Rabu, 23 Maret 2016

Perselingkuhan

Sore tadi ada seorang wanita tegar mengetuk pintu rumahku. Awalnya sama sekali tidak kulihat gurat2 kesedihan di wajahnya. Namun ketika kisah itu meluncur begitu saja tetiba kulihat mata sebam semu merah yang samar dg tumpukan eye shadow di matanya.

Mbak...kamu begitu tegar, bahkan kau bercerita tanpa ada setetes pun air mata jatuh.

Suaminya berselingkuh...dan sang istri sedang mengusahakan agar suaminya dipecat dari pekerjaan, karena institusi tempat suaminya bekerja juga pasti tidak membenarkan perselingkuhan.

Ah entah, aku tidak bisa berkomentar apapun. Berumah tangga itu tak semudah membangun rumah dan tangga. Dan ketika aku memikirkannya, begitu pelik hal-hal dlm rumah tangga.

Tapi aku kembali ingat bahwa tujuan hidupku adalah ibadah kepada Allah, dan aku kembali ringan tanpa beban, everything will gone with the wind...

Allah Allah Allah, penggenggam hatiku, jagalah keluarga kami dari fitnah dunia ini...

7 maret 2016

Masih tentang perselingkuhan. (Semoga tidak terjadi pada keluargaku dan keluarga semua yang membaca tulisan ini)

Sebagai seorang istri, seorang wanita, menurut saya bisa banyak turut andil dalam memicu perselingkuhan dalam keluarga. Seorang istri adalah pakaian bagi suaminya, begitu pula sebaliknya. Bagaimana pasangan hidup sedikit banyak menunjukkan bagaimana kualitas diri sendiri.

Jika ada yang salah dg suami saya, saya kadang berusaha untuk mengoreksi diri sendiri, barangkali justru diri ini yang membuat dia seperti itu. Begitu juga jika sampai terjadi perselingkuhan, sudahkah seorang istri selalu menyenangkan ketika dilihat suami? Sudahkah seorang istri tidak pernah menolak ketika diajak berhubungan? Maaf jika tulisan ini sedikit vulgar. Namun jika direnungi lagi salah satu tujuan menikah adalah untuk menjaga izzah diri agar tidak terjerumus pada perzinaan yang termasuk dalam dosa besar. Lalu jika seorang suami sudah mendatangi pasangan halalnya untuk bercumbu lalu ditolak, maka salah siapa jika suami tsb mencari penyaluran di tempat lain? Bahkan ada hadits yang menyatakan malaikat akan melaknat istri tsb hingga shubuh.
“Apabila suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu istri enggan sehingga suami marah pada malam harinya, malaikat melaknat sang istri sampai waktu subuh.” (HR. Bukhari: 11/14)

Namun tetap ada kondisi dimana penolakan tsb adalah alasan syar'i seperti datang bulan.

Saya pernah berbincang dengan suami,"Yah,padahal istrinya cantik,tapi kok bisa selingkuh ya suaminya?". Jawab suami,"Emang cantik itu jaminan? Lha lek bendino dipetututi opo kate gak selingkuh?"

Tampilah selalu menyenangkan wahai istri...
“Sebaik-baik istri ialah yang menyenangkan jika engkau (suami) melihatnya, taat jika engkau menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di saat engkau pergi.” (HR. Ath-Thabrani)
Dan semua perilaku istri juga tak lepas dari andil suami sbg qawwam dalam keluarga.

Ah, namun nyatanya tidak semua kasus perselingkuhan karena musabab itu, banyak faktor lain, itu hanya salah satunya.

Semoga bisa merefresh kembali tujuan awal menikah sehingga tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan semua orang, perselingkuhan.

8 maret 2016

Sejujurnya saya kurang suka bahas ini,tp inilah realita dunia T_T

0 komentar:

Posting Komentar