Di sudut sana seorang ibu dengan ASI mengucur deras hingga baju yang dipakainya kuyup memilih memberi anaknya susu botol karena bayinya masih belajar mengulum puting ibu dengan benar, lalu si ibu menyerah dan memilih susu botol ketika lelah mengajari bayinya. Dan pada akhirnya si bayi hanya merasakan air susu ibunya di 1 bulan pertama kehidupannya. 😢
.
Di sudut lain ternyata ada ibu yang sudah berencana tak menyusui bayinya sejak awal kehamilannya karena khawatir kendor dan kawan-kawannya. Padahal bu, penyebab awal kendor itu hamilnya, bukan menyusuinya 😢.
.
Lalu kulihat lagi di sudut lain ada ibu baru dengan ASI yang belum juga keluar berusaha mati-matian dengan penuh keyakinan mengajari bayinya mengulum puting dengan benar agar terangsang dengan baik dan ASI keluar. Ibu ini udah hampir stres memikirkan jika ASInya tak juga mengcover kebutuhan bayinya, lalu dengan sangat berat menyedokkan cairan susu formula ke mulut bayinya yang menangis lapar. Tapi dia tak juga menyerah, dia bertanya kesana kemari konsultasi ke konselor laktasi agar dia bisa memberikan cairan emas untuk bayinya. Ah betapa dia ingin menyusui tapi kondisi tak selaras dengan keinginan hati.
.
Ah, betapa ironi, ketika ada ibu yang diberi ASI melimpah justru disia-siakan, namun di sudut lain ada ibu yang ingin sekali menyusui bayinya tapi oleh Allah belum diberikan sesuai kebutuhan bayi. Namun pasti selalu ada hikmah di balik apa yang sudah Allah berikan.
.
Ah yuk deh terus belajar, apapun hasil akhirnya yang terpenting adalah usahanya. 😊💪
.
Bunda jundi 28 maret 2017
1 rajab 1438
Selasa, 28 Maret 2017
Menyusui
Minggu, 26 Maret 2017
Keramasin bayi 😅
Ada gak anaknya yang susah banget dikeramasin?
.
Gara-garanya susah posisi saat bilas sampo di rambutnya. Dia ketakutan sendiri pas mau bilas. Kalo masih bayi mah tinggal posisi 'gembang', nah ini wes 'gerang' digembang itu butuh tenaga ekstra dari bundanya. Itu, itu anak saya, sampai akhirnya jarang keramas 😂.
.
Untungnya anak saya ini laki-laki dengan rambut gundul 123 ala tentara 😂. Jadi yah gak pati ngefek, tapi baunya kalo udah kelamaan, beuh. Apalagi aktivitasnya auw auw, gak bisa diem.
.
Idealnya sih ya keramas 2hari sekali, nah dia bisa seminggu sekali 😂.
.
Hingga beberapa hari yang lalu saya akhirnya bernafas lega, ternyata solusinya ada pada diri dia sendiri, yeah, cukup disiapkan segala keperluan mandi trus dia dimasukkan ke dalam kamar mandi lalu pintu ditutup dari luar.
.
'Pokoknya rambutnya nanti pas dibau bunda harus wangi ya'
.
Dan tara... Hanya berselang menit semua kelar, gosok gigi ✅ sabun badan ✅ keramas ✅. Dicek sudah wangi dan bersih, brati udah bener.
.
Waha, emaknya ketawa, kenapa gak dari dulu bang? Dan esoknya langsung keramas lagi, entah bagaimana cara dia membilas 😅.
.
Sekarang PRnya tinggal bab cuci muka seluruh pake sabun, ada yang mau berbagi cerita?
.
Bunda Jundi
26 maret 2017
Udah mau ganti hari, masih terjaga karena baru kelar baca-baca grup terutama baca grup marketer Botia Hijab yang lebih banyak dihandle pak misua. Hwkwk, besok bangun pagi mandi sebelum shubuh seger 😍. Semoga esok lebih baik
Kamis, 23 Maret 2017
Pekerjaan rumah tangga
Kadang mikir lho, enak kali ya kalo tinggal serumah sama mertua atau orang tua, ada yang bantuin 😝. Yah baik itu pekerjaan rumah tangga atau bantuin njaga anak.
.
Pernah sih dulu awal nikah merasakan tinggal serumah dengan orang tua di 3 bulan pertama, tapi gak kerasa bedanya karena belum punya anak pas itu 😂.
.
Semakin kesini terkadang beban pekerjaan rumah tangga semakin berat *lebay*. Beberapa kali ditawari art sama suami, tapi ujung-ujungnya saya tolak karena memikirkan betapa tidak bebasnya saya kelak, haha. Sendirian di rumah sama ada orang 'asing' tentu beda kan? Dan pastinya butuh waktu untuk penyesuaian diri.
.
Ah sepertinya saya ini memang tipe-tipe yang lebih suka mandiri, lebih tepatnya diatasi semua sendiri, ada kepuasan batin tersendiri, belum lagi pahala yang dijanjikan 😁.
.
Teringat dulu saat hamil jundi suami harus ke luar kota, akhirnya di rumah sendirian, saya bersikukuh tidak mau ditemani oleh ibu atau adik saya, tapi ibu memaksa karena khawatir, dan pilihan saya akhirnya berbohong sudah ada teman yang menginap di rumah, ya pasti ada kan? Jin pendamping dan lain-lainnya 😁. Kalau saya tidak ngomong ada teman pasti ibu akan memaksa tetap menginap padahal saya tahu ibu saya bekerja dan pasti sudah capek lepas pulang kerja, saya tidak mau menambah beban, sudah rumah tangga sendiri kok masih sering ngrepoti orang tua? 😭
.
Pun terjadi lagi beberapa waktu lalu suami ada urusan lagi keluar kota selama 1 pekan, plan awal ibu dan adik saya akan menginap di rumah menemani saya tapi akhirnya selama 1 pekan mereka hanya menginap 3 hari, sisanya saya hanya ber4 di rumah.
.
Sebenarnya sangat mengasyikkan ketika bisa mengatasi semua sendiri, mengurus rumah, memasak, hingga menjaga anak. Ini adalah salah satu ladang amal seorang istri. Dan ketika semua dilakukan dengan enjoy maka tidak ada lelah. Jika mulai lelah maka ingatlah dzikir fatimah, dzikir ini yang sering kali diingatkan oleh suami saya ketika saya mulai terlihat kelelahan menyusui 2 bayi, memasak, menyuci, dan semua pekerjaan rumah.
.
Saya pun tak ambil pusing, pekerjaan rumah tangga tidak harus semua dikerjakan sendiri. Semua pakaian sepekan 2kali saya laundry, datang tinggal tata di lemari, jadi jatah saya tinggal menghandle pakaian dalam saja 😁. Pun ketika 'bosen' masak yah sesekali beli makan di luar.
.
Hidup sesimpel itu, yang bikin gak simpel adalah menanggapi komentar orang. Percuma semua pekerjaan rumah ditangani sendiri seolah superwoman tapi anak jadi korban kemarahan efek kecapekan, atau tilawah dan ibadah lain keteteran.
.
Jadi sudah sholat dhuha pagi ini?
.
Menulis itu menasehati diri sendiri
Bunda jundi 23 maret 2017
Marketing vs customer service
.
Bagi yang biasa ngurusi olshop sendiri (saya yang dulu) maka keduanya nampak sama. Tapi mungkin saya aja yang memang 'buta' tentang dunia bisnis dan rada 'haho' jadi menganggap keduanya sama 😜. Secara lah saya ini basic pendidikannya kimia murni, gak ada ilmu-ilmu kebisnisan kecuali kuliah kewirausahaan yang cuma 1sks aja dari 160sks yang harus saya lalui *lebay*.
.
Saya mikir, barangkali jika saya dulu gak nikah dengan suami saya yang kerjanya dulu memang marketing saya pasti buta level akut sampai sekarang tentang dunia online. Eh tapi ternyata qadarullah 5 bulan nikah suami resign dan akhirnya nyemplung di dunia online, dan jadilah sekarang saya jadi ngerti dikit 😅.
.
Dulu mah pas semua dikerjakan sendiri rasanya marketing sama customer service g ada bedanya *bagi saya lho ya*. Semakin nyadar kalau keduanya beda mungkin baru beberapa tahun terakhir ini *parah*. Marketing lebih tentang bagaimana menyebar kail, dan customer service lebih ke bagaimana caranya narik ikan yang sudah kena umpan *sok tahu*.
.
Lhah dulu mah semua dikerjakan sendiri dari mulai marketing, cs, bahkan sampai packing, pengadaan barang, pengiriman. Multitalent 😅😅😅. Sekarang setelah mulai berbagi tugas dengan admin jadi mulai paham bedanya 😁😁😁.
.
Celoteh di awal hari, bismillah semoga hari ini lebih bermanfaat daripada kemarin
Bunda jundi 21 februari 2017/24 jumadil awal 1438
Lomba duduk
.
Lucu ketika melihat si kembar lomba duduk. Apa pasal? Kalau lagi minta makanan atau minuman kesukaan yang sedang dipegang bundanya. Siapa yang duduk duluan bakal dapat bagian duluan. Tanpa saya minta duduk alhamdulillah sudah reflek duduk karena biasanya saya minta duduk terlebih dahulu.
.
Saya berusaha membiasakan agar anak-anak saya makan dan minum sambil duduk, dimanapun tempatnya akan saya minta duduk dulu baru saya berikan, jadilah biasanya 'ndeprok' dimanapun berada.
.
Yah walaupun kadang juga masih kecolongan, karena membiasakan hal kecil tapi penting ini pun tidak mudah. Butuh konsistensi juga dari orang tua agar memberi contoh yang benar tentang adab makan dan minum ini.
.
Jadi kalau anda masih suka makan dan minum berdiri, tak malulah dengan si kembar yang baru 16 bulan ini 😁😁😁.
.
Bunda Jundi
25 februari 2017
28 jumadil awal 1438
Urip iku sawang sinawang
.
Entah, beberapa hari ini saya agak baper lihat tetangga yang belum dikaruniai anak. Boncengan kesana kemari berdua, kelihatan bahagiaaaa sekali, mesra. Rasanya hidup mereka isinya cuma romantisme orang pacaran (tapi) halal.
.
Adududu bahagianya. Kalau saya entah udah berapa lama tidak berbonceng berdua saja hanya sekedar jalan-jalan atau apa. Mau nitip anak juga ke siapa? Hahahaha.
.
Yang belum dikaruniai anak pun pasti ada rasa 'ingin' bisa menimang bayi seperti yang sudah dikaruniai anak. Tapi yang sudah dipercaya juga bisa saja melewati fase 'lelah' atau entah. Yang kalau saya pribadi terkadang timbul lelah dan merasa sendiri.
.
Allah lebih tahu apa yang terbaik. Setiap manusia tinggal menjalankan peran apa yang sudah diatur Allah sebagai jalan beribadah.
.
Yang sudah memiliki anak barangkali ladang pahalanya lebih banyak dari mengurus anak. Yang belum punya anak memiliki mobilitas yang lebih tinggi sehingga lebih bermanfaat terutama aktivitas dakwah.
.
Ah, ini saja perasaan saya yang masih memiliki 3 balita sehingga mobilitas terbatas, beberapa tahun lagi ketika mereka mulai mandiri tentu beda cerita.
.
Edisi baper bunda jundi
18 februari 2017/22 jumadil awal 1438
Berdandan untuk Suami
.
Entah, kemarin saya tiba-tiba teringat sebuah cerita dari salah seorang budhe (bibi) saya. Cerita tentang salah seorang tetangga beliau dulu saat tinggal di jakarta. Budhe bercerita bahwa si tetangga ini suaminya pulang kerjanya malam, namun si istri selalu siap ketika mendekati waktu pulang suami. Si istri selalu mengambil air mencuci muka lalu berhias diri, menyenangkan mata suami ketika disambut sepulang kerja, masyaAllah. Hal sepele namun sangat penting untuk keharmonisan keluarga.
.
Sayangnya saat ini fenomena yang terjadi di kebanyakan rumah tangga justru sebaliknya, di rumah pakai baju kucel seadanya giliran ke luar rumah pakai baju rapi harum plus dandan cantik. Memang sih perginya gandeng suami tapi yang menikmati dandanan cantiknya bukan hanya suami kan?
.
Dalam islam dilarang bertabbaruj, berdandan berlebihan selain untuk suami. Namun dandan berlebihan dan seksi untuk suami justru sangat dianjurkan. Apalagi saat ini godaan di luar begitu luar biasa. Begitu banyak wanita yang tak lagi memiliki malu berjalan keluar rumah hanya dengan kain yang sangat minim pun dengan parfum semerbak yang menggoda. Ah betapa kasiannya mata para laki-laki jaman ini.
.
Hayuk para istri berdandan cantik untuk suami. Dandannya cukup di rumah tanpa ada orang lain yang melihat ya 😄😄😄.
.
*note to my self*
Bunda jundi
27 februari 2017
29 jumadil awwal 1438
Rabu, 22 Maret 2017
Persalinan kembar normal
Obrolan basic ibu-ibu :
I : Wah lucunya kembar
S : Iya, alhamdulillah
I : Dulu lahirnya yang mana dulu?
S : Yang ini (nunjuk Fara)
I : Oh, jarak berapa menit mbak lahirnya?
S : 50 menit
I : Hah? Normal?
S : Inggih alhamdulillah
I : Gimana lahirnya mbak kalau kembar normal?
Dan mulailah saya bercerita... Sudah pernah sih saya cerita detailnya disini http://bundajundi.blogspot.co.id/2015/11/tentang-persalinan-si-kembar.html?m=1 , tapi saya tulis lagi deh ya versi singkat obrolan ibu-ibu perumahan 😂.
.
Jadi yang lahir dulu si Fara, mulai pecah ketuban dan bloody show dari sebelum shubuh, ba'da shubuh langsung cus ke bidan Rina ternyata baru buka 2. Singkat cerita jam 08.50 lahirlah si Fara dilanjut IMD dan drama saya udah setengah sadar, jadilah langsung diberi oksigen, infus untuk induksi dan kopi biar melek 😆.
.
Pas si Fara nemu puting pas saya ngerasa kontraksi kedua. (Nih ibu-ibu biasanya langsung heboh, wha sakitnya dua kali mbak? Enggak kok, yang kedua sama sekali gak sakit, hihi) Mengejan buat Fasya, eh ternyata kaki duluan yang keluar, dan ketuban masih utuh membungkus bayi mungil unyu-unyu nan lincah itu (dari mulai di perut sampek sekarang lincah sekali daripada Fara). Dan alhamdulillah tangispun pecah 09.40. Dan begitu deh lanjutlah IMD 2 bayi. .
Jahitan? Aslinya gak ada sobekan pas Fara yg bb nya 2,5kg, tapi berhubung Fasya meski cuma 2,3kg sungsang jadilah sobek juga dan lanjutlah jahit menjahit 3 jahitan aja, gak seekstrim jaman lahiran mas Jundi yang belum bisa kalem lahirannya, haha. Semoga next bisa bener-bener tanpa jahitan, karena kemarin juga gak praktek perinium massage 😅.
.
Bunda Jundi 4 maret 2017
#latepost karena nyari-nyari foto yang pas dulu. In frame kaka Fara lagi ngelirik dede Fasya, 'Siapa sih nangis gangguin tidur aja' 😂.
*Melahirkan nyaman dan lembut*
.
*ditulis untuk ikut giveaway di @rumahbidanrina
#hypnobirthingmalang #gentlebirth #rumahbidanrina
#birthstory
.
Colek kaka @dyan_rizz @maulidah_dian @rosyidhaanggrarini @okiandhikauntari @nenk_c
Gigi susu
Cerita bunda yang baru bersihkan karang gigi berujung pada obrolan singkat dengan akang Jundi.
.
'Bunda,gigi bunda kok lubang lubang gitu (renggang-renggang, red). Punya Jundi kok nggak? Kenapa bunda?'
.
Punya bunda tumbuhnya gak bagus le 😂. Tapi saya gak jawab gitu. Saya jawab gini,
'Iya, punya mas Jundi masih gigi susu jadi masih bagus dan rapi' ~ngeles~
Padahal aslinya mah dulu seusia Jundi gigi saya sudah gigis habis 😂. Alhamdulillah mas Jundi so far giginya tetep seksih.
.
'Lho, kalo Jundi masih gigi susu punya bunda gigi air putih ta?'
😂😂😂
.
Oalah cek cerdase anak mbarep iki. Bunda pun butuh loading beberapa saat mencerna kalimatnya, dan ngakak telat, wkwk.
.
Selamat malam saudaraku semua. Lailatus sa'idah
.
Bunda Jundi 18 maret 2017
*kejadian beberapa hari yang lalu 😁
Mengajarkan kemandirian
Bagi saya mengajarkan kemandirian pada anak itu tak mudah. Butuh proses berdarah-darah yang bisa bikin stres *lebay*. Salah satu kemandirian yang bikin cukup stres adalah ketika anak minta makan sendiri. Dari jaman mas Jundi bayi, usia sekitar 9 bulan udah sering banget minta makan sendiri. Udah makanan banyak yang kececer, lengket dimana-mana, di baju, di lantai, belum lagi makanan yang akhirnya hanya sedikit sekali yang masuk ke perut si kecil.
.
Saya sendiri bukan penganut metode BLW dimana sejak awal MP-ASI anak sudah dibiarkan makan semua sendiri. Saya sadari saya bukan ibu yang super telaten dan penyabar yang bisa meladeni anak untuk makan sendiri.
.
Pada beberapa kali kesempatan makan, memang tidak selalu mereka minta makan sendiri, tapi sering sekali mereka minta makan sendiri. Yah saya pikir mereka memang meniru apa yang orang dewasa lakukan. Dan keinginan belajar mereka luar biasa kuatnya, masyaAllah.
.
Meski ulang kali jatuh dan belum bisa mengendalikan sendok dengan baik mereka tetap berusaha memasukkan makanan ke mulutnya sendiri. Kadang kalau sudah keinginannya begitu kuat sambil saya bantu suap pun mereka tolak. Dan sungguh aslinya ini bikin saya cukup nyut-nyutan, harus membersihkan makanan yang tercecer, belum lagi harus ganti baju lagi, huahah.
.
Dan saya berusaha tetap waras, biarlah mereka belajar mandiri, karena tak jarang anak usia SD masih minta makan disuapi.
.
Bunda Jundi
21 Maret 2017