pedofil dll yang bertentangan dengan apa yang kita tanamkan ke anak. Bagaimana caranya agar anak tidak jadi korban/ikut2 mereka? apakah kita harus pindah rumah atau mengunci anak kita dirumah?

bagaimana bila anak tak sengaja mengakses video porno di yutub? apa yg harus kita lakukan?

bagaimana mengatasi teman2 anak di SD yg suka buka2 rok? *kecilan saya dulu teman2 usil kayak gt baru sadar ketika sudah kelas 4 SD.
Jawab :
Poin 1⃣ 💢 Pindah rumah memungkinkan?
▶ Segera pindah
Bagaimanapun, anak-anak membutuhkan lingkungan yang *BAIK* untuk tumbuh kembangnya
Lalu, bagaimana jika tidak memungkinkan untuk pindah rumah? Atau, ternyata dimanapun lingkungannya tetap saja akan ada perilaku negatif dan positif?
Lingkungan heterogen sebenarnya bisa memberikan pembelajaran hidup tersendiri untuk mengenal lingkungan luar
Yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah menanamkan dan memperkuat values keluarga kita 😊😊😊 kelak yg akan bs membantu anak menyaring mana yg baik mana yg buruk
Untuk anak usia dini, tuntaskan dulu sosialisasi primernya 😊😊😊

Point 2..Pengalaman saya pribadi, saya hanya akan meminjamkan hp saya bila saya sedang bisa full mendampinginya. Jadi saya tau, apa yang ditonton, berapa lama nontonnya, bagaimana cara nontonnya agar tdk menyakiti mata?
Jadi memang tindakan preventif itu perlu.
Lalu bila sdh terlanjur mengakses video coz mungkin saat dy sdg main di rumah org dsb, kita tanyakan dulu, apa yg dy lihat, apa yg dia pahami? Lalu komunikasikan dan diskusikan bersama sesuai usianya

Point 3 gunakan celana doubelan  dan sebisa mungkin anak tersebut membela diri n melapor perlakuan tidak sopan ke guru

2️⃣Mb wita .. pertanyaan lanjutan
bagaimana menyadarkan ponakan usia 4 tahun yg kalo abis mandi masih telanjang kejar2an ke halaman rumah 🙄
kalo dibilang ih malu lhooo.. nanti jangan2 jadi anak pemalu..menyadarkan ponakan usia 9 tahun yg kalau duduk sering keliatan dalemannya..
Jawaban
Kita beri contoh "mbak coba liat bunda, ayah dan anggota klg yg lain klo keluar kamar mandi atau rumah pakai baju. Dilihat orang cantik, ganteng, rapi.
Kakak mau kan dilihat cantik cakep"
Mulai sekarang, minta tolong y klo keluar rumah auratnya ditutup.biar tambah disayang Allah juga"
Jangan lupa harus diajarkan dulu bahwa tubuhnya berharga. Bisa dg dinyanyikan lagu yg kami share td. Atau bermain dg printablenya. Tiap kali dy mau keluar dg kondisi telanjang, katakan "nak, malu itu belum pakai baju. Ditutup dulu nak."

3️⃣Sari.Malang
.
1. Bagaimana cara mengetahui seorang anak sudah menjadi korban kejahatan seksual?
2. Kebetulan review saya hari ini berkaitan dengan acara Bu Elly Risman, beliau menyampaikan 60% orangtua di Indonesia tidak lulus SD. Artinya, hanya ada sebagian kecil orangtua yang bisa mengakses materi ttg pendidikan fitrah seksualitas ini. Apakah ada cara-cara tertentu u mengedukasi orangtua yang tidak tamat SD ini?
3. Sejauh apa kita bisa menyampaikan pada anak, apa maksud pelecehan seksual?  Apakah cukup dg mengatakan jika ada yang memegang bagian tubuh yang ditutupi baju, itu sdh termasuk pelecehan seksual ?

Jawaban :
1.1⃣ Mengenali tanda-tandanya pada Anak
💢 Kenali apakah ada perubahan perilaku pada anak : lebih tertutup, lebih pendiam, agresif

💢Perhatikan jika terjadi mimpi buruk atau masalah tidur lainnya

💢 Perhatikan reaksi anak terhadap orang-orang atau tempat yg ia kunjungi

💢 Cari tanda tanda fisik yg ada di tubuh anak yang kemungkinan disebabkan oleh akibat kekerasan seksual terutama di sekitar prgan vital

2⃣ Bertanya pada anak

2. Solusi yg bisa saya tawarkan adalah Perlu Adanya *Agent of Change* dengan dukungan dari komunitas sekitar maupun pemerintah. Partner terbaik anak setelah orang tua adalah *Guru*... Edukasi diberikan melalui kurikulum terkait pendidikan seksualitas di sekolah.

3. Sesuaikan dengan tahap usia anak, mbak 😊😊😊

Untuk usia dini, kita bisa jelaskan yang sederhana dg bahasa yg mudah dimengerti. Contohnya bagian tubuh yg ditutupi baju tidak boleh disentuh orang lain

Seiring bertambahnya usia, kita tingkatkan juga informasi dan pemahaman anak tentang pendidikan seksualitas yg termasuk di dalamnya kejahatan seksual

4️⃣ iiL-Jombang

Di era milenial seperti sekarang, ketika akses internet dan pornografi dengan bebasnya dapat diakses anak-anak. Pun begitu dengan _game online_ yang dengan mudahnya dapat diunduh dan dimainkan oleh mereka. Padahal tak sedikit muatan pornografi  secara tak langsung dapat mereka mainkan/ lakukan. Bagaimana langkah orang tua jika mendapati anak yang ternyata telah kecanduan memainkan _game online_ tersebut?

Jawaban
‬Saya jadi teringat sebuah video berdurasi pendek tentang seorang remaja yang kecanduan ngegame. Ibunya punya ide untuk menghilangkan candunya ini dengan menghadirkan teman baru berupa anjing yang pincang.

Loh? Kok pincang? 😟
Karna ternyata, remaja ini juga pincang.

Bisa ditebak, bukan? Remaja ini kecanduan karna dia merasa tidak mempunyai teman. Kurang berharga.

Setelah punya anjing tersebut, dia jadi terbuka, meninggalkan game onlinenya.

Jadi, yang bisa saya sarankan, jalin dulu komunikasi dg si remajanya. Gali dulu apa yang membuatnya kecanduan? Apakah karna kesepian? Atau karna kontennya dsb?
Setelah dipahami, cari media lain yang bisa mengalihkannya dari game tersebut.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review5

Senin, 24 September 2018

Review Mandiri Fitrah Seksualitas (4) by Agie Botianovi

Hari ini review-nya bukan dari hasil presentasi kelompok, tetapi review mandiri karena kemarin adalah hari Ahad dan berlaku GFOS (Gagdet Free On Sunday) di grup. Yang akan saya review kali ini adalah salah satu sub-bab di buku Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi karya Syaikh Jamal Abdurrahman. Saya mengambil sub-bab pada bab Pendidikan Anak Usia 10-14 tahun, yaitu melarang anak laki-laki menyerupai anak perempuan.



Mengarahkan anak sesuai fitrah seksualitasnya salah satunya adalah dengan cara memahamkan anak terlebih dahulu perbedaan laki-laki dan perempuan, baik dalam hal penampilan maupun ciri fisik. Selain itu mengajarkan pula kepada anak apa yang boleh dan tidak boleh menurut agama. Pada sub-bab ini disebutkan tentang hadits laki-laki tidak boleh memakai sutera dan emas.

Rasulullah Saw telah bersabda :
"Kaum lelaki dari umatku diharamkan mengenakan kain sutera dan emas, dan kaum wanitanya dihalalkan (mengenakan keduanya)." (H.R At-Tirmidzi, Kitabul Libas (1742), dan dia menilainya hadits hasan shahih)

Abdullah bin Yazid berkata, "Ketika kami sedang berada di rumah Abdullah bin Mas'ud, datanglah seorang anaknya yang mengenakan baju gamis dari kain sutera. Ibnu Mas'ud bertanya, 'Siapa yang memberimu pakaian ini?' Anaknya menjawab, 'Ibuku.' Ibnu Mas'ud pun merobek baju gamisnya dan berkata, 'Katakanlah kepada ibumu agar dia memberimu pakaian selain kain sutera ini'." (Majma'uz Zawaid, Al-Haitsami, V/144)

Pada kisah di atas pembiasaan tentang sesuatu yang diharamkan oleh agama itu sangat diperlukan sejak dini meski pada anak kecil tidak ada dosa baginya, namun dosa akan ditimpakan pada yang memakaikannya. Karena anak kecil tidak dicatat dosa hingga ia baligh.

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#review4