Minggu, 19 Mei 2019

Berhias untuk Suami

Sebenarnya dulu sudah pernah menulis tentang ini disini. Sekarang ingin menulis lagi gara-gara tadi pagi membaca sebuah postingan seorang suami yang curhat mengeluhkan kondisi istrinya yang tidak mau dandan padahal sudah diminta baik-baik oleh suaminya agar mau dandan dan merawat tubuh. Sayang istrinya tidak paham bahwa itu adalah kewajibannya, tetapi istri justru menyalahkan suami tidak mau menerima dia apa adanya.

Hai para istri, suamimu itu makhluk visual, maka manjakanlah matanya sesuai apa yang diinginkannya. Selama itu tidak melanggar syariat, why not? Berdandan untuk suami itu berpahala lho.

Yang perlu menjadi catatan adalah berdandanlah sesuai apa yang suami sukai. Bisa jadi suami A suka rambut panjang, tapi suami B justru suka rambut pendek. Semua harus dikomunikasikan secara produktif. Kalau saya sih biasanya ijin dulu, misal potong rambut boleh nggak? Baju ini bagus nggak? Suami saya sih type yang semua oke aja, hanya terkadang dikomentari. Komentar itulah yang saya simpan dan menjadi panduan saya dalam menghias diri.

Jadi para istri, selama ini sudah dandan sesuai yang suami maui belum?



Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik isteri adalah yang menyenangkan jika engkau melihatnya, taat jika engkau menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di saat engkau pergi.”
Hadits shahih: Diriwayatkan oleh ath-Thabrani, dari ‘Abdullah bin Salam. Lihat Shahiihul Jaami’ (no. 3299).

#30HariMemetikHikmah #TantanganMenulisIPMalang #RumbelMenulisIPMalang
#IbuProfesionalMalang
#HariKe-14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar