Masih saja teringat oleh saya 5 tahun lalu ketika saya berproses menuju pernikahan. Wejangan yang selalu terngiang, 'selama belum ijab dan sah, apapun bisa terjadi'. Dan jujur saja ini cukup membuat saya kadang gelisah dengan semakin dekatnya hari pernikahan saya, bahkan malam hari sebelum esok pagi ijab qabul saya tidak bisa tidur. Terpikir, 'bagaimana jika ternyata dia bukan jodoh saya kemudian tiba-tiba membatalkan 1jam sebelum acara?'. Drama banget ya, tapi saya pernah menemui sendiri teman saya dan sama sekali bukan drama.
Jadi waktu itu hari Ahad, tiba-tiba ada undangan makan-makan di rumah teman. Saya memang tidak cukup dekat dengan dia, sekedar kenal. Namun saya cukup shock setelah sampai di rumah pengundang. Terop telah berdiri, dan makanan catering telah tersaji. Namun tidak ada pelaminan disana, begitu juga pengantinnya.
Pernikahan ternyata dibatalkan hari Kamis, ketika hanya kurang 3 hari. Dan otomatis karena tenda dan catering sudah dipesan dan tidak bisa dibatalkan jadi tetap berdiri untuk mengundang makan-makan.
Saya yang waktu masih jomblo cuma bisa plonga plongo, 'bagaimana jika aku mengalami hal yang sama?' . Jodoh memang misteri, hanya Allah yang tahu semua, jadi ketika sudah khitbah itu belum jaminan selama akad nikah belum tunai.
Sungguh, kini saya lebih memahami mengapa khitbah itu harus benar-benar dirahasiakan untuk menjaga kehormatan calon pengantin. Sebar undangan pun biasanya baru 2 pekan sebelum acara. Ah tapi jujur saja itu tak mudah.
Tapi percayalah Allah tau yang terbaik untuk hambaNya.
Agie istri dayat
28 juli 2016
Mumpung bayi-bayi lelap nggacor dulu :D
0 komentar:
Posting Komentar