Sabtu, 26 Desember 2015

BEING ENTREPRENEUR MOM (2)

Ah akhirnya nulis juga lanjutan tulisanku juni 2013 lalu. Hwkwk, lama bener yak, sok sibuk gueh.
Banyak yang bertanya, pm, bahkan datang ke rumah kami untuk belajar memulai usaha sejak tahu kami sudah bisa menjalankan usaha ini. Usaha kami sudah berjalan sekitar 4 tahun, waktu itu aku masih hamil mas Jundi. Di tulisanku sebelumnya BEING ENTREPRENEUR MOM (1) sudah sedikit kusinggung tentang suamiku yang resign dari kerja di 5 bulan pertama pernikahan.
Kala itu suami mendapat promosi utk manajer cabang balikpapan, dan saya masih kuliah sehingga tidak mungkin ikut dia kesana, maka dengan banyak pertimbangan akhirnya resign adalah pilihan kami. Dengan modal dari tabungan dan gaji plus bonus terakhir suami mulai merintis usaha. Dulu awalnya usaha konter pulsa karena masih berhubungan dengan pekerjaannya dulu. Seiring dengan itu suami juga memulai berjualan online. Berawal dari permintaan salah seorang dealer pulsa tempat dulu suami bekerja untuk mencarikan baju-baju dagangan, kami pun mencoba untuk menjual jilbab karena sudah tahu tempat kulakannya.
Peralihan penghasilan suami dari seorang karyawan menjadi seorang wirausahawan tidaklah instan. Saya mendampinginya melewati jatuh bangun itu, walau saya tak akan mengerti bagaimana sudut pandang dia sebagai seorang kepala keluarga. Sekitar 3 bulan hampir tidak ada pemasukan tambahan, usaha konter pulsa yang join dengan temannya pun tak banyak menghasilkan. Cukup banyak modal dikucurkan kesana, namun akhirnya usaha itupun tidak diteruskan.
Alhamdulillah Januari 2012 mulai muncul titik terang itu, suami kala itu mulai dapat pelanggan pembeli jilbab yang dia jual online. Saya pun belum bisa bantu banyak, apalagi dengan kondisi hamil dan masih kuliah semester 7 menjelang 8. Tapi saya terus optimis dan mensupport suami atas usahanya.
Modal uang 2juta kala itu kami gunakan untuk mendaftar keagenan di salah satu produsen di Malang. Alhamdulillah dari situ transaksi dengan pembeli di online mulai ada tiap hari, dan ini berefek samping suami harus riwa riwi mengambil barang di tempat produsen. Jadi mekanismenya sebagai agen kami memajang produk dari produsen di lapak kami, begitu ada orang pesan dan transfer baru barang kami ambilkan sesuai pesanan. Ini berlangsung cukup lama, sekitar 1 tahunan. Tak terbayang capeknya suami kala itu.
Tahun berikutnya kami mulai kenal dengan merk baru dari jakarta, walau sebelumnya kami juga menjual barang 'pasar'. Dengan modal yang masih minim respon pasar cukup bagus, sayang modal terbatas sehingga tidak bisa stok banyak. Tapi alhamdulillah kami dapat pinjaman modal dari ibu saya yang memegang uang tabungan, kala itu sekitar 20an juta dengan syarat 3 bulan harus kembali. Kami tidak berani terlalu mengambil resiko, maka uang tersebut kami putar pelan agar tetap utuh 20 juta. Alhamdulillah dari situ omset yang awalnya sekitar 20 juta per bulan bisa naik 2 kali lipat menjadi sekitar 40 juta. Uangpun kami kembalikan tepat waktu dan dari situ usaha kami alhamdulillah semakin berkembang.
Semakin hari kami semakin dikenal terutama sebagai agen jilbab brand jakarta tersebut, karena di Malang memang belum ada kecuali di IBF. Kami pun mulai melirik untuk produksi sendiri jilbab segiempat, ini pun mulai dari yang skala kecil sekali hingga akhirnya seperti sekarang bisa beli kain glondongan dan punya mesin sendiri. Prinsipnya seperti bola salju, modal terus diputar bergelinding terus dari awalnya kecil hingga menjadi bola yang besar.
Untuk karyawan, kami sekarang baru punya 2, 1 penjahit, 1 lagi admin toko yang kerjaannya dari a-z olshop kami. Penjahit sudah hampir 2 tahun, kalau admin baru sekitar 8 bulan. Ah, cari yang bener-bener cocok itu susah. Entah, sudah berapa kali buka lowongan tapi jarang yang bisa klik >_< .
Cerita saya gak ada apa-apanya jika dibanding dengan pengusaha-pengusaha besar. Tapi saya sangat mensyukuri kondisi ini, alhamdulillah Allah memberi rezeki pada keluarga kami lewat perdagangan ini. Semoga usaha kami bisa semakin besar sehingga banyak rejeki orang dititipkan melalui usaha kami. Dan semoga bisa semakin menambah pundi-pundi sedekah.
Semoga menginspirasi
Bunda Jundi
Www.botiashop.com
Diselesaikan 20 Maret 2016

0 komentar:

Posting Komentar