Pengalaman pertama buat saya bisa menemani anak ujian dari rumah. Ya, dengan adanya wabah covid19 saat ini telah memberi banyak sekali pengalaman baru bagi saya termasuk menemani anak menghadapi Penilaian Tengah Semester.
Dengan segala keterbatasan pembelajaran online, selama hampir 3 pekan ini pembelajaran hingga ujian dilangsungkan online dari rumah. Tiap pagi bertemankan hp untuk memfoto, merekam, atau memvideo setiap tugas anak yang sudah diberikan gurunya. Ah, pasti ini pun tak mudah untuk gurunya. Membayangkan tiap hari seorang guru harus menerima banyak sekali video, foto, dan audio untuk kemudian direkap nilainya. Sudah pasti butuh tambahan kuota juga agar semua tugas bisa terkoreksi dengan baik. Belum lagi jika ternyata lembar jawaban siswa yang difoto agak blur, pasti gurunya juga kesulitan mengoreksi.
Menemani anak PTS di rumah membuat saya berasa menjadi pengawas ujian anak sendiri. Di sinilah ujian kejujuran itu, jujur saja kadang ada rasa gatel ingin memberitahu anak ketika jawabannya salah, tapi saya tetap berusaha untuk diam tidak memberitahu sama sekali jika jawaban dia salah. Meski dari rumah, jam ujian dilakukan secara serentak, jadi anak tetap mandi dan sarapan seperti saat harus berangkat ke sekolah.
Namun ujian lain adalah banyaknya distraksi dari adik-adik yang belum sekolah. Karena anak saya baru satu yang sekolah, jadilah anak-anak yang lain beberapa kali mencari perhatian dan mengganggu proses ujian kakaknya. Yah, emak kudu sabar menghadapi ini, seperti halnya harus bersabar untuk tetap di rumah dan hanya keluar ketika benar-benar perlu. Semoga wabah covid19 ini segera mereda.
Bunda Jundi
diselesaikan 3 April 2020
PTS di Rumah
Posted by Catatan Ibu with No comments | in Anak, Bunda Sayang, covid19, Ibu Profesional, stay at home
Related Posts:
Melatih Kecerdasan (15) (Menonton Kisah Nabi dan Belajar Warna) Bicara tentang layar datar, saya sepakat anak-anak sebaiknya tidak terlalu sering berinteraksi dengannya. Walau saya juga meyakini ada sisi positif dari layar datar ini, apalagi untuk anak dengan gaya belajar audio-visual. … Read More
Melatih Kecerdasan (14) (Membuat Donat) Kegiatan kami kemarin adalah membuat donat bersama. Meski ibunya udah lama banget gak bikin. Jadi resepnya nanya ke salah satu walmur temen Jundi sekolah dulu. Kegiatan ini terinspirasi dari playdough yang tempo hari didap… Read More
Melatih Kecerdasan (12) (Menyayangi hewan) Salah satu jenis kecerdasan intelektual adalah kecerdasan naturalis yang salah satu cirinya adalah menyayangi hewan. Di rumah sendiri kami sekarang memiliki 2 ekor ikan mini (yang kami gak tahu namanya) pemberian saudara. Aw… Read More
Melatih Kecerdasan (11) (Buku emosi) Dari dulu sebenarnya maju mundur terus mau beli buku ini, mahalnya bikin nelen ludah (bagi saya lho ya, karena mahal murah itu relatif 😀). Namun alhamdulillah Allah mampukan saya beli buku yang reject, hehe. Rejectnya hampi… Read More
Melatih Kecerdasan (13) (Bermain puzzle) Permainan simple yang ini ternyata juga bagus untuk merangsang kecerdasan anak terutama kecerdasan intelektualnya. Untuk anak usia 2 tahun seperti Fara, saya membelikan puzzle berknop agar mudah melepas dan memasang. Serta, … Read More
0 komentar:
Posting Komentar